Prediksi Mengerikan Jika AS Vs Rusia Perang Nuklir: 5 Miliar Penduduk Dunia Mati

Selasa, 16 Agustus 2022 20:32 WIB

Presiden Putin sebelumnya telah menimbulkan kekhawatiran ketika mengaktifkan Komando Strategis Nuklirnya sebagai tanggapan atas sanksi yang melumpuhkan yang dijatuhkan oleh Barat. Rudal Kalibr telah digunakan dalam perang saat ini untuk menargetkan Ukraina. Foto : Twitter

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak lima miliar penduduk dunia akan mati jika terjadi perang nuklir berskala penuh antara Amerika Serikat melawan Rusia. Perang nuklir akan menyebabkan kelaparan global yang dipicu oleh jelaga yang menghalangi sinar matahari di atmosfer.

Para ilmuwan di Universitas Rutgers memetakan efek dari enam kemungkinan skenario konflik nuklir. Perang skala penuh antara AS dan Rusia, kasus terburuk yang mungkin terjadi, akan memusnahkan lebih dari separuh umat manusia, kata mereka dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Food.

Perkiraan tersebut didasarkan pada perhitungan berapa banyak jelaga yang akan memasuki atmosfer dari badai api yang dipicu oleh ledakan senjata nuklir. Para peneliti menggunakan alat prakiraan iklim yang didukung oleh Pusat Penelitian Atmosfer Nasional, yang memungkinkan mereka memperkirakan produktivitas tanaman utama di setiap negara.

Bahkan konflik skala kecil akan memiliki konsekuensi yang menghancurkan bagi produksi pangan global. Perang lokal antara India dan Pakistan akan menurunkan hasil panen sekitar 7 persen dalam lima tahun, menurut studi tersebut. Sementara perang AS-Rusia akan menurunkan produksi hingga 90 persen dalam tiga sampai empat tahun.

Para peneliti juga mempertimbangkan apakah memanfaatkan tanaman yang saat ini untuk pakan ternak atau mengurangi limbah makanan dapat mengimbangi kerugian segera setelah konflik.

Advertising
Advertising

Studi ini muncul akibat ketegangan antara AS dan Rusia muncul setelah invasi ke Ukraina. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov memperingatkan pada April bahwa ada risiko serius pecahnya perang nuklir.

"Data memberitahu kita satu hal," kata Alan Robock, rekan penulis studi dan profesor ilmu iklim di Departemen Ilmu Lingkungan di Universitas Rutgers. "Kita harus mencegah perang nuklir terjadi."

Baca: Vladimir Putin: Tidak Ada Pemenang dalam Perang Nuklir

NDTV | WASHINGTON POST | NATURE.COM

Berita terkait

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

8 jam lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

10 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

10 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

10 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

10 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

13 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

14 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

14 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

17 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

1 hari lalu

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera

Baca Selengkapnya