Iran Disebut Tak Tertarik Lagi Bahas Kesepakatan Nuklir

Reporter

Tempo.co

Jumat, 22 Juli 2022 10:00 WIB

Bendera Iran digambarkan di dekat rudal selama latihan militer, dengan partisipasi unit Pertahanan Udara Iran, Iran 19 Oktober 2020. Gambar diambil 19 Oktober 2020. WANA (Kantor Berita Asia Barat) via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Richard Moore, Kepala Badan Intelijen Inggris (SIS) pada Kamis, 21 Juli 2022, mengaku pesimis kalau pemimpin Iran tertinggi Ayatollah Ali Khamenei ingin menghidupkan kembali kesepakatan nuklir dengan negara-negara kekuatan dunia. Tehran pun tidak mencoba melakukan upaya dialog.

Menurut Moore, pihaknya masih yakin bahwa menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran atau 2015 Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) adalah cara terbaik untuk membatasi program nuklir Iran. Badan Intelijen Inggris dikenal pula dengan sebutan M16.

Di bawah kesepakatan JCPOA, Iran harus membatasi program nuklirnya. Sebagai imbalannya, sanksi – sanksi ekonomi ke Iran akan dilonggarkan.

Advertising
Advertising

“Saya tidak yakin kita bisa sampai ke arah sana (menghidupkan lagi JCPOA). Saya rasa pemimpin Iran tertinggi ingin memangkas kesepakatan. Warga Iran pun tak menginginkan adanya perundingan sehingga mereka (Iran) masih bisa sedikit lebih lama menjalankannya (program nuklir),” kata Moore, dalam Aspen Security Forum di Colorado, Amerika Serikat.

Semenjak mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menarik diri kesepakatan JCPOA dan memberlakukan lagi sanksi-sanksi ke Iran pada 2018, Iran telah melanggar sejumlah kesepakatan terkait aktivitas nuklirnya. Iran memperkaya uraniumnya hingga mendekati ke tingkat pembuatan senjata.

Negara-negara kekuatan dunia memperingatkan kalau tindakan Iran sudah semakin dekat ke arah pembuatan bom nuklir. Iran menyangkal tuduhan itu.

Amerika Serikat di bawah pemerintahan Joe Biden berusaha menghidupkan kembali kesepakatan JCPOA. Namun sejumlah diplomat adri Inggris, Amerika Serikat dan Prancis, telah mempertanyakan tanggung jawab Iran karena dianggap sudah gagal menghidupkan kembali kesepakatan JCPOA usia lebih dari setahun dilakukan serangkaian negosiasi.

“Saya rasa kesepakatan sudah siap. Negara-negara kekuatan dunia, yang ada di Eropa, dan Pemerintah Amerika Serikat sudah cukup jelas mengenai hal ini, namun tidak untuk Cina serta Rusia dalam hal ini, yang mungkin akan membloknya. Tetapi, saya pun melihat warga Iran menginginkan hal ini,” kata Moore.

Iran menilai rangkaian perundingan nuklir berlangsung positif, namun Amerika Serikat adalah pihak yang disalahkan karena gagal memberikan jaminan. Iran pun menuntut kepastian kalau Pemerintah Amerika yang baru, tidak akan mengabaikan kesepatakan JCPOA seperti yang dilakukan Trump.

Sumber: Reuters

Baca juga: Iran Jatuhkan Sanksi ke 61 Warga Amerika Serikat, Hanya Basa-Basi?

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

3 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

1 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

3 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

3 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

3 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

5 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

5 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

5 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

6 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

6 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya