Pertama Sejak Pandemi, Lari Gembira City2Surf Diselenggarakan Lagi

Reporter

Tempo.co

Minggu, 14 Agustus 2022 19:00 WIB

Pelari dengan kostum Superman berpartisipasi dalam lomba lari senang City2Surf tahunan di Sydney, Australia, 13 Agustus 2017. Ribuan peserta bersaing dalam trek sepanjang 14 kilometer. REUTERS/Jason Reed

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 60 ribu orang memenuhi jalan-jalan utama di Ibu Kota Sydney pada Minggu, 14 Agustus 2022, untuk merayakan City2Surf, yakni sebuah acara lari gembira, yang diselenggarakan secara tahunan. Dalam acara itu, biasanya juga ada pesta massal.

City2Surf termasuk acara lari gembira terbesar di dunia. Acara lari gembira kali ini adalah yang pertama kali dilakukan setelah pandemi Covid-19. Lari dilakukan dari taman Hyde ke pantai Bondi, yang totalnya sejauh 14 kilometer.

Pelari dengan kostum macan tutul berpartisipasi dalam lomba lari senang City2Surf tahunan di Sydney, Australia, 13 Agustus 2017. Ribuan peserta bersaing dalam trek sepanjang 14 kilometer. REUTERS/Jason Reed

Advertising
Advertising

Di acara City2Surf, para partisipan berdandan dengan pakaian yang unik-unik, seperti kostum dinosaurus, gorilla atau bintang. Liam Adams keluar sebagai pemenang dalam acara lari gembira ini. Dia bisa berlari 14 kilometer dalam tempo 41 menit 8 detik.

Sedangkan untuk perempuan, pemenangnya adalah Leanne Pompeani dengan catatan waktu 45 menit 43 detik.

Acara City2Surf dimulai pada 1971. Ketika itu, acara ini diselenggarakan guna menggalang dana sumbangan yang akan disalurkan pada sejumlah pihak yang membutuhkan di penjuru Australia. Dalam dua tahun terakhir, acara fisik ini dibatalkan gara-gara pandemi Covid-19.

Sebagai gantinya, panitia menyelenggarakan acara lari virtual sehingga memungkinkan para partisipan lari masing-masing di lingkungan tempat tinggal mereka.

Australia pada Juli lalu menghadapi gelombang ketiga varian omicron, yang dipicu oleh tingginya penularan varian baru, yakni BA.4 dan BA.5. Ada lebih dari 300 kasus positif Covid-19 dalam tempo tujuh hari terakhir. Sejumlah otoritas di Australia memperingatkan angka Covid-19 bisa saja melonjak sampai dua kali lipat.

Pada gelombang pertama, Australi berhasil mencatat angka kematian yang rendah dibandingkan negara lain pada awal pandemi. Hal ini berkat tingkat kepatuhan publik yang tinggi terhadap pembatasan jarak sosial yang ketat

Pada Selasa, 19 Juli 2022, ada 50 ribu kasus virus corona di Negeri Kangguru tersebut atau tertinggi dalam dua bulan terakhir

Sumber: Reuters

Baca juga: Cara Unit Layanan Disabilitas Kampus Australia Menyediakan Materi Kuliah Terakses Bagi Siswa Difabel

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

6 jam lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

12 jam lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Australia Siapkan 20 Program Beasiswa untuk Indonesia Timur

2 hari lalu

Australia Siapkan 20 Program Beasiswa untuk Indonesia Timur

Pemerintah Australia menyiapkan 20 program beasiswa untuk Indonesia Timur pada tahun ini guna memperkuat hubungan diplomatik.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

2 hari lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

4 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

4 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

4 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Ini 3 Alasan Australia Tingkatkan Jumlah Minimum Tabungan untuk Visa Pelajar

5 hari lalu

Ini 3 Alasan Australia Tingkatkan Jumlah Minimum Tabungan untuk Visa Pelajar

Australia meningkatkan jumlah minimum tabungan untuk visa pelajar sebagai upaya menekan angka migrasi yang tinggi.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

5 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

Dalam rangka memperingati 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia mengadakan acara acara "#AussieBanget University Roadshow" di ITB

Baca Selengkapnya

Migrasi ke Australia Kian Sulit, Batas Minimum Tabungan Visa Pelajar Dinaikkan Jadi Rp 313 Juta

5 hari lalu

Migrasi ke Australia Kian Sulit, Batas Minimum Tabungan Visa Pelajar Dinaikkan Jadi Rp 313 Juta

Australia memperketat migrasi dengan menaikkan batas tabungan untuk pelajar internasional.

Baca Selengkapnya