Amerika Serikat Tuding Rusia Rekrut Tentara Anak-Anak dan Terlibat Perdagangan Manusia

Reporter

Tempo.co

Rabu, 20 Juli 2022 14:00 WIB

Ilustrasi tentara Rusia. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat pada Selasa waktu setempat menempatkan Rusia dalam daftar negara-negara yang terlibat dalam kebijakan atau pola perdagangan manusia dan kerja paksa, serta merekrut anak-anak sebagai tentara.

Seperti dilansir Reuters Rabu 20 Juli 2022, Departemen Luar Negeri AS memasukkan daftar itu dalam laporan perdagangan manusia tahunan, yang untuk pertama kalinya berada di bawah mandat Kongres 2019 yaitu "Perdagangan Orang yang Disponsori Negara".

Rusia sering muncul di seluruh laporan karena invasi ke Ukraina. Dokumen itu menyebutkan, invasi Rusia sebagai kerentanan terhadap perdagangan jutaan pengungsi Ukraina di negara-negara tempat mereka melarikan diri.

"Jutaan orang Ukraina harus meninggalkan rumah mereka, beberapa meninggalkan negara itu dan sebagian besar hanya membawa apa yang bisa mereka bawa. Itu membuat mereka sangat rentan terhadap eksploitasi," kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken.

Blinken mengatakan, saat ini terdapat hampir 25 juta korban perdagangan manusia di seluruh dunia. Laporan tersebut berisi daftar terpisah dari 12 negara yang mempekerjakan atau merekrut tentara anak, termasuk Rusia.

Advertising
Advertising

Dalam laporan itu, Rusia secara aktif terlibat dalam kerja paksa terhadap pekerja migran Korea Utara, termasuk dengan mengeluarkan visa kepada ribuan orang dalam upaya untuk menghindari resolusi PBB yang menuntut pemulangan mereka.

Dalam laporan itu juga disebutkan bahwa, setelah merebut sebagian wilayah Donbas di Ukraina timur pada 2014, separatis pimpinan Rusia menggunakan anak-anak untuk menjaga pos pemeriksaan, termasuk merekrut anak-anak sebagai pejuang dan berjaga di pos lainnya.

Menyusul invasi Rusia ke Ukraina tahun ini, laporan itu mengatakan, media menyoroti laporan baru yang tidak didukung oleh pasukan Rusia, yang menggunakan anak-anak sebagai tameng manusia.

Laporan itu menyebutkan bahwa pasukan pimpinan Rusia telah memaksa ribuan orang Ukraina, termasuk anak-anak, melalui "kamp-kamp filtrasi," di mana dokumen mereka disita. Selain itu, mereka dipaksa untuk menerima paspor Rusia dan kemudian dibawa ke daerah-daerah terpencil di Rusia.

Selain Rusia, laporan AS juga mencantumkan China, Afghanistan, Burma atau Myanmar, Kuba, Iran, Korea Utara, dan lima negara lain yang mengusung kebijakan atau pola perdagangan manusia yang terdokumentasi. Termasuk kerja paksa di sektor-sektor yang berafiliasi dengan pemerintah, perbudakan di kamp-kamp pemerintah, atau mempekerjakan serta merekrut tentara anak.

Baca juga: Amerika Serikat Minta G20 Tekan Rusia soal Ekspor Gandum Ukraina

SUMBER: REUTERS

Berita terkait

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

18 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

1 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

1 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

2 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

2 hari lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya