Thailand Akui Pasang Spyware Buatan Israel di Ponsel Warga

Reporter

Tempo.co

Kamis, 21 Juli 2022 14:30 WIB

Spyware pegasus. Amnesty.org

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang menteri Thailand telah mengakui negara itu menggunakan perangkat lunak pengawasan untuk melacak individu dalam kasus yang melibatkan keamanan nasional atau obat-obatan. Pengakuan yang dilansir Reuters Kamis 21 Juli 2022 muncul di tengah pengungkapan bahwa telepon kritikus pemerintah telah diretas menggunakan spyware Pegasus buatan Israel.

Menteri Ekonomi dan Masyarakat Digital Chaiwut Thanakamanusorn mengatakan di parlemen Thailand pada Selasa malam bahwa dia mengetahui otoritas Thailand menggunakan spyware dalam kasus tertemtu. Namun, dia tidak merinci lembaga pemerintah mana yang menggunakan perangkat lunak tersebut, program mana yang digunakan, atau individu mana yang menjadi sasaran.

Kelompok hak asasi manusia menuduh pemerintah Thailand menggunakan definisi luas keamanan nasional sebagai dalih untuk menuntut atau menekan kegiatan oposisi dan pengkritik mereka.

Investigasi bersama oleh kelompok hak asasi manusia Thailand iLaw, pengawas internet Asia Tenggara Digital Reach dan Citizen Lab yang berbasis di Toronto pada Senin mengungkap penggunaan spyware Pegasus terhadap 30 kritikus pemerintah antara Oktober 2020 hingga November 2021.

Penyelidikan tersebut mengikuti peringatan massal dari Apple Inc. pada November yang memberi tahu ribuan pengguna iPhone-nya, termasuk di Thailand, bahwa mereka adalah target "penyerang yang disponsori negara".

Advertising
Advertising

Chaiwut tidak menyebut nama Pegasus, tetapi mengatakan bahwa dia mengetahui spyware yang digunakan untuk "mendengarkan atau mengakses ponsel untuk melihat layar, memantau percakapan dan pesan". Namun dia menambahkan, kementeriannya tidak memiliki wewenang hukum untuk menggunakan perangkat lunak tersebut dan tidak merinci lembaga pemerintah mana yang melakukannya.

"Ini digunakan untuk keamanan nasional atau masalah narkoba. Jika Anda perlu menangkap pengedar narkoba, Anda harus mendengarkan untuk menemukan di mana titik jatuhnya," katanya."Saya mengerti bahwa ada penggunaan semacam ini tetapi sangat terbatas dan hanya dalam kasus-kasus khusus."

Kementeriannya sebelumnya telah membantah mengetahui masalah ini. Dugaan penggunaan spyware terbaru muncul setelah munculnya gerakan yang dipimpin pemuda pada akhir 2020 yang menantang monarki yang kuat di negara itu dan pemerintah Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha. Lebih dari 1.800 orang telah menghadapi tuntutan terkait keamanan sejak gerakan itu dimulai.

Polisi Thailand dalam sebuah pernyataan membantah penggunaan Pegasus untuk pengawasan atau pelanggaran privasi. Pegasus telah digunakan oleh pemerintah untuk memata-matai jurnalis, aktivis, dan pembangkang. Perusahaan Israel pembuat spyware ini, NSO Group, telah digugat oleh Apple dan dimasukkan dalam daftar hitam perdagangan AS.

Baca juga: Warga Thailand Campurkan Ganja Pada Makanan, Pasien UGD di Rumah Sakit Melonjak

SUMBER: REUTERS

Berita terkait

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

46 menit lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

2 jam lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

2 jam lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

3 jam lalu

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

Menlu Retno Marsudi menilai bantuan kemanusiaan ini sangat diperlukan masyarakat Gaza saat ini.

Baca Selengkapnya

Sidang Kedua di ICJ, Afrika Selatan: Serangan Israel di Rafah Harus Dihentikan!

5 jam lalu

Sidang Kedua di ICJ, Afrika Selatan: Serangan Israel di Rafah Harus Dihentikan!

Afrika Selatan meminta ICJ untuk mendesak Israel agar segera menarik pasukannya dan menghentikan serangan militer mereka di Kota Rafah, Gaza

Baca Selengkapnya

Setelah Perang Gaza Usai, Apa Sebenarnya Rencana Netanyahu?

6 jam lalu

Setelah Perang Gaza Usai, Apa Sebenarnya Rencana Netanyahu?

Ketika Israel terus mengebom Gaza, banyak pertanyaan tentang kapan Israel akan berhenti dan apa yang akan dilakukan Netanyahu selanjutnya.

Baca Selengkapnya

AFC Dukung Usulan Palestina untuk Menangguhkan Keanggotaan Israel di FIFA

6 jam lalu

AFC Dukung Usulan Palestina untuk Menangguhkan Keanggotaan Israel di FIFA

AFC memberikan dukungannya terhadap usulan Palestina untuk menangguhkan keanggotaan Israel dari FIFA menyusul konflik yang sedang berlangsung di Gaza.

Baca Selengkapnya

Jadi Bantuan Kemanusiaan ke Jalur Gaza Viral Diinjak-injak Warga Israel, Berikut Sesungguhnya Prestasi Indomie

8 jam lalu

Jadi Bantuan Kemanusiaan ke Jalur Gaza Viral Diinjak-injak Warga Israel, Berikut Sesungguhnya Prestasi Indomie

Tampak dalam video tersebut salah satu bantuan makanan ke Jalur Gaza yang dirusak ekstremis Israel adalah produk mi instan Indomie asal Indonesia

Baca Selengkapnya

Daftar 15 Anggota NATO yang Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, Siapa Saja?

9 jam lalu

Daftar 15 Anggota NATO yang Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, Siapa Saja?

Sebanyak 15 negara anggota NATO juga mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, siapa saja?

Baca Selengkapnya

Bantuan Indomie ke Gaza Dicegat dan Diinjak-injak Warga Ekstremis Israel

10 jam lalu

Bantuan Indomie ke Gaza Dicegat dan Diinjak-injak Warga Ekstremis Israel

Bantuan kemanusiaan dari Indonesia ke Jalur Gaza di antaranya berupa Indomie, ditahan dan diinjak-injak warga ekstrimis Israel

Baca Selengkapnya