Hindari Sanksi Barat, Rusia Jual Minyak ke India dengan Uang Dirham

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 19 Juli 2022 16:06 WIB

Aktivis Greenpeace memblokir pengiriman minyak dari Rusia dan melukis slogan mereka di lambung salah satu kapal tanker (foto Kristian Buus milik Greenpeace)

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia menagih pembayaran ekspor minyak ke India dalam mata uang dirham Uni Emirat Arab, demikian laporan Reuters, Selasa, 19 Juli 2022. Moskow sedang berusaha menjauh dari dolar AS untuk melindungi diri dari efek sanksi Barat.

Rusia terkena sejumlah sanksi Amerika Serikat dan sekutunya atas invasi ke Ukraina pada akhir Februari lalu..

Faktur yang dilihat oleh Reuters menunjukkan tagihan untuk memasok minyak ke satu kilang dihitung dalam dolar sementara pembayaran diminta dalam dirham.

Perusahaan minyak utama Rusia, Rosneft, menjual minyak mentah melalui perusahaan perdagangan termasuk Everest Energy dan Coral Energy ke India, yang sekarang menjadi pembeli minyak terbesar kedua setelah China.

Sanksi Barat mendorong banyak importir minyak untuk menghindari Moskow, sehingga harga spot minyak mentah Rusia dijual dengan diskon.

Hal ini membuat kilang India, yang jarang membeli minyak Rusia karena biaya pengiriman tinggi, mengambil ekspor dengan diskon besar-besaran dibanding Brent dan Timur Tengah.

Moskow menggantikan Arab Saudi sebagai pemasok minyak terbesar kedua ke India setelah Irak untuk bulan kedua berturut-turut pada Juni.

Advertising
Advertising

Setidaknya dua kilang India telah menyelesaikan beberapa pembayaran dalam dirham, kata sumber tersebut, menambahkan pembayaran seperti itu akan terjadi lebih banyak dalam beberapa hari mendatang.

Faktur menunjukkan pembayaran harus dilakukan ke Gazprombank melalui Mashreq Bank, bank korespondennya di Dubai.

Uni Emirat Arab, yang berusaha mempertahankan apa yang dikatakannya sebagai posisi netral, belum memberlakukan sanksi terhadap Moskow, dan pembayaran tersebut dapat menambah frustrasi beberapa pihak di Barat, yang secara pribadi mengatakan posisi UEA condong ke Rusia.

Perusahaan perdagangan yang digunakan oleh Rosneft meminta pembayaran setara dolar dalam dirham mulai bulan ini, kata sumber tersebut.

Rosneft, Coral Energy, dan Everest Energy belum memberikan komentar soal ini.

Rusia ingin meningkatkan penggunaan mata uang non-Barat untuk perdagangan dengan negara-negara seperti India, kata menteri luar negeri Sergi Lavrov, April lalu.

Menteri keuangan Rusia mengatakan Moskow mungkin mulai membeli mata uang negara-negara "ramah", menggunakan kepemilikan tersebut untuk mempengaruhi nilai tukar dolar dan euro sebagai sarana melawan kenaikan tajam dalam rubel.

Dubai, pusat keuangan dan bisnis Teluk, telah muncul sebagai tempat perlindungan bagi kekayaan Rusia.

India, yang juga mempertahankan posisi netral, mengakui perlindungan asuransi oleh perusahaan-perusahaan Rusia dan telah menawarkan klasifikasi untuk kapal-kapal yang dikelola oleh anak perusahaan grup pelayaran terkemuka Moskow yang berbasis di Dubai untuk memungkinkan perdagangan.

Bank sentral India pekan lalu memperkenalkan mekanisme baru untuk penyelesaian perdagangan internasional dalam rupee, yang dilihat banyak ahli sebagai cara untuk mempromosikan perdagangan dengan negara-negara yang berada di bawah sanksi Barat, seperti Rusia dan Iran.

Reuters

Berita terkait

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

3 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

4 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

22 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

1 hari lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Nikita Willy dan Indra Priawan Bertualang di Dubai, Nikmati Wisata Budaya hingga Uji Nyali

1 hari lalu

Nikita Willy dan Indra Priawan Bertualang di Dubai, Nikmati Wisata Budaya hingga Uji Nyali

Nikita Willy dan Indra Priawan menjelajahi kekayaan budaya Emirati hingga menjajal Edge Walk dalam kampanye baru pariwisata Dubai.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

2 hari lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

Melihat Sejarah Pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai

2 hari lalu

Melihat Sejarah Pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai

Bentuk bangunan Etihad Museum di Dubai ini unik, mirip dengan gulungan kertas yang akan mengingatkan pada Treaty of the UAE

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

2 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya