Warganya Tewas di Tahanan Donetsk, Inggris Panggil Dubes Rusia

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Sabtu, 16 Juli 2022 15:00 WIB

Paul Urey (Presidium Network/Handout via Reuters]

TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris memanggil Duta Besar Rusia Andrei Kelin untuk menyatakan "keprihatinan mendalam" atas kematian seorang pekerja bantuan Inggris di tahanan wilayah Ukraina yang diduduki Rusia.

"Saya terkejut mendengar laporan kematian pekerja bantuan Inggris Paul Urey saat berada dalam tahanan proksi Rusia di Ukraina. Rusia harus memikul tanggung jawab penuh untuk ini," kata Menteri Luar Negeri Liz Truss, Jumat, 15 Juli 2022.

"Mereka yang bertanggung jawab akan dimintai pertanggungjawaban."

Seorang pejabat di Republik Rakyat Donetsk (DPR) yang memproklamirkan diri lepas dari Ukraina, mengumumkan kematian Paul Urey pada Kamis, 14 Juli 2022.

Kematiannya juga dikonfirmasi oleh Presidium Network badan amal Inggris, yang menggambarkan korban sebagai pekerja kemanusiaan dan menyangkal bahwa dia memiliki latar belakang militer.

Advertising
Advertising

Urey, 45 tahun ditahan dan didakwa dengan "melakukan kegiatan tentara bayaran" oleh separatis di DPR, sebuah entitas yang memisahkan diri dari Ukraina dan hanya diakui oleh Rusia, Suriah dan Korea Utara.

Urey ditangkap di tenggara Ukraina pada akhir April ketika mencoba membantu seorang wanita yang telah diberi izin untuk bepergian ke Inggris meninggalkan wilayah yang dikuasai Rusia, kata Presidium Network.

Dia dihentikan di sebuah pos pemeriksaan, ditahan dan didakwa dengan "kegiatan tentara bayaran" oleh separatis di DPR.

Presidium Network mengatakan Kementerian Luar Negeri Inggris telah memberi tahu keluarga Urey tentang kematiannya. Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya "segera mencari klarifikasi dari pemerintah Rusia atas laporan media bahwa seorang pekerja bantuan Inggris telah meninggal di Ukraina."

Daria Morozova, yang menyatakan sebagai ombudsman hak asasi manusia di Republik Rakyat Donetsk, mengatakan di media sosial bahwa Urey menderita diabetes dan masalah pernapasan, ginjal, dan kardiovaskular.

"Di pihak kami, terlepas dari beratnya dugaan kejahatan, Paul Urey diberikan bantuan medis yang sesuai. Namun, karena diagnosis dan stres, dia meninggal pada 10 Juli," katanya.

Ibu korban, Linda Urey menyalahkan pemerintah Rusia dan para penculiknya atas kematian korban.

"Mereka membiarkannya mati di sana, dan saya ingin tahu mengapa mereka membiarkannya mati," katanya seperti dikutip BBC.

Presidium Network mengatakan Urey sebelumnya telah menghabiskan delapan tahun sebagai kontraktor sipil di Afghanistan. Dia telah tinggal di Leyland, Lancashire, sebelum bepergian ke Ukraina.

Berita terkait

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

18 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

21 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

3 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

3 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

3 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya