Pejabat Rusia di Wilayah Kharkiv Ukraina Tewas oleh Bom Mobil

Reporter

Daniel Ahmad

Selasa, 12 Juli 2022 15:00 WIB

Anggota tim khusus yang menjinakkan dan memindahkan bahan peledak, bom, ranjau dan amunisi lainnya mengeluarkan bom seberat 500kg dari sebuah gedung apartemen pada di lingkungan Saltivka, saat serangan Rusia terhadap Ukraina berlanjut, di Kharkiv, Ukraina, 23 Juni 2022. Bom yang gagal meledak ini berhasil dijinakkan oleh tim khusus. REUTERS/Leah Millis

TEMPO.CO, Jakarta -Pejabat dari sebuah kota kecil di timur wilayah Kharkiv, Ukraina, yang diduduki Rusia tewas pada Senin, 11 Juli 2022, oleh bom mobil yang diduga dilakukan penyabot Ukraina.

Otoritas pendudukan regional, seperti dikutip TASS mengatakan, pemimpin yang tewas itu sebelumnya ditunjuk Rusia.

Pemerintah sipil-militer mengatakan, Yevgeny Yunakov, kepala administrator di Kota Velikyi Burluk, telah dibunuh oleh kelompok sabotase dan pengintaian Ukraina. Di samping bagian wilayah Kharkiv di timur, pasukan Rusia juga telah merebut sebagian besar provinsi Ukraina selatan Kherson dan Zaporizhzhia.

Juga pada Senin, otoritas pendudukan di Zaporizhzhia melaporkan bahwa Andrei Siguta, kepala distrik Melitopol yang didirikan Rusia, telah lolos dari upaya pembunuhan terhadap dirinya dengan penembakan penyabotase di rumahnya. Wilayah itu adalah salah satu kota pertama yang jatuh ke tangan pasukan Rusia.

Vladimir Rogov, seorang anggota senior administrasi sipil-militer yang ditunjuk Rusia di provinsi Zaporizhzhia, mengatakan di saluran Telegramnya bahwa calon pembunuh itu telah tewas dalam baku tembak.

Advertising
Advertising

Pada 24 Juni, seorang pejabat senior di pemerintahan regional Kherson yang ditempatkan di Rusia terbunuh oleh sebuah bom. Peristiwa ini dibenarkan wakil kepala pemerintahan.

Keesokan harinya, kepala intelijen militer Ukraina menolak mengomentari upaya perlawanan partisan di wilayah pendudukan. Namun dia mengatakan kepada Reuters bahwa "orang-orang yang mengkhianati Ukraina dan semua orang jahat yang datang ke sini untuk menghancurkan negara kita akan dihancurkan".

Rusia telah menyatakan secara eksplisit bahwa mereka ingin menghapus provinsi Ukraina timur Luhansk dan Donetsk dari kendali Kyiv. Moskow sejauh ini tidak menunjukkan tanda-tanda ingin melepaskan wilayah lain yang telah direbutnya sejak menginvasi Ukraina pada 24 Februari.

Rusia menyebut invasi itu sebagai operasi militer khusus. Kremlin beberapa kali menegaskan harus bertindak untuk melindungi warga Rusia di Ukraina dari penganiayaan dan meredakan ancaman yang didukung Barat terhadap keamanan Moskow.

Kyiv dan Barat mengatakan ini adalah dalih tak berdasar untuk perang penaklukan kekaisaran. Sejumlah negara Barat mengecam aksi Rusia dengan memberlakukan sanksi ekonomi dan mengirim bantuan senjata ke Ukraina.

Baca juga: Korban Tewas Serangan Rusia ke Apartemen Chasiv Yar Ukraina Menjadi 33 Orang

SUMBER: REUTERS | TASS

Berita terkait

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

9 jam lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

16 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

19 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

2 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

2 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

2 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

2 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

3 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya