Apa Dalih Saddam Hussein Menginvasi Kuwait pada 32 Tahun Lalu?

Rabu, 3 Agustus 2022 03:00 WIB

Saddam Hussein (REUTERS)

TEMPO.CO, Baghdad -Kuwait yang notabene merupakan negara tetangga, menjadi sasaran invasi Irak yang kala itu dipimpin oleh Presiden Saddam Husein. Tercatat invasi tersebut berlangsung kurang dari setahun, yakni mulai 2 Agustus 1990 dan berakhir pada 28 Februari 1991. Kelak kemudian hari dikenal sebagai Perang Teluk I.

Bermula dari sejak 18 Juli 1990, ketegangan kedua negara tersebut memanas. Hal itu tak terlepas dari tuduhan Irak yang mengklaim bahwa Kuwait telah mencuri minyak dari ladang minyak di Rumalia serta melanggar batas wilayahnya.

Saddam Hussein yang pada masa itu menjadi pemimpin Irak menuntut ganti rugi sebesar $ 2,4 miliar atau sebesar Rp 35 triliun dari Kuwait. Sementara Kuwait mengatakan sebaliknya, bahwa Irak telah berusaha mengebor sumur minyak di wilayahnya.

Saling klaim inilah yang kemudian berkembang menjadi salah satu perselisihan yang paling kompleks di perbatasan kedua negara. Hal itu juga yang terus menjadi pokok pertikaian sejak kemerdekaan Kuwait pada tahun 1961.

Selain konflik di perbatasan, Irak juga menuduh Kuwait membanjiri pasar dengan minyak sehingga membuat harga minyak mentah dunia anjlok. Upaya Liga Arab dan Arab Saudi untuk menengahi penyelesaian krisis menjumpai kegagalan dan pembicaraan ditunda pada 1 Agustus 1990.

Hari Berdarah di Kuwait City

Advertising
Advertising

Meskipun masih berlangsung upaya melalui komunikasi, keesokan harinya pada tanggal 2 Agustus 1990 pasukan Irak langsung menyerang.

"Pasukan Irak pada jam 2 pagi waktu setempat mulai melanggar wilayah perbatasan utara kami, memasuki wilayah Kuwait dan menduduki posisi di Kuwait" demikian siaran berita oleh Radio Kuwait yang didokumentasikan dalam buletin beritanya. Berita radio ini diiringi latar belakang suara musik patriotik dan seruan kepada warga Kuwait supaya "mempertahankan tanah, gurun dan bukit pasir mereka.”

Konflik bersenjata antara tentara Kuwait dan Irak pun pecah di Kuwait City. Pasukan Kuwait yang kala itu hanya berkekuatan 16.000 orang bukan tandingan dari 100.000 pasukan Irak dengan 300 tank.

Pagi itu, ibu kota Kuwait jatuh ke genggaman Irak dan Kepala Negara Kuwait Sheikh Jaber al-Ahmad Al-Sabah mengungsi ke Arab Saudi. Bahkan saudara lelakinya yang bernama Fahd ikut terbunuh saat pasukan Irak merebut istana.

Tanggapan Internasional

Komunitas internasional beramai-ramai mengecam peristiwa tersebut. Harga minyak melambung di pasar internasional. Dalam sebuah pertemuan darurat, Dewan Keamanan PBB menuntut agar seluruh pasukan Irak di Kuwait segera ditarik, tanpa syarat. Washington pun membekukan aset Irak di AS dan anak perusahaannya di luar negeri, bersama dengan aset milik Kuwait guna mencegah kemungkinan Baghdad mengambil untung dari aset tersebut.

Bahkan Uni Soviet yang saat itu menjadi pemasok senjata utama ke Irak pun menghentikan pengirimannya.

6 Agustus 1990, Dewan Keamanan PBB memberlakukan sejumlah embargo seperti di bidang perdagangan, keuangan, dan militer terhadap Irak. Dua hari berselang, Presiden AS George H.W. Bush mengumumkan bahwa negaranya akan mengirim pasukan ke Arab Saudi.

Operasi Badai Gurun

Pada 29 November 1990, Dewan Keamanan PBB mengizinkan penggunaan "semua sarana yang diperlukan" untuk memaksa Irak keluar dari Kuwait secara sukarela hingga 15 Januari 1991. Namun, Baghdad menolak ultimatum tersebut.

Bertepatan pada 17 Januari, pasca seluruh inisiatif diplomatik gagal. AS memimpin “Operasi Badai Gurun” yang dimulai dengan pengeboman intensif di Irak dan Kuwait. Pada 24 Februari 1991, Presiden George Bush mengumumkan dilangsungkannya serangan darat.

Selama berminggu-minggu, koalisi sejumlah negara yang dipimpin AS menempatkan lebih dari 900.000 tentara mereka di kawasan yang bertikai. Sebagian besar pasukan ditempatkan di perbatasan Arab Saudi dan Irak.

Pasukan sekutu bergerak cepat dan dapat mencapai gencatan senjata dengan Irak hanya dalam waktu 100 jam. Bush mengumumkan pembebasan Kuwait pada 27 Februari dan berakhirnya pertikaian pada hari berikutnya. Irak kalah telak dan menerima semua resolusi PBB. Namun nasi sudah jadi bubur, Kuwait terlanjur hancur, dijarah, dan setidaknya 750 sumur minyak telah terbakar.

Krisis ini berakibat pecahnya negara-negara Arab. Tentara Mesir dan Suriah mengambil bagian dalam koalisi, tetapi dikecam oleh negara-negara Arab lainnya.

Lebih dari satu dekade kemudian, yaitu pada tahun 2003, Kuwait gantian berfungsi sebagai jembatan Perang Teluk II oleh pasukan Amerika Serikat dan Barat menyerbu ke Irak untuk kemudian menggulingkan Saddam Hussein. Dalihnya, Washington menuding Baghdad tengah mengembangkan senjata pemusnah massal.

DANAR TRIVASYA FIKRI
Baca juga : Revolusi Irak 64 Tahun Lalu: Nasionalisme, Ujung Monarki, dan Sosok Saddam Hussein

Berita terkait

Fakta Menarik Timnas Indonesia Vs Irak di Laga Terakhir Piala Asia U-23 2024

1 hari lalu

Fakta Menarik Timnas Indonesia Vs Irak di Laga Terakhir Piala Asia U-23 2024

Timnas Indonesia menutup Piala Asia U-23 2024 dengan menempati posisi keempat. Berikut beberapa fakta menarik Indoneisa Vs Irak.

Baca Selengkapnya

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

1 hari lalu

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.

Baca Selengkapnya

Pelatih Radhi Shenaishil: Timnas Irak U-23 Layak Tampil di Olimpiade Paris 2024

1 hari lalu

Pelatih Radhi Shenaishil: Timnas Irak U-23 Layak Tampil di Olimpiade Paris 2024

Setelah mengalahkan Timnas Indonesia, pelatih Irak U-23 Radhi Shenaishil menilai bahwa timnya layak melaju ke Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Striker Irak Ali Jasim Berharap Timnas Indonesia Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

1 hari lalu

Striker Irak Ali Jasim Berharap Timnas Indonesia Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Penyerang Irak U-23 Ali Jasim mendoakan Timnas Indonesia menyusul negaranya, Jepang, dan Uzbekistan, berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024

2 hari lalu

Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus mengakui keunggulan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23: Kapten Irak Muntadher Mohammed Bilang Timnas Indonesia adalah Tim Kuat, tapi...

2 hari lalu

Piala Asia U-23: Kapten Irak Muntadher Mohammed Bilang Timnas Indonesia adalah Tim Kuat, tapi...

Kapten Timnas U-23 Irak Muntadher Mohammed ingin menebus kekalahan dari Jepang dan mengamankan tiket Olimpiade saat menghadapi Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

5 Pemain Irak yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia pada Laga Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23

2 hari lalu

5 Pemain Irak yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia pada Laga Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23

Duel Irak vs Indonesia dalam perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 berlangsung di Stadion Abdullah bin Khalifa, Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Stadion Abdullah bin Khalifa, Tempat Timnas Indonesia Vs Irak Berebut Posisi Juara Ketiga di Piala Asia U-23 2024

2 hari lalu

Profil Stadion Abdullah bin Khalifa, Tempat Timnas Indonesia Vs Irak Berebut Posisi Juara Ketiga di Piala Asia U-23 2024

Timnas Indonesia Vs Irak berjibaku untuk posisi ketiga di Piala Asia U-23 2024. Berikut profil Stadion Abdullah bin Khalifa di Doha, Qatar.

Baca Selengkapnya

Duel Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23, Ilham Rio Fahmi Ingin Buat Sejarah ke Olimpiade

2 hari lalu

Duel Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23, Ilham Rio Fahmi Ingin Buat Sejarah ke Olimpiade

Ilham Rio Fahmi akan berusaha membalas kepercayaan dari pelatih kepala Shin Tae-yong apabila diturunkan dalam laga Timnas U-23 Irak vs Indonesia.

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Irak vs Indonesia di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024 Malam ini

2 hari lalu

Preview Timnas U-23 Irak vs Indonesia di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024 Malam ini

Duel Timnas U-23 Irak vs Indonesia akan tersaji pada pertandingan perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024. Kedua tim menghadapi tekanan.

Baca Selengkapnya