Krisis Memaksa Sejumlah Wilayah Amerika Hapus Hukuman Mati

Reporter

Editor

Rabu, 25 Februari 2009 13:55 WIB

TEMPO Interaktif, Annapolis: Sejumlah negara bagian di Amerika Serikat menghapus hukuman mati dengan alasan biaya tinggi. Menurut data, biaya proses pengadilan hukuman tiga kali lipat proses tanpa hukuman mati dan ini makin berat saat krisis ekonomi seperti saat ini.

Di Amerika Serikat, persoalan hukuman mati itu ditentukan negara bagian. Sehingga, kebijakannya berbeda-beda.

Gubernur Maryland Martin O'Malley, pekan lalu mengajukan usulan ke senat negara bagian agar hukuman mati dihapus.

O'Malley, seorang Katolik taat, di masa lalu biasa mengutip alasan agama sehingga ia menentang hukuman mati. Tapi sekarang, ia membawa urusan ekonomi negara bagian yang sedang susah karena krisis ekonomi.

O'Malley mengatakan untuk kasus pembunuhan, misalnya, jika pengadilan berusaha menjatuhkan hukuman mati, biayanya tiga kali lipat dibanding jika tidak berusaha memberi hukuman mati. "Kita tidak mampu membayarnya, saat kita tahu ada cara yang lebih baik dan lebih murah untuk mengatasi kejahatan," kata O'Malley.

Proses hukuman mati lebih mahal karena di pengadilan lebih lama, pengacara lebih banyak, dan banding lebih sering. Sialnya lagi, setelah banding sebagian besar vonis diubah menjadi hukuman seumur hidup.

Sebuah studi di negara bagian Maryland memperlihatkan rata-rata jaksa menghabiskan US$1,1 juta (Rp 13 miliar) untuk kasus berat tapi tidak dituntut hukuman mati. Jika menuntut hukuman mati, biaya yang dikeluarkan jaksa mencapai US$ 3 juta (Rp 35,7 miliar) per kasus.

Sebelumnya para anggota dewan perwakilan rakyat daerah di Colorado, Kansas, Nebraska, dan New Hampshire juga mengutip argumen sama--hukuman mati lebih mahal--sehingga mereka meminta hukuman mati dihentikan.

Saat ini, diperkirakan di negara bagian Maryland, Montana, dan New Meksiko bakal menghapus hukuman mati dengan alasan biaya ini.

NEW YORK TIMES/NURKHOIRI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya