China Geber Latihan Militer, Warga Taiwan Tetap Santai dan Anggap Perang Masih Jauh

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 10 Agustus 2022 14:30 WIB

Warga Taiwan mengambil gambar latihan militer tahunan dengan howitzer 155mm di daerah Pingtung, Taiwan selatan, 9 Agustus 2022. REUTERS/Ann Wang

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Taiwan menanggapi latihan militer China besar-besaran dengan sikap tenang dan tidak percaya bahwa perang sudah dekat. Sebagian mengaku bangga dengan tekad pulau demokratis itu untuk mempertahankan diri.

China, menanggapi kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan pekan lalu, menurunkan kapal perang dan pesawat tempur melintasi penyangga tidak resmi antara Taiwan dan pantai China, serta melepas rudal di atas Taipei pekan lalu. Beijing bertekat melanjutkan latihan militernya, yang dinilai sebagai ancaman untuk Taiwan.

Namun sejumlah warga Taiwan, seperti Rosa Chang, melihat upaya China sebagai kekanak-kanakan.

"Ini seperti sekelompok anak yang mengancam Anda dan memberi tahu Anda apa yang harus dilakukan. China benar-benar tidak harus melakukan semua ini," kata Chang, yang anaknya ambil bagian dalam latihan militer Taiwan, di Pingtung pekan ini.

Lou Wei-Chieh, seorang pejabat militer Taiwan, mengatakan kepada wartawan bahwa latihan perang dengan senjata berat dilakukan rutin setiap tahun dan "tidak terkait dengan situasi saat ini".

China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya dan tidak pernah mengesampingkan untuk mengambilnya dengan paksa, jika perlu.

Advertising
Advertising

Taiwan menolak klaim kedaulatan China, mengatakan penduduk pulau itu harus memutuskan masa depannya dan bersumpah untuk mempertahankan demokrasi dan kebebasannya. Taiwan mengatakan China menggunakan perjalanan Pelosi sebagai dalih untuk melakukan intimidasi yang telah lama dilakukan.

"Kami hanya orang biasa, tidak ada yang bisa kami lakukan," kata seorang pria bernama Chen yang juga menonton latihan perang di pantai Pingtung, Selat Taiwan. "Jika terjadi sesuatu, tidak ada yang bisa kita lakukan."

Banyak orang di Taiwan mengatakan bahwa mereka terbiasa dengan keributan selama beberapa dekade dan tidak melihat alasan untuk khawatir.

Taiwan telah hidup di bawah ancaman invasi China sejak 1949 ketika pemerintah Republik China melarikan diri ke pulau itu setelah kalah dalam perang saudara dengan Partai Komunis Mao Zedong.

Warga Taiwan Tak Khawatir

Sebuah jajak pendapat yang diterbitkan minggu ini oleh Asosiasi Riset Opini Publik China Taiwan menunjukkan bahwa 60% responden tidak begitu khawatir atau tidak khawatir sama sekali bahwa akan ada perang antara Taiwan dan China.

"Kami tidak merasa gugup," kata Jenny Cheng, pegawai negeri berusia 23 tahun. "Tidak ada yang istimewa yang akan terjadi."

Robert Tsao, pendiri dan mantan ketua pembuat chip Taiwan United Microelectronics Corp, pekan lalu berjanji untuk menyumbangkan NT$3 miliar (hampir Rp1,5 troliun) untuk membantu Taiwan memperkuat pertahanannya.

China mengatakan minggu ini akan melakukan lebih banyak latihan yang berfokus pada operasi anti-kapal selam dan serangan laut - membenarkan kekhawatiran beberapa analis keamanan dan diplomat bahwa mereka akan terus menekan pertahanan Taiwan.

Tetapi di pulau Liuqiu, sebuah tempat wisata yang indah di dekat salah satu daerah di mana militer China melakukan latihan pekan lalu, sebagian besar orang tidak peduli.

"Rasanya sangat normal," kata Chung Ping, 30 tahun, yang memiliki asrama menyelam.

Dia mengatakan tidak ada yang membatalkan pemesanan liburan mereka. "Tidak mungkin konflik akan terjadi."

Reuters

Berita terkait

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

3 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Mengenang Banjir Yangtze 1931, Banjir Bandang di China yang Menewaskan 3,6 Juta Jiwa

3 hari lalu

Mengenang Banjir Yangtze 1931, Banjir Bandang di China yang Menewaskan 3,6 Juta Jiwa

Banjir bandang di Sungai Yangtze pada 1931 merupakan salah satu bencana alam terburuk dalam sejarah China, bahkan di dunia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

3 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

3 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

Ada yang Sampai Menewaskan 50 Lebih Korban, Ini Sederet Kasus Kecelakaan Maut Rombongan Anak Sekolah di Indonesia

5 hari lalu

Ada yang Sampai Menewaskan 50 Lebih Korban, Ini Sederet Kasus Kecelakaan Maut Rombongan Anak Sekolah di Indonesia

Kecelakaan maut di Subang menambah daftar kecelakaan yang membawa rombongan anak sekolah yang tengah melakukan liburan atau study tour.

Baca Selengkapnya

Batal Angkat Kaki, Ini 5 Ponsel Meizu yang akan Rilis

5 hari lalu

Batal Angkat Kaki, Ini 5 Ponsel Meizu yang akan Rilis

Meizu melampaui ekspektasi dengan tidak hanya satu, tapi lima rencana peluncuran ponsel baru.

Baca Selengkapnya

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

7 hari lalu

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu harus menjalani hukuman 40 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kapal Perang AS di Selat Taiwan, Alasan Amerika Hentikan Pengiriman Senjata ke Israel

9 hari lalu

Top 3 Dunia: Kapal Perang AS di Selat Taiwan, Alasan Amerika Hentikan Pengiriman Senjata ke Israel

Top 3 dunia adalah kapal perang AS melintasi Selat Taiwan, pengiriman bom JDAM ditangguhkan hingga rumah kosong di Jepang menjamur.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

12 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Kunci Tim Bulu Tangkis China Raih Gelar Piala Uber 2024, Titel Ke-16 Sepanjang Sejarah

12 hari lalu

Kunci Tim Bulu Tangkis China Raih Gelar Piala Uber 2024, Titel Ke-16 Sepanjang Sejarah

China meraih gelar ke-16 Piala Uber setelah mengalahkan tim putri bulu tangkis Indonesia dengan skor telak 3-0. Mengatasi tekanan adalah kunci.

Baca Selengkapnya