Ukraina Gempur Pasukan Rusia dengan HIMARS, Klaim Tewaskan 52 Tentara Musuh
Reporter
Tempo.co
Editor
Yudono Yanuar
Rabu, 13 Juli 2022 08:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina melancarkan serangan roket jarak jauh terhadap pasukan dan peralatan militer Rusia di wilayah selatan, Selasa, 12 Juli 2022. Kyiv bertekat merebut kembali wilayah yang diduduki pasukan Presiden Putin dengan menyiapkan ratusan ribu tentara.
Serangan itu menghantam tempat pembuangan amunisi di kota Nova Kakhovka di wilayah Kherson dan menewaskan 52 orang tentara Rusia, kata militer Ukraina. Gempuran itu menggunakan sistem artileri bergerak HIMARS canggih kiriman AS, yang menurut Kyiv digunakan pasukannya dengan efisiensi meningkat.
Pemerintah kota yang didirikan Rusia memberikan versi kejadian berbeda. Kantor berita Rusia TASS melaporkan setidaknya tujuh orang tewas dalam serangan itu dan sekitar 70 lainnya terluka. Seorang pejabat yang didukung Rusia di Kherson mengatakan warga sipil dan infrastruktur sipil telah terkena serangan Ukraina.
Daerah yang diserang Ukraina adalah salah satu yang direbut Rusia.
Pejabat pemerintah Ukraina mengatakan, mereka mengumpulkan hingga satu juta tentara untuk merebut kembali bagian selatan negara yang sekarang berada di bawah kendali Rusia.
"Berdasarkan hasil unit roket dan artileri kami, musuh kehilangan 52 (orang), howitzer Msta-B, mortir dan tujuh kendaraan lapis baja dan lainnya, serta gudang amunisi di Nova Kakhovka," kata komando militer selatan Ukraina kata dalam pernyataan.
Video belum diverifikasi yang diposting di media sosial menunjukkan asap dan percikan api, diikuti oleh bola api besar meletus ke langit malam. Gambar yang dirilis oleh media pemerintah Rusia menunjukkan puing-puing dan sisa-sisa bangunan.
Seorang pejabat dari pemerintah lokal yang didukung Rusia mengatakan bahwa Ukraina telah menggunakan rudal HIMARS dan bahwa mereka telah menghancurkan gudang yang sendawa, senyawa kimia yang dapat digunakan untuk membuat pupuk atau bubuk mesiu.
"Masih banyak orang di bawah reruntuhan. Yang terluka dibawa ke rumah sakit, tetapi banyak orang terkurung di apartemen dan rumah mereka," kata Vladimir Leontyev, kepala administrasi militer-sipil Distrik Kakhovka yang ditempatkan Rusia, dikutip oleh TASS. Dia mengatakan bahwa gudang, toko, apotek, pompa bensin dan gereja telah dihantam.
Rusia menuduh Ukraina menembaki rakyatnya sendiri di wilayah yang dikuasai Moskow. Ukraina mengatakan pihaknya mengevakuasi sebanyak mungkin orang dari daerah yang direbut oleh pasukan Rusia.
Kyiv dan Barat mengatakan serangan Rusia sendiri tidak pandang bulu, membunuh warga sipil dan meratakan distrik kota.
Kantor hak asasi manusia PBB mengatakan pada hari Selasa bahwa 5.024 warga sipil telah tewas di Ukraina sejak invasi Rusia dimulai, 24 Februari lalu.
Reuters