Retno Marsudi Minta ASEAN Evaluasi Lagi 5PC setelah Myanmar Eksekusi Mati Aktivis

Reporter

Daniel Ahmad

Kamis, 28 Juli 2022 09:30 WIB

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, mengikuti Pertemuan Terbuka Dewan Keamanan (DK) PBB yang dilakukan secara virtual mengenai Situasi di Timur Tengah pada 24 Juni 2020. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri RI

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengusulkan agar ASEAN mengevaluasi Konsensus Lima Poin (5PC) untuk krisis Myanmar, menyusul keputusan Myanmar mengeksekusi mati empat aktivis pro-demokrasi baru-baru ini.

Pemerintah Junta memvonis hukuman mati bagi mantan legislator Phyo Zeya Thaw, aktivis demokrasi Kyaw Min Yu, Aung Thura Zaw, dan Hla Myo dalam persidangan tertutup pada Januari 2022. Eksekusi pelaksanaan hukuman mati terhadap keempatnya dikonfirmasi oleh rezim militer Myanmar pada Senin, 25 Juli 2022.

Keempat aktivis itu, dituduh membantu melawan militer, yang merebut kekuasaan Pemerintah sipil Myanmar dalam kudeta Februari 2021. Kudeta tersebut dipimpin oleh Panglima Militer Min Aung Hlaing.

Advertising
Advertising

Menurut Retno, eksekusi mati itu karena 5PC yang sudah disepakati sejak 1,5 tahun lalu, mandek. Hukuman mati para aktivis itu merupakan indikasi kemunduran 5PC dan junta militer yang tidak berkomitmen menerapkannya.

"Sudah waktunya ASEAN membahas lagi secara lebih serius tidak adanya progres yang signifikan terhadap implementasi 5 Point Consensus," kata Retno dalam keterangan usai kunjungan kerja Presiden RI Joko Widodo ke Jepang, Rabu, 27 Juli 2022.

5PC adalah kesepakatan para pemimpin ASEAN yang dicapai pada April 2021 untuk merespon krisis di Myanmar paska-kudeta militer. Kesepakatan 5PC itu terdiri dari 5 poin, yakni dialog konstruktif, penghentian kekerasan, mediasi antara segala pihak, pemberian bantuan kemanusiaan, dan pengiriman delegasi ASEAN ke Myanmar.

Retno mengusulkan, dalam pertemuan tingkat menteri di ASEAN atau ASEAN Ministerial Meeting (AMM) di Phnom Penh awal Agustus ini, agar perkembangan situasi di Myanmar dibahas secara khusus karena sangat penting.

Eksekusi mati keempat aktivis ini, telah memancing kecaman dari kelompok HAM baik di kawasan ataupun tingkat global. Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Australia, Uni Eropa, sampai PBB juga menyerukan kecamannya.

Pengunjuk rasa menggunakan senjata rakitan selama protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar 3 April 2021. REUTERS/Stringer

ASEAN, melalui keketuaan Kamboja, mengecam keras Myanmar karena telah memberlakuan eksekusi mati itu dan menyatakan perbuatan itu sangat tercela.

Tidak dipublikasi bagaimana dan kapan eksekusi itu dilaksanakan. Anggota keluarga dari tahanan yang dihukum mengatakan mereka tidak dikabari perihal eksekusi mati itu, dan tidak diizinkan untuk mengambil jenazahnya.

Militer Myanmar yakin putusan eksekusi mati empat aktivis demokrasi yang dijalankannya sudah benar. Rezim itu menepis tekanan internasional, termasuk dari negara-negara tetangga, dengan menyatakan bahwa mereka hanya menegakkan keadilan.

Juru Bicara Junta Zaw Min Tun pada Selasa, 26 Juli 2022, mengatakan, orang-orang itu hanya diberi proses hukum. Ia bersikeras bahwa mereka yang dieksekusi bukanlah aktivis demokrasi, namun para pembunuh yang pantas menerima vonis tersebut.

Adapun, eksekusi tersebut menandai penggunaan hukuman mati pertama di negara Myanmar dalam beberapa dasawarsa. Menurut Asosiasi Bantuan Tahanan Politik (AAPP), sebuah kelompok aktivis, eksekusi yudisial terakhir di Myanmar terjadi pada akhir 1980-an. Eksekusi sebelumnya dilakukan dengan cara digantung.

Baca juga: Presiden Jokowi Bertemu Li Keqiang, Cina Janji Tambah Impor CPO 1 Juta Ton

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Pastikan Indonesia akan Selalu Berpihak pada Palestina

20 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Pastikan Indonesia akan Selalu Berpihak pada Palestina

Kementerian Luar Negeri kembali menegaskan dukungan pemerintah dan rakyat Indonesia terhadap Palestina.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

4 hari lalu

Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong peningkatan pendidikan mikroelektronik untuk kuasai pasar semikonduktor.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Papua Nugini Sepakat Memperkuat Kerja Sama

6 hari lalu

Indonesia dan Papua Nugini Sepakat Memperkuat Kerja Sama

Retno marsudi mengapresiasi Papua Nugini (PNG) karena telah membangun hubungan yang kuat dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke SD Wutung di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

7 hari lalu

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke SD Wutung di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

Retno Marsudi menjelaskan SD Wutung di kawasan perbatasan RI-Papua Nugini milik Papua Nugini, namun direnovasi dengan bantuan Indonesia

Baca Selengkapnya

Indonesia Siapkan 4 Proyek di Papua Nugini, Revitalisasi Sekolah hingga Beasiswa PNS

7 hari lalu

Indonesia Siapkan 4 Proyek di Papua Nugini, Revitalisasi Sekolah hingga Beasiswa PNS

Pemerintah Indonesia tahun ini menyiapkan empat proyek untuk pembangunan negara tetangganya, Papua Nugini.

Baca Selengkapnya

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

8 hari lalu

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini daftar negara di Asia Tenggara dengan gaji tertinggi. Indonesia memiliki rata-rata upah sebesar Rp5 juta. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

9 hari lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

9 hari lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

9 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

9 hari lalu

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

ASEAN terdiri dari 11 negara yang berlokasi di Asia Tenggara. Ini dia negara terkecil di Asia Tenggara berdasarkan luas wilayahnya.

Baca Selengkapnya