Referendum Tunisia Setujui Konstitusi Baru, Presiden Lebih Berkuasa

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 17 Agustus 2022 15:30 WIB

Kais Saied, Presiden Tunisia. Sumber : Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Konstitusi baru Tunisia yang memberi presiden kekuasaan yang jauh lebih besar akan mulai berlaku setelah komisi pemilihan resmi mengumumkan hasil akhir referendum bulan lalu.

Suara 96% ya dalam referendum, dengan 31% pemilih mengambil bagian, sebagian besar tidak berubah dari hasil awal yang diumumkan bulan lalu.

Penentang Presiden Kais Saied mengatakan konstitusi baru akan memupus keuntungan demokratis Tunisia dari revolusi 2011 dengan memberinya kekuasaan yang hampir tak terkendali.

Mereka telah mengkritik proses penyusunan konstitusi baru itu sebagai ilegal dan sepihak. Penentang presiden juga menyuarakan keprihatinan atas legitimasi referendum setelah Saied mengganti dewan komisi pemilihan.

Saied dan para pendukungnya mengatakan sistem politik harus diubah untuk menyelamatkan Tunisia dari stagnasi dan kelumpuhan politik selama bertahun-tahun dan telah membela proses pengesahan konstitusi.

Pekan lalu, pengadilan menolak keberatan atas pemungutan suara tersebut.

Di bawah dekrit Saied yang mengumumkan referendum, konstitusi baru akan mulai berlaku setelah diterbitkan dalam lembaran resmi setelah pengumuman hasil akhir. Publikasi konstitusi diharapkan segera.

Advertising
Advertising

Konstitusi 2022, yang menggantikan UUD 2014, menetapkan rezim presidensial dan parlemen bikameral. RUU yang diajukan oleh Presiden diberikan prioritas pertimbangan.

Presiden mengangkat pemerintah tanpa memerlukan mosi percaya dari parlemen. Mosi kecaman harus didukung dua pertiga dari anggota dua kamar Parlemen bersama-sama. Pemagang dua kewarganegaraan tidak bisa lagi menjadi calon presiden.

Presiden Mahkamah Konstitusi bertanggung jawab atas presiden sementara. Presiden berhak mengangkat anggota Mahkamah Konstitusi .

Tunisia adalah bagian dari negara Islam, dan negara sendiri harus bekerja untuk mencapai "tujuan Islam murni dalam melestarikan kehidupan, kehormatan, uang, agama dan kebebasan". Sebuah frase yang mendefinisikan Tunisia sebagai negara Islam, telah dihapus. Namun presiden harus seorang Muslim.

Reuters

Berita terkait

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

8 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

UPN Veteran Jakarta dan Aktivis HAM Selenggarakan Kuliah Daring Bahas Konflik Sahara Barat

57 hari lalu

UPN Veteran Jakarta dan Aktivis HAM Selenggarakan Kuliah Daring Bahas Konflik Sahara Barat

UPN Veteran Jakarta dan para aktivis HAM menyelenggfarakan kuliah daring membahas konflik Sahara Barat yang masih terus berlangsung.

Baca Selengkapnya

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono kepada Pelajar Indonesia di Tunisia: Nikmati Belajar

8 Februari 2024

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono kepada Pelajar Indonesia di Tunisia: Nikmati Belajar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan tidak cukup hanya pintar, tetapi juga harus benar.

Baca Selengkapnya

Kampus di Tunisia Buka Mata Kuliah Bahasa Indonesia, Diikuti 80 Mahasiswa

30 Desember 2023

Kampus di Tunisia Buka Mata Kuliah Bahasa Indonesia, Diikuti 80 Mahasiswa

Universitas Carthage di Tunis, Tunisia, membuka kelas Bahasa Indonesia di Fakultas Bahasa. Kelas ini pada tahun pertama diikuti oleh 80 mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Berharap Resolusi Dewan Keamanan PBB Soal Jalur Gaza Tidak Diveto Lagi

22 Desember 2023

Menlu Retno Berharap Resolusi Dewan Keamanan PBB Soal Jalur Gaza Tidak Diveto Lagi

Menlu Retno berharap tidak ada lagi anggota Dewan Keamanan PBB yang memveto rancangan resolusi tentang gencatan senjata di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Turki Waswas Israel Ikut dalam Perlombaan Senjata Nuklir

19 November 2023

Menteri Luar Negeri Turki Waswas Israel Ikut dalam Perlombaan Senjata Nuklir

Kepemilikan senjata nuklir oleh Israel yang terus-menerus bisa meningkatkan perlombaan senjata nuklir hingga mengarah ke sebuah situasi yang rentan.

Baca Selengkapnya

Profil Ons Jabeur, Petenis Wanita yang Sumbangkan Hadiah WTA Finals Kepada Warga Palestina

8 November 2023

Profil Ons Jabeur, Petenis Wanita yang Sumbangkan Hadiah WTA Finals Kepada Warga Palestina

Ons Jabeur adalah pemain Arab pertama yang memenangkan gelar tunggal Asosiasi Tenis Wanita atau WTA. Ia meraih peringkat 2 dunia pada 27 Juni 2022, sekaligus pemain No. 1 untuk petenis Afrika dan Arab.

Baca Selengkapnya

Volodymyr Zelensky Masih Tak Sudi Bicara dengan Rusia

5 November 2023

Volodymyr Zelensky Masih Tak Sudi Bicara dengan Rusia

Volodymyr Zelensky masih belum terfikir untuk berbicara dengan Rusia demi mengakhiri perang.

Baca Selengkapnya

Anthony Albanese Akui Kesalahan atas Kegagalan Referendum Masyarakat Adat

16 Oktober 2023

Anthony Albanese Akui Kesalahan atas Kegagalan Referendum Masyarakat Adat

Anthony Albanese menerima kesalahannya atas kegagalan pertanyaan referendum mengenai pengakuan masyarakat adat yang dapat melemahkan otoritasnya.

Baca Selengkapnya

Australia Gelar Referendum Bersejarah Hak-hak Masyarakat Adat, Terancam Gagal

14 Oktober 2023

Australia Gelar Referendum Bersejarah Hak-hak Masyarakat Adat, Terancam Gagal

Warga Australia bersiap untuk menolak hak dan pengakuan yang lebih besar bagi masyarakat adat

Baca Selengkapnya