Otoritas Kesehatan Amerika Serikat Longgarkan Aturan Covid-19

Reporter

Tempo.co

Jumat, 12 Agustus 2022 09:30 WIB

Petugas medis menggunakan pakaian pelindung saat akan melakukan tes virus corona atau Covid-19 secara drive thru di Seattle, Washington, 17 Maret 2020. REUTERS/Brian Snyder

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat tidak akan merekomendasikan lagi karantina mandiri atau tes virus corona pada sekolah-sekolah atau pusat-pusat tempat penitipan anak (daycare) ketika di tempat itu ada kasus positif Covid-19.

Aturan baru CDC itu tertuang dalam aturan yang sudah diperbaharui pada Kamis, 11 Agutus 2022. CDC dalam keterangannya mengungkap tidak perlu lagi bagi mereka yang belum suntik vaksin virus corona untuk melakukan karantina mandiri saat menjadi close contact dengan kasus Covid-19. Sebab sekitar 95 persen warga Amerika Serikat sudah imunisasi vaksin virus corona setidaknya dua dosis.

“Aturan ini menegaskan kalau pandemi Covid-19 masih belum berakhir, namun juga menolong kami bergerak ke sebuah titik, di mana Covid-19 tidak lagi mengganggu kehidupan sehari-hari kita,” demikian keterangan ilmuwan CDC.

Advertising
Advertising

Perawat Teresa Malijon mengenakan pelindung buatan sendiri menunggu di lokasi tes terkait wabah virus corona COVID-19 di sebuah tempat parkir di University of Washington's Northwest Outpatient Medical Center di Seattle, Washington, Amerika Serikat, Selasa 17 Maret 2020. ANTARA/REUTERS/Brian Snyder/TM

Lewat aturan CDC yang sudah diperbaharui itu, maka orang-orang yang close contact dengan pasien Covid-19 harus menggunakan masker berkualitas tinggi selama 10 hari. Mereka juga harus menjalani tes virus corona pada hari kelima mereka setelah terpapar Covid-19 apapun status vaksin Covid-19 mereka.

“Sebelum infeksi Covid-19 dan yang sudah imunisasi vaksin virus corona, sama-sama telah memberikan perlindungan terhadap penyakit parah dan sangat masuk akal untuk tidak membeda-bedakan aturan atau rekomendasi kami berdasarkan status imunisasi vaksin Covid-19 mereka saat ini,” kata Massetti, dokter di CDC.

Aturan terbaru CDC juga menghapuskan perintah agar anak-anak tidak berkumpul demi mengurangi penularan Covid-19. CDC mengatakan sekolah-sekolah dapat pula melakukan screening pada aktivitas – aktivitas yang berisiko menularkan Covid-19, contohnya olahraga yang membuat close contact atau suatu perayaan tahunan.

CDC memperbaharui aturan di tengah penyebaran subvarian Omicron BA.4.6 yang hingga kini sudah terdeteksi penyebarannya di 43 negara. Di Amerika Serikat, laporan CDC menyebut subvarian Omicron BA.4.6 telah menyumbang 4,1 persen kasus baru Covid-19 di negara itu per 30 Juli 2022.

Sumber: Reuters

Baca juga: Kim Jong Un Demam Tinggi Saat Pandemi Covid-19 Mewabah

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

8 menit lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

8 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

8 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

9 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

11 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

13 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

16 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

18 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

19 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

19 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya