Volodymyr Zelensky Undang Presiden Xi Jinping Dialog Bahas Perang Ukraina
Reporter
Daniel Ahmad
Editor
Suci Sekarwati
Rabu, 17 Agustus 2022 21:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyakinkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky siap melakukan pembicaraan dengan Presiden Cina Xi Jinping. Kuleba melihat upaya Xi membendung invasi Rusia ke Ukraina akan sangat berpengaruh pada stabilitas dunia.
"Cina sebagai anggota tetap di Dewan Keamanan PBB bertanggung jawab menjaga perdamaian dan keamanan dunia," kata Kuleba saat jumpa pers virtual bersama wartawan Asia, Rabu, 17 Agustus 2022.
Menurut Kuleba, perang Ukraina merupakan isu global, bukan hanya regional. Namun sejauh ini, dia mengatakan belum ada keinginan dari Presiden Xi untuk berunding.
Dalam sebuah wawancara dengan South China Morning Post beberapa waktu yang lalu, Zelensky secara langsung mendesak Beijing menggunakan pengaruh politik dan ekonominya yang besar atas Rusia untuk mengakhiri perang.
"Cina adalah negara yang sangat kuat, ekonomi yang kuat. Jadi secara politik, ekonomi Cina dapat mempengaruhi Rusia. Cina juga anggota tetap Dewan Keamanan PBB," demikian laporan South China Morning Post mengutip ucapan Zelensky.
Cina menolak mengkritik perang Ukraina. Beberapa bulan sebelum invasi Moskow, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Xi mempererat hubungan kedua negara dalam sebuah pertemuan.
Di sisi lain, Cina mengutuk sanksi yang dipimpin Amerika Serikat terhadap Rusia dan menuduh Barat memprovokasi Moskow. Xi berpandangan sanksi atau embargo, itu seperti pedang bermata dua. Sanksi ekonomi membuat komunitas global menderita karena mempolitisasi, mekanisasi, dan mempersenjatai tren ekonomi global dan arus keuangan.
Dalam pidatonya kepada mahasiswa Australia pada Rabu, 3 Agustus 2022, Zelensky juga mengatakan bahwa Cina tidak boleh membantu Rusia dalam perang Ukraina. Saat ditanya sikap Cina dalam invasi ini, ia meminta agar Beijing tetap netral.
Zelensky mengatakan dia lebih suka Beijing bergabung dengan negara-negara termasuk Amerika Serikat dan Australia yang mengutuk invasi Rusia sejak 24 Februari 2022.
“Untuk saat ini, Cina sedang menyeimbangkan dan memang memiliki netralitas. Saya akan jujur, netralitas ini lebih baik daripada Cina bergabung dengan Rusia,” kata Zelensky melalui penerjemah dari Ukraina.
Baca juga: KBRI Kuala Lumpur Rayakan HUT RI ke-77 dengan Mantan Presiden SBY
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.