Bank Sentral Ukraina Jual Cadangan Emas Rp 185 T setelah Invasi Rusia

Reporter

Daniel Ahmad

Senin, 18 Juli 2022 12:30 WIB

Bangunan hancur oleh serangan militer terlihat, saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, di Saltivka utara, di Kharkiv, Ukraina 17 Juli 2022. REUTERS/Nacho Doce

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Sentral Ukraina menjual cadangan emas senilai US$ 12,4 miliar atau sekitar Rp 185 triliun. Wakil Kepala Bank Sentral Kateryna Rozhkova menyebut penjualan itu dilakukan sejak Rusia menginvasi Ukraina.

"Kami menjual (emas ini) agar importir kami dapat membeli barang-barang yang diperlukan untuk negara," kata Rozhkova kepada televisi nasional, Minggu, 17 Juli 2022. Dia menambahkan, emas tidak dijual untuk menopang mata uang Ukraina hryvnia.

Bangunan hancur oleh serangan militer saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, di Saltivka utara, salah satu daerah perumahan paling rusak di Kharkiv, Ukraina 17 Juli 2022. Wilayah Kharkiv sebagian diduduki oleh pasukan Rusia dan Chuhuiv terletak hanya 6 km dari posisi Rusia. REUTERS/Nacho Doce

Advertising
Advertising

Rusia menginvasi Ukraina sejak 24 Februari 2022. Moskow mengatakan apa yang dilancarkannya sebagai sebuah operasi militer untuk denazifikasi dan demiliterisasi Ukraina.

Sudah 5 bulan perang berlangsung, Rusia masih menggempur negara tetangganya itu. Negara-negara Barat mengecam Kremlin dengan menjatuhkan sanksi ekonomi dan mengirim bantuan senjata ke Ukraina.

Puluhan ribu orang tewas selama perang dan jutaan jiwa Ukraina pindah ke luar negeri untuk mengungsi. Barat menganggap Rusia genosida di Ukraina. Moskow berulang kali membantah menargetkan warga sipil.

Pertempuran Rusia dan Ukraina kini fokus di wilayah timur Donbas. Rusia telah mengklaim kuasa penuh atas provinsi Luhansk.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan operasi militernya berjalan sesuai rencana. Dia menegaskan tidak ada tekanan untuk menghentikan perang dalam waktu dekat.

Perkembangan terkini, pertahanan Rusia mengatakan pesawatnya telah menembak jatuh sebuah helikopter MI-17 Ukraina di dekat kota timur, Sloviansk, dan sebuah pesawat SU-25 di wilayah Kharkiv.

Tentara Rusia juga mengatakan rudal jarak jauh berbasis udara telah menghancurkan depot di zona industri Odesa, Ukraina selatan. Gudang itu menyimpan rudal anti-kapal Harpoon yang dikirim ke Ukraina oleh negara-negara NATO.

Sebuah serangan rudal Rusia menghantam kota Chuhuiv, Ukraina timur laut di wilayah Kharkiv, menewaskan tiga orang termasuk seorang wanita berusia 70 tahun, dan melukai tiga lainnya. Gubernur regional itu memastikan ini pada Sabtu 16 Juli 2022.

Separatis dukungan Rusia mengatakan Ukraina telah menyerang kota Alchevsk, timur Sloviansk, dengan enam roket HIMARS buatan Amerika Serikat pada Sabtu. Republik Rakyat Luhansk, begitu merka menyebut dirinya sendiri, mengatakan serangan itu telah menewaskan dua warga sipil.

REUTERS

Baca juga: Bank Indonesia dan Bank Sentral India Perluas Kerja Sama Anti Pencucian Uang dan Sistem Pembayaran

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

9 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 15.000 per Gram

3 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 15.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini turun sebesar Rp 15 ribu ke level Rp 1.310.000.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

4 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Bertahan di Level Rp 1.325.000 per Gram

4 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Bertahan di Level Rp 1.325.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini stagnan dengan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

4 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya