Zelensky Minta Bantuan China untuk Akhiri Perang Rusia Ukraina

Reporter

Tempo.co

Kamis, 4 Agustus 2022 10:34 WIB

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy memberikan pidato secara virtual dalam pembukaan Festival Film Cannes ke-75 di Prancis, 17 Mei 2022. Zelensky berpendapat bahwa film selalu memainkan peran penting dalam menyatukan orang-orang melawan otoritarianisme dan kekejaman. REUTERS/Eric Gaillard

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta bantuan China untuk mengakhiri perang dengan Rusia. Ia sedang mencari kesempatan untuk berbicara langsung dengan pemimpin China Xi Jinping.

Dalam sebuah wawancara dengan South China Morning Post, Zelensky mendesak China menggunakan pengaruh politik dan ekonominya yang besar atas Rusia untuk mengakhiri perang.

"China adalah negara yang sangat kuat, ekonomi yang kuat. Jadi secara politik, ekonomi China dapat mempengaruhi Rusia. Dan China juga anggota tetap Dewan Keamanan PBB," kata laporan itu mengutip Zelensky.

Dalam pidatonya kepada mahasiswa Australia, Zelensky juga mengatakan bahwa China tidak boleh membantu Rusia dalam perang melawan Ukraina. Dia meminta agar China tetap netral.

Zelensky berbicara kepada 21 universitas Australia di hari Rabu, 3 Agustus 2022 dalam sebuah diskusi online yang diselenggarakan oleh Universitas Nasional Australia di Canberra. Ia ditanya oleh seorang mahasiswa tentang sikap China.

Advertising
Advertising

Zelensky mengatakan dia lebih suka Beijing bergabung dengan negara-negara termasuk Amerika Serikat dan Australia yang mengutuk invasi Rusia sejak 22 Februari 2022. “Untuk saat ini, China sedang menyeimbangkan dan memang memiliki netralitas. Saya akan jujur, netralitas ini lebih baik daripada China bergabung dengan Rusia,” kata Zelensky melalui penerjemah dari Ukraina.

“Penting bagi kami bahwa China tidak akan membantu Rusia,” ujar Zelensky menambahkan.

China telah menolak mengkritik perang Rusia di Ukraina. China bahkan menyebutnya sebagai invasi untuk menghormati Moskow. Di sisi lain, China mengutuk sanksi yang dipimpin Amerika Serikat terhadap Rusia dan menuduh Barat memprovokasi Moskow.

Presiden China Xi Jinping mengatakan menjatuhkan sanksi dapat bertindak sebagai pedang bermata dua. Sanksi ekonomi membuat komunitas global menderita karena mempolitisasi, mekanisasi, dan mempersenjatai tren ekonomi global dan arus keuangan.

Baca: Ukraina Undang Presiden Jokowi ke KTT Krimea

AL JAZEERA | NEW YORK POST

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

12 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

20 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

3 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

4 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

4 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

4 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya