Warga Jepang Ditahan Pemerintah Militer Myanmar

Reporter

Tempo.co

Senin, 1 Agustus 2022 20:00 WIB

Ilustrasi Ditangkap / Ditahan / Diborgol. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ototitas Myanmar menahan seorang warga negara Jepang yang berprofesi pembuat film dokumenter. Aktivis dan media di Myanmar mengidentifikasi laki-laki Jepang yang ditahan itu sebagai Toru Kubota.

Kubota ditahansetelah dia menghadiri sebuah unjuk rasa di Kota Yangon pada akhir pekan lalu. Aksi protes tersebut untuk melawan Pemerintah Myanmar yang mengeksekusi mati sejumlah aktivis.

Para pengunjuk rasa membuat formasi tameng untuk menghindari serangan dari aparat di Nyaung-U, Myanmar, Ahad, 7 Maret 2021. Selama lebih dari satu bulan, pengunjuk rasa telah berdemonstrasi di seluruh Myanmar menentang kudeta militer dan penangkapan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi serta ratusan orang lainnya. Media sosial oleh Reuters.

Advertising
Advertising

Reuters belum dapat memverifikasi secara independen laporan media di Myanmar. Juru bicara junta juga belum mau memberikan keterangan.

Ada pun juru bicara pemerintah Jepang mengakui ada warga negaranya yang ditahan di Myanmar, namun menolak memgungkap identitasnya. Jepang sudah menyerukan agar warganya tersebut segera dibebaskan.

Wakil Kepala Kabinet Jepang Seiji Kihara mengatakan warga Jepang yang ditahan itu berumur 20 tahun-an dan pada Sabtu, 30 Juli 2022, sedang membuat film tentang sebuah unjuk rasa. Kantor Kedutaan Besar Jepang di Myanmar sudah menekan agar warganya dibebaskan.

Sebelumnya pada Minggu, 31 Juli 2022, puluhan orang melakukan unjuk rasa di luar kantor Kementerian Luar Negeri Jepang sebagai bentuk dukungan bagi Kubota dan para tahanan lainnya di Myanmar.

Seorang aktivis yang mengikuti unjuk rasa pada Sabtu, 30 Juli 2022, mengatalan Kubota benar berada di tengah aksi protes sekitar pukul 3 sore di distrik South Dagon, Yangon. Dia berada di sana tak lama dan segera menuju ke sebuah stasiun bus.

“Sejauh yang kami tahu, dia orang pertama yang ditahan. Tiga orang lainnya ditahan sekitar pukul 3:30 sore di stasiun bus,” kata aktivitis tersebut yang tidak mau dipublikasi identitasnya.

Sejak militer Myanmar merebut kekuasaan pemerintah sipil Myanmar pada Februari tahun lalu, hampir 15 ribu orang ditahan dan 11.820 orang masih dalam penahanan. Tentara Myanmar menembak dan membunuh seorang wartawan Jepang dalam sebuah unjuk rasa pro-demokrasi di Yangon pada 2007.

Sumber : reuters

Inovasi Teknologi BRIN dalam Menghadapi Covid-19

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

2 jam lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

6 jam lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

6 jam lalu

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

7 jam lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad pada Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

13 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

15 jam lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

17 jam lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

1 hari lalu

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

Pemasangan dinding diharapkan bisa mencegah orang berkumpul di seberang jalan untuk mengambil foto Gunung Fuji di Jepang dan mengganggu sekitar.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

1 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya