Pesawat Kargo Bawa Amunisi Jatuh dan Meledak, Yunani Protes Serbia

Reporter

Tempo.co

Selasa, 19 Juli 2022 07:30 WIB

Puing-puing pesawat kargo Antonov An-12 berserakan setelah terjatuh di Kavala, Yunani, 17 Juli 2022. Setelah jatuh, pesawat tersebut meledak dan terbakar. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Yunani mengajukan protes resmi kepada Serbia terkait jatuhnya pesawat kargo Antonov An-12 milik maskapai Ukraina yang membawa amunisi. Protes diajukan karena Yunani tak mendapat pemberitahuan sebelumnya dari Serbia soal barang-barang berbahaya dalam kargo.

"Duta Besar Yunani di Beograd akan segera mengeluarkan demarche mengenai perlunya Serbia memberikan pemberitahuan sebelumnya kepada Yunani mengenai isi kargo pesawat," kata seorang sumber diplomatik, dikutip dari Reuters.

Delapan awak pesawat kargo An-12 tewas dalam kecelakaan Sabtu di luar kota Kavala, Yunani utara. Kecelakaan itu diikuti oleh setidaknya dua jam ledakan. Para pejabat Serbia mengatakan pesawat itu membawa 11,5 ton amunisi mortir buatan Serbia ke Bangladesh, dan akan singgah di Amman, Yordania.

Pilot telah melaporkan kerusakan mesin dan meminta izin untuk mendarat darurat di bandara Kavala. Namun setelah itu pesawat hilang dari radar dan kontak terputus.

Kru pembersihan ranjau bekerja di lokasi kecelakaan untuk hari kedua, di lapangan yang ditutup sekitar 40 kilometer barat Bandara Internasional Kavala. Amunisi itu tersebar di radius 500 meter dan diperkirakan akan memakan waktu beberapa hari untuk dibersihkan.

Advertising
Advertising

Juru bicara Dinas Pemadam Kebakaran Yiannis Artopios mengatakan tidak ada zat berbahaya yang terdeteksi setelah inspeksi lokasi kecelakaan oleh spesialis tentara dari divisi pertahanan nuklir, kimia dan biologi.

Semua awak yang tewas diyakini warga negara Ukraina, kata Artopios. Jenazah mereka yang ditemukan dibawa ke kota terdekat Komotini untuk memulai proses identifikasi. Kecelakaan itu menyebabkan pemadaman listrik di beberapa desa dekat lokasi kecelakaan, dengan pekerjaan perbaikan terhambat oleh pemindahan persenjataan.

Petugas pemadam kebakaran setempat memastikan tak ada zat kimia berbahaya yang terlepas ke udara dari pesawat jatuh. Pihak berwenang Yunani mengungkap hasil tes menunjukkan zat yang dilepaskan ke udara tidak beracun membahayakan kesehatan masyarakat.

Baca juga: Pesawat Kargo Ukraina Angkut Amunisi Jatuh di Yunani, Delapan Kru Tewas

SUMBER: REUTERS

Berita terkait

Kota Paling Harum di Dunia Ini Ada di Yunani

4 jam lalu

Kota Paling Harum di Dunia Ini Ada di Yunani

Menurut studi HAYPP, Athena, ibukota Yunani menduduki peringkat pertama kota yang memiliki aroma paling harum

Baca Selengkapnya

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

6 jam lalu

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

Jarak lari maraton sejauh 42 kilometer tidak lepas dari sejarah Yunani Kuno, perhelatan Olimpiade pertama, hingga campur tangan Kerajaan Inggris.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

2 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

2 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

3 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu Desak Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus Amerika Serikat Dihentikan

3 hari lalu

Benjamin Netanyahu Desak Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus Amerika Serikat Dihentikan

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan "masih banyak yang harus dilakukan" untuk menghentikan protes pro-Palestina di kampus-kampus AS.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Dilantik Oktober 2024, Ini Sosok yang Pertama Kali Menggagas Sumpah Jabatan

3 hari lalu

Prabowo-Gibran Dilantik Oktober 2024, Ini Sosok yang Pertama Kali Menggagas Sumpah Jabatan

Ritual sumpah jabatan, yang akan dilakukan Prabowo dan Gibran pertama kali dilakukan pada ribuan tahun lalu. Ini sosok yang mencetuskannya

Baca Selengkapnya

7 Hal yang Perlu Diketahui Saat Traveling ke Yunani

5 hari lalu

7 Hal yang Perlu Diketahui Saat Traveling ke Yunani

Ada beberapa hal yang harus diketahui wisatawan sebeulum berkunjung Yunani

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

7 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Itu?

9 hari lalu

Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Itu?

Iran dulunya merupakan bagian dari kekaisaran Persia. Lalu berganti nama. Salah satu paham aliran Syiah tumbuh paling subur di negara tersebut.

Baca Selengkapnya