Disebut Trump Artis Bodoh karena Batal Beli Twitter, Ini Balasan Elon Musk
Reporter
Daniel Ahmad
Editor
Yudono Yanuar
Selasa, 12 Juli 2022 20:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Bos Tesla Elon Musk menyerang Donald Trump setelah mantan presiden Amerika Serikat itu memanggilnya artis bodoh karena membatalkan kesepakatannya untuk membeli Twitter. Musk juga mengklarifikasi klaim Trump soal dukungan politiknya.
Pernyataan Trump muncul setelah Musk pada Jumat, 9 Juli 2022, mengumumkan bahwa dia tidak akan membeli Twitter dan menuduh perusahaan itu menipunya.
"Elon, Elon tidak akan membeli Twitter," kata Trump kepada para pendukungnya di Anchorage pada Minggu, 10 Juli 2022.
Trump mengaku telah memprediksi itu sebelumnya. “Yah, dia mungkin nanti siapa yang tahu apa yang akan terjadi? Dia punya kontrak yang cukup busuk, elegan, kontraknya bukan kontrak yang bagus.”
Dia juga mengecam Musk karena mengatakan bahwa dia akan memilih seorang Republikan untuk pertama kalinya. Padahal, menurut Trump, Musk sebelumnya telah memilihnya.
"Anda tahu, dia berkata tempo hari, oh, saya tidak pernah memilih seorang Republikan", katanya. “Saya bilang, saya tidak tahu itu. Dia bilang dia memilih saya. Jadi dia hanya artis bodoh, tapi dia tidak akan membelinya.”
Musk menanggapi tweet yang berisi kutipan mantan presiden itu dengan menegaskan bahwa itu tidak benar. Dalam balasan lain di bawah tweet yang sama, Musk mengatakan sudah waktunya bagi Trump untuk pensiun.
"Saya tidak membenci pria itu, tetapi sudah waktunya bagi Trump untuk pensiun dan menikmati waktu senjanya," katanya. “Partai Demokrat juga harus menghentikan serangan – jangan sampai ini satu-satunya cara Trump untuk bertahan adalah mendapatkan kembali kursi kepresidenan.”
Ketika ditanya oleh pembawa acara bincang-bincang konservatif di Twitter mengenai apa masalah Musk dengan kepresidenan Trump, pendiri SpaceX mengatakan ada terlalu banyak drama. “Apakah kita benar-benar menginginkan seekor banteng dalam situasi toko porselen setiap hari!? Juga, saya pikir usia maksimum hukum untuk memulai masa jabatan Presiden harus 6 tahun,” tambahnya.
Dalam balasan tweet lain, netizen menyarankan Gubernur Florida Ron DeSantis mencalonkan diri sebagai wakil presiden Trump untuk 2024 dan kemudian untuk presiden pada 2028. Musk berkomentar, Trump akan berusia 82 tahun pada akhir masa jabatannya (jika dia terpilih). Menurutnya, usianya yang terlalu tua untuk menjadi presiden, khususnya Amerika Serikat.
“Jika DeSantis melawan Joe Biden pada 2024, maka DeSantis akan dengan mudah menang – dia bahkan tidak perlu berkampanye,” katanya. Musk sebelumnya telah menyatakan bahwa suaranya akan jatuh ke tangan DeSantis jika dia mencalonkan diri sebagai presiden pada 2024.
THE INDEPENDENT