Kehancuran Jepang 77 Tahun Lalu gara-gara Little Boy, Nama Bom Atom dari Tokoh Film

Minggu, 7 Agustus 2022 07:15 WIB

Awan berbentuk jamur membumbung tinggi setelah bom atom "Little Boy" dijatuhkan di kota Hisroshima, Jepang, pada 6 Agustus 1949. Bom ini menewaskan sekitar 140.000 orang, dan ribuan lainnya tewas akibat radiasi beberapa tahun setelahnya. Universal History Archive/UIG via Getty images

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 6 agustus 2022, tepat 77 tahun hari kelabu bagi rakyat Jepang, khususnya di kedua kota yang diluluhlantakkan oleh bom atom, Hiroshima dan Nagasaki.

Peristiwa tersebut terjadi pada 6 Agustus 1945, pukul 8:15 dunia menyaksikan kengerian bom atom Hiroshima di Jepang. Bom atom meledak sekitar 600 meter di atas kota.

Efek mengerikan dari ledakan bom atom ini tidak terelakkan, menghasilkan lelehan api dan radiasi menyebabkan ribuan jiwa manusia melayang. Setidaknya 66.000 orang tewas dan sekitar 69.000 lainnya terluka dalam ledakan itu. US Strategic Bombing Survey memetakan Hiroshima setelah ledakan dan membuat perhitungan tentang hasil bom dan kapasitas destruktif.

Bom meledak dengan kekuatan setara dengan sekitar 16.000 ton TNT. Sekitar 70 persen bangunan kota hancur total, dengan hampir setiap struktur dalam lingkaran radius 1,6 kilometer di bawah bom benar-benar musnah. Hanya sekitar 50 bangunan dengan konstruksi kuat, seperti Bank Hiroshima, yang masih utuh. Sebagian besar kota itu tersapu awan jamur yang luas.

Bom berjuluk little boy tersebut tercatat menjadi salah satu bom yang paling mematikan dalam sejarah. Senjata yang dikembangkan oleh Amerika Serikat ini juga menjadi bom nuklir pertama yang digunakan saat perang.

Fakta Bom Atom Little Boy yang Hancurkan Hisroshima

Advertising
Advertising

Berikut beberapa hal menarik mengenai bom atom bernama little boy:

1. Wujud kekhawatiran Nazi Jerman

Little Boy dikembangkan dengan latarbelakang keprihatinan pemerintah AS terhadap laporan yang menyebut bahwa Nazi Jerman sedang mengembangkan senjata jenis baru menggunakan uranium radioaktif. Pada 1939, pejabat pemerintah AS mulai menyelidiki potensi uranium, khususnya isotop uranium-235, untuk membuat bom yang kuat.

Mengutip dari Live Science, Kamis, 5 Agustus 2021, proyek Little Boy merupakan kolaborasi para ilmuwan dari Amerika, Inggris, dan Eropa. Banyak di antara mereka merupakan pengungsi dari Jerman. Proyek ini dinamakan sebagai Proyek Manhattan karena salah satu komponen awalnya berbasis di Distrik Manhattan Angkatan Darat AS.

2. Nama terinspirasi dari film

Robert Serber, seorang ahli fisika merupakan tokoh yang memberi nama bom atom Hiroshima sebagai Little Boy adalah ahli fisika Robert Serber.

Inspirasi nama tersebut datang dari film The Maltese Falcon yang disutradarai John Huston. Seperti yang ditulis pada laman historyhit.com, nama Little Boy berasal dari julukan yang digunakan karakter Humphrey Bogart, Spade, untuk karakter lain bernama Wilmer.

3. Desain lebih sederhana dari pada Fatman

Setelah penelitian intensif di bawah kerahasiaan yang ketat selama beberapa tahun, Little Boy berhasil dibuat menggunakan 64 kilogram uranium-235 yang diperkaya. Menurut Atomic Archive, desain Little Boy lebih sederhana dari bom Fat Man yang diledakkan di Nagasaki beberapa hari setelahnya.

Salah seorang penyintas bom atom Hiroshima Sunao Tsuboi, bercerita mengenai penderitaan yang dialami kala itu. "Saya menderita luka bakar di sekujur tubuh," ungkapnya dalam wawancara dengan AFP pada 2016 seperti dikutip dari Channel News Asia.

Meninggal di usia 96 tahun pada 27 Oktober 2021 silam, semasa hidupnya Tsuboi gencar bersuara untuk penolakan senjata nuklir. Ia pernah bertemu Barack Obama saat berkunjung ke Hiroshima. Tsuboi sedang dalam perjalanan ke sekolah teknik pada 1945 ketika serangan bom nuklir pertama diluncurkan oleh Amerika Serikat.

"Dengan telanjang, saya mencoba melarikan diri selama sekitar tiga jam pada 6 Agustus tetapi akhirnya tidak bisa lagi berjalan," katanya.

Tsuboi yang kala itu berusia 20 tahun bahkan sempat mengambil sebuah batu kecil dan menulis di tanah "Tsuboi mati di sini." Ia lantas kehilangan kesadaran dan bangun beberapa minggu kemudian.

Akibat bom atom itu, dia menderita kanker dan penyakit lainnya. Namun Tsuboi lagi-lagi berhasil lolos dari maut dan menjadi advokat terkemuka untuk korban bom atom serta juru kampanye dunia bebas nuklir.

DANAR TRIVASYA FIKRI

Baca: Saksi Hidup Bom Atom Hiroshima Meninggal di Uisa 96 Tahun

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

7 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

8 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

10 jam lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

11 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

12 jam lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

13 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

14 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

15 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

16 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

16 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya