Keinginan ini disampaikan oleh anggota dewan kota Alan Amos yang berbicara di saluran 4 stasiun televisi Inggris. Sebagai kota kembar dengan Gaza, maka akan menarik perhatian apa yang dia sebut sebagai “pendudukan yang mengerikan” dan blokade terhadap warga Gaza yang menyengsarakan. BBC mengatakan bahwa dewan kota Worcester akan bergerak dalam pekan ini.
Status kota kembar antara Wocester-Gaza ini, menurut Amos, termasuk kunjungan organisasi sekolah, hubungan perdagangan dan pertukaran kebudayaan. Namun masih belum jelas apakah otoritas Worchester --yang terletak 160 kilometer barat laut Inggris-- ini telah mendiskusikan rencananya dengan dewan Kota Gaza.
Kebijakan luar negeri Inggris ini sepertinya membuat perubahan yang janggal karena Jalur Gaza sampai kini di bawah pemerintahan kelompok militan Hamas, yang oleh Inggris menjadi perhatian utama sebagai organisasi teroris. Kantor luar negeri Inggris memperingkatkan bahwa kebijkan kota itu sangat ugal-ugalan.
Apapun kesulitannya, menurut asosiasi pemerintah lokal Inggris, proposal ini membuat Worcester merupakan kota pertama Inggris yang menjadi kota kembar dengan Kota Gaza.
Dihuni oleh setengah juta orang, Gaza selama 38 tahun di bawah pendudukan Israel, yang kemudian mundur pada tahun 2005. Israel baru-baru ini telah memborbadir Jalur Gaza yang menyebabkan 1.300 penduduk Palestina terbunuh. Sementara Worcester, kota yang dihuni 94 ribu penduduk terkenal degan industri kerajinan seni porselen dan saus pedas, yang produknya telah mencapai Amerika.
AP| NUR HARYANTO
