Junta Myanmar Memvonis Aung San Suu Kyi 6 Tahun Penjara

Reporter

Daniel Ahmad

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 15 Agustus 2022 18:51 WIB

Sejumlah pengunjuk rasa turun ke jalan saat ikuti aksi protes kudeta militer di Yangon, Myanmar, 19 Februari 2021. Aksi demo telah terjadi di sejumlah kota Myanmar. Massa anti kudeta berhari-hari turun ke jalan meneriakkan "Ganyang Kediktatoran Militer" dan "Lepaskan Aung San Suu Kyi". REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Myanmar yang dikuasai junta militer menghukum pemimpin demokrasi terguling, Aung San Suu Kyi, enam tahun penjara, Senin, 15 Agustus 2022.

Sumber yang mengetahui proses tersebut mengkonfirmasi, ketua Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) itu dinyatakan bersalah dalam empat kasus korupsi.

Tokoh oposisi rezim militer itu menyalahgunakan dana dari Yayasan Daw Khin Kyi untuk membangun rumah, dan menyewakan tanah milik pemerintah dengan harga diskon. Yayasan itu merupakan organisasi yang dia dirikan untuk mempromosikan kesehatan dan pendidikan.

Suu Kyi telah dituduh dengan setidaknya 18 pelanggaran mulai dari korupsi hingga pelanggaran pemilu. Dia terancam hukuman penjara maksimum gabungan hampir 190 tahun. Suu Kyi membantah semua tuduhan dan menilai dakwaan itu tidak masuk akal.

Peraih Nobel berusia 77 tahun itu sebelumnya ditahan di sel isolasi di sebuah penjara di ibu kota Naypyitaw. Ia juga telah dijatuhi hukuman 11 tahun penjara dalam kasus lain.

Advertising
Advertising

Myanmar berada dalam situasi kacau sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih yang dipimpin oleh partai Suu Kyi pada tahun lalu. Junta bersikap keras dan mematikan perbedaan pendapat. Puluhan ribu orang telah dipenjara dan banyak yang disiksa, dipukuli atau dibunuh.

PBB menyebut tindakan junta itu sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan. Komunitas internasional telah menjatuhkan sanksi kepada militer dan menganggap pengadilan rahasia Suu Kyi sebagai lelucon.

"Ini adalah serangan besar-besaran terhadap hak-haknya, dan bagian dari kampanye untuk mengubur dia dan NLD selamanya," kata Phil Robertson, wakil direktur Asia di Human Rights Watch kepada Reuters.

Juru bicara pemerintah militer Zaw Min Tun belum memberi tanggapan atas vonis pengadilan terhadap Suu Kyi. Sebelumnya mereka hanya menjelaskan bahwa Suu Kyi sedang menjalani proses hukum oleh pengadilan independen dan mengecam kritik asing sebagai intervensi.

Suu Kyi, yang merupakan putri pemimpin kemerdekaan Myanmar dari kolonial Inggris, memimpin negara itu lima tahun selama periode singkat reformasi tentatif, sebelum dipaksa turun dari kekuasaan dalam kudeta Februari 2021. Militer telah memerintah selama lima dari enam dekade terakhir.

REUTERS

Berita terkait

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

1 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

3 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

3 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

6 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

6 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

7 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

9 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

10 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

15 hari lalu

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

15 hari lalu

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.

Baca Selengkapnya