AS Keluarkan Gandum dan Pupuk Rusia dari Daftar Sanksi, Atasi Krisis Pangan Global?

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 15 Juli 2022 16:20 WIB

Ilustrasi panen gandum. REUTERS/Jim Young/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - AS berusaha untuk memfasilitasi ekspor makanan dan pupuk Rusia dengan meyakinkan bank, perusahaan pengiriman dan asuransi bahwa transaksi semacam itu tidak akan melanggar sanksi Washington terhadap Moskow atas invasinya ke Ukraina.

Pernyataan tertulis Amerika Serikat datang sehari setelah Rusia, Ukraina, Turki dan pejabat PBB bertemu di Istanbul untuk melanjutkan ekspor gandum Ukraina. Turki mengumumkan pertemuan lanjutan digelar minggu depan untuk menandatangani kesepakatan.

"Amerika Serikat sangat mendukung upaya Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk membawa gandum Ukraina dan Rusia ke pasar dunia dan untuk mengurangi dampak perang Rusia yang tidak beralasan terhadap Ukraina pada pasokan dan harga pangan global," kata Departemen Keuangan AS dalam lembar fakta, Kamis, 14 Juli 2022.

Perang di Ukraina telah membuat harga gandum, minyak goreng, bahan bakar dan pupuk melonjak, memicu krisis pangan global.

Eduard Zernin, kepala Persatuan Eksportir Gandum Rusia, menggambarkan langkah AS sebagai "tindakan niat baik" dan "langkah nyata dalam perang melawan kelaparan dunia."

"Kami sangat berharap bahwa negara-negara lain yang terlibat akan mengikuti contoh ini dan mengeluarkan klarifikasi dan lisensi yang diperlukan untuk menghapus sanksi tersembunyi yang menghambat pasokan gandum ke negara-negara yang membutuhkan," katanya kepada Reuters.

Advertising
Advertising

Invasi dan blokade pelabuhan-pelabuhan Ukraina sejak 24 Februari oleh Rusia telah menghentikan ekspor, menyebabkan puluhan kapal terdampar dan sekitar 20 juta ton biji-bijian terjebak dalam silo di Odesa.

Moskow membantah bertanggung jawab atas memburuknya krisis pangan, sebaliknya menyalahkan efek sanksi Barat karena memperlambat ekspor makanan dan pupuk dari Rusia, juga pemasangan ranjau di Laut Hitam oleh Ukraina.

Ukraina dan Rusia adalah pemasok gandum utama dunia, dan Rusia juga merupakan pengekspor pupuk terbesar, sementara Ukraina adalah produsen minyak jagung dan bunga matahari yang signifikan.

Departemen Keuangan AS menjelaskan bahwa penjualan dan pengangkutan komoditas pertanian, serta obat-obatan dan peralatan medis, diizinkan dan tidak akan melanggar sejumlah sanksi yang dijatuhkan Washington terhadap Rusia.

Washington juga menekankan bahwa tidak ada sanksi terhadap produksi, manufaktur, penjualan, atau pengangkutan komoditas pertanian Rusia, termasuk pupuk, dan bahwa menyediakan asuransi atau reasuransi untuk pengangkutan atau pengiriman produk-produk itu tidak dilarang.

Namun impor ikan dan makanan laut Rusia ke Amerika Serikat dilarang di bawah sanksi Washington.

Ketika pembicaraan yang dipimpin PBB berlangsung pada bulan Mei untuk menghidupkan kembali ekspor makanan Ukraina dan Rusia, Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield mengatakan Washington siap untuk memberikan jaminan tertulis - yang dikenal sebagai "surat penghiburan" - untuk pengiriman dan asuransi sehubungan dengan ekspor gandum dan pupuk Rusia.

Reuters

Berita terkait

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

5 menit lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

50 menit lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

5 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

6 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

6 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

9 jam lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

19 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

20 jam lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

20 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

21 jam lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya