PLN dan USAID Tingkatkan Kerja Sama Bidang Energi Bersih
Reporter
Tempo.co
Editor
Suci Sekarwati
Jumat, 5 Agustus 2022 09:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT PLN (Persero), dan USAID memperkuat kemitraan untuk mempercepat transformasi energi bersih dan berkelanjutan di Indonesia.
Nota kesepahaman (MoU) perihal ini ditandatangani oleh Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo dan Direktur USAID Indonesia Jeff Cohen di Jakarta, pada Rabu, 3 Agustus 2022. MoU itu diharapkan bisa memperluas kemitraan jangka panjang Amerika Serikat dan Indonesia untuk mempercepat transisi sektor energi agar lebih berkelanjutan melalui penyebaran energi terbarukan dan modernisasi sistem.
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta dalam keterangannya menjelaskan kemitraan ini merupakan bagian dari bantuan USAID ke Indonesia di bawah koordinasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Melalui MoU ini, USAID akan membantu Indonesia lebih lanjut dalam mengembangkan konsep dan rancangan dekarbonisasi di sektor kelistrikan.
Contohnya, mempercepat penghentian pengoperasian pembangkit listrik tenaga batu bara, dan mengidentifikasi insentif yang dapat meningkatkan investasi di sektor energi terbarukan untuk memajukan potensi kemitraan transisi energi yang adil, yang akan mendukung tujuan Pemerintah Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission pada 2060 atau lebih awal, sesuai dengan Perjanjian Paris.
“Dalam memerangi perubahan iklim, transformasi energi bersih Indonesia sangat penting untuk memastikan masa depan bumi yang layak huni bagi semua orang,” kata Direktur USAID untuk Indonesia Jeff Cohen.
Menurut Cohen, pihaknya menyambut positif upaya memperdalam kemitraan USAID dengan PLN untuk mendukung dekarbonisasi sektor energi, menurunkan emisi gas rumah kaca, dan menghindari dampak terburuk perubahan iklim. USAID pun gembira bisa melanjutkan dan memperkuat kemitraan dengan PLN saat Indonesia berupaya mencapai Nationally Determined Contributions tahun 2030 dan meningkatkan komitmennya terhadap Net Zero Emission.
Di antara berbagai kegiatan yang dicantumkan dalam MoU, PLN dan USAID berencana untuk mempercepat penyebaran energi bersih, meningkatkan pertukaran pengetahuan antara para pakar energi bersih Indonesia dan Amerika, dan menyediakan keahlian teknis dan pengetahuan bagi para penyusun kebijakan yang berupaya menurunkan emisi gas rumah kaca dari sektor kelistrikan di Indonesia.
MoU ini, juga memungkinkan USAID membantu memajukan sasaran umum pembangunan Indonesia dengan memperluas layanan energi yang dapat diandalkan dan merata, yang diperlukan untuk pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan menyampaikan PLN, sebagai BUMN bidang kelistrikan, juga memiliki cita-cita yang sama dalam mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060 dalam rangka mendukung kontribusi dan visi Pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi CO2.
“Peta jalan, tujuan dan strategi telah dibangun, tetapi kami menyadari bahwa masih ada banyak tantangan. Harga listrik, keuangan, teknologi dan kebijakan, adalah beberapa tantangan yang perlu ditangani dan diselesaikan. Kami percaya bahwa dengan kolaborasi dan memperkuat kemitraan, kami akan mampu mengatasi semua tantangan tersebut dan mempercepat perjalanan PLN menuju netralitas karbon. Kami terbuka untuk kerjasama semua pihak di tingkat nasional dan multinasional, termasuk USAID untuk mendukung PLN mencapai tujuan ini,” kata Darmawan.
Sejak 2011, USAID telah memobilisasi investasi senilai USD 1,78 miliar (Rp 26,5 miliar) di bidang energi terbarukan dan memperluas akses energi bersih bagi 6 juta warga Indonesia. Jumlah ini setara dengan mengurangi emisi dari setengah juta mobil di jalan raya setiap tahun.
Kemitraan USAID di bidang energi di Indonesia diharapkan bisa memajukan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, terhubung, sejahtera, tangguh, dan aman seperti diuraikan dalam Strategi Indo-Pasifik Amerika Serikat 2022. MoU USAID dengan PT PLN (Persero) merupakan salah satu dari berbagai inisiatif USAID di Indonesia yang menunjukkan luasnya kerja sama kedua negara.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Panel Surya di Rumah Sebagai Sumber Listrik
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.