Estonia Setop Terbitkan Visa dan Izin Tinggal untuk Mahasiswa Rusia

Reporter

Tempo.co

Jumat, 29 Juli 2022 10:00 WIB

ilustrasi visa (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Estonia pada Kamis, 28 Juli 2022, mengumumkan tidak akan lagi menerbitkan visa ata izin tinggal kepada warga negara Rusia yang ingin melanjutkan sekolah di negara itu. Estonia adalah sebuah negara kecil di kawasan Baltik, yang juga anggota Uni Eropa.

Kebijakan itu diterbitkan Estonia karena invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina. Invasi tersebut dianggap telah mengancam keamanan nasional Ukraina.

Kementerian Luar Negeri Estonia juga memerintahkan agar pemberian hak pada warga negara Rusia untuk bekerja jangka pendek di Estonia, diakhiri. Aturan yang sama juga berlaku untuk warga negara Belarus. Belarus adalah sekutu Rusia.

Advertising
Advertising

“Keberlanjutan sanksi-sanksi melawan Rusia adalah hal penting untuk memastikan tekanan tanpa henti ke Rusia. Jika sanksi-sanksi bisa menghentiian agresi Rusia, maka kami akan memastikannya,” kata Menteri Luar Negeri Estonia, Urmas Reinsalu.

Teren, seorang anggota batalion Carpathian Sich, berjalan melalui sebuah bangunan yang hancur, di garis depan di wilayah Kharkiv, Ukraina, 1 Juli 2022. REUTERS/Marko Djurica

Estonia bersama negara-negara Baltik lainnya seperti Latvia dan Lithuania, mendapatkan kemerdekaan dari Uni Soviet pada 1991. Ketiga negara itu telah menjadi pihak yang sangat kritis pada Rusia.

Sebelumnya pada bulan lalu, Estonia dua kali melayangkan protes dalam tempo kurang dari dua pekan atas tindakan dan pernyataan yang dilontarkan oleh Moskow.

Moskow menyebut tindakan yang dilakukannya ke Ukraina adalah sebuah operasi khusus untuk melucuti Ukraina dan melindungi negara itu dari fasisme. Kyiv dan negara-negara Barat menyebut itu hanyalah alasan palsu agar bisa mengobarkan perang.

Perang Ukraina telah berdampak luas. Blokade di pelabuhan Ukraina oleh armada Laut Hitam Rusia, menjebak puluhan juta ton biji-bijian di silo dan membuat banyak kapal terdampar, telah memperburuk kemacetan rantai pasokan global dan, bersama dengan sanksi Barat yang meluas, memicu inflasi yang melonjak dalam harga pangan dan energi di sekitar dunia.

Menurut data WFP (World Food Programe), ada lebih dari 300 juta orang mengalami kelaparan akut. PBB secara terus - menerus merevisi data dengan yang terbaru.

Moskow membantah bertanggung jawab atas krisis pangan yang memburuk, sebaliknya menyalahkan sanksi Barat karena memperlambat ekspor makanan dan pupuk. Rusia juga menyalahkan Ukraina karena memasang ranjau di dekat pelabuhan Laut Hitamnya.

Sumber: Reuters

Baca juga: Inovasi Teknologi BRIN dalam Menghadapi Covid-19

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

7 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

7 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

75.572 Visa Jemaah Haji Reguler Sudah Terbit

3 hari lalu

75.572 Visa Jemaah Haji Reguler Sudah Terbit

Kemenag mengatakan ada 75.572 visa jemaah haji reguler yang sudah terbit. Diketahui Jemaah haji Indonesia akan mulai terbang ke Arab Saudi pada 12 Mei

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

3 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

3 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya