PM Sri Lanka Geram Rumahnya Dibakar Massa: Mental Hitler

Selasa, 12 Juli 2022 12:04 WIB

Puluhan demonstran berada dalam kediaman Presiden, setelah Presiden Gotabaya Rajapaksa melarikan diri, di tengah krisis ekonomi di Kolombo, Sri Lanka, pada 9 Juli 2022. Insiden itu terjadi selama gelombang protes terbesar tahun ini di negara yang terhantam krisis tersebut. News Cutter via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe secara terbuka bereaksi pertama kalinya setelah rumah pribadinya dibakar oleh pengunjuk rasa anti-pemerintah beberapa hari lalu. Ia mengatakan hanya orang-orang dengan watak seperti Hitler yang nekat berlaku seperti itu.

Presiden Gotabaya Rajapaksa menunjuk Wickremesinghe sebagai Perdana Menteri pada Mei 2022. Penunjukan itu setelah kakak laki-lakinya Mahinda Rajapaksa dipaksa mengundurkan diri, di tengah meningkatnya tekanan pada pemerintah atas salah urus ekonomi.

Mengkomentari peristiwa pembakaran rumahnya, Ranil mengatakan ada latar belakang yang menyebabkan apa yang terjadi malam itu. Ranil menyebut ada miskomunikasi melalui tweet oleh seorang pemimpin partai Muslim yang menganggap dia keberatan membentuk pemerintahan semua partai dan menolak untuk mengundurkan diri.

Meski mengoreksinya dengan mengatakan siap mundur setelah terbentuknya pemerintahan semua partai, sebuah stasiun televisi menghasut masyarakat untuk mengepung rumahnya. Ranil sendiri mengaku telah meminta stasiun TV untuk tidak menghasut para pengunjuk rasa untuk menyerang rumahnya.

Dia mengatakan telah menunda semua pertemuan yang diadakan pada 9 Juli dan tinggal di rumah. Kemudian polisi memintanya untuk meninggalkan rumah karena ada kemungkinan gangguan. Karena ini, Perdana Menteri menyatakan bahwa dia dan istrinya meninggalkan rumah pada malam hari.

Advertising
Advertising

"Satu-satunya rumah saya dibakar. Saya memiliki 2.500 buku di perpustakaan saya, satu-satunya aset saya. Ada lebih dari 200 tahun lukisan berharga. Semuanya hancur," katanya dikutip dari Business Standard, Selasa, 12 Juli 2022.

Demonstrasi akbar berlangsung di Sri Lanka pada Sabtu, 9 Juli 2022. Massa menuntut pengunduran diri Presiden Gotabaya Rajapaksa dan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe.

Para pengunjuk rasa menduduki Istana Presiden, kediaman resmi Perdana Menteri, dan juga menguasai kantor sekretariat presiden yang terletak di Galle Face Green. Tempat itu jadi pusat konsentrasi massa pelaku unjuk rasa.

Rakyat Sri Lanka menyalahkan Gotabaya Rajapaksa atas runtuhnya ekonomi yang bergantung pada pariwisata. Krisis kian parah sejak dihantam pandemi COVID-19 dan larangan pupuk kimia yang kemudian dibatalkan.

Keuangan pemerintah dilumpuhkan oleh utang yang menumpuk dan potongan pajak yang diberikan oleh rezim Rajapaksa. Utang luar negeri Sri Lanka meroket hingga US$ 51 miliar atau sekitar Rp 757 triliun. Sri Lanka tidak bisa membayarnya.

Sri Lanka tidak memiliki uang untuk mengimpor barang-barang pokok. Sri Lanka hampir tidak memiliki sisa dolar untuk mengimpor bahan bakar, yang telah dijatah secara ketat.

Adapun menurut Ranil, Dana Moneter Internasional (IMF) telah mencatat butuh empat tahun untuk menstabilkan ekonomi Sri Lanka. Tahun pertama adalah yang terburuk.

Baca: Kemlu Pastikan WNI di Sri Lanka Aman Pasca-Massa Serbu Rumah Presiden

BUSINESS STANDARD | REUTERS

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

2 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

5 hari lalu

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

Baru setahun menjabat, PM Skotlandia Humza Yousaf yang merupakan pejabat muslim pertama mengundurkan diri sambil menangis.

Baca Selengkapnya

PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

10 hari lalu

PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

PM Spanyol Pedro Sanchez adalah pendukung utama Palestina. Ia memutuskan untuk cuti sementara usai istrinya dituduh korupsi.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

13 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Lee Hsien Loong Umumkan akan Mundur pada 15 Mei 2024

19 hari lalu

PM Singapura Lee Hsien Loong Umumkan akan Mundur pada 15 Mei 2024

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengumumkan pengunduran dirinya mulai 15 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Israel Waspadai Iran hingga Presiden Iran Belasungkawa Pemimpin Hamas

22 hari lalu

Top 3 Dunia: Israel Waspadai Iran hingga Presiden Iran Belasungkawa Pemimpin Hamas

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 12 April 2024 diawali oleh kabar Israel bersiaga atas serangan musuh bebuyutannya, Iran.

Baca Selengkapnya

Partai Oposisi Menang Pemilu, PM Korea Selatan Putuskan Mundur

24 hari lalu

Partai Oposisi Menang Pemilu, PM Korea Selatan Putuskan Mundur

Perdana Menteri Korea Selatan mundur setelah partai oposisi menang telak.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

32 hari lalu

Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

Uang sedekah dari Sri Lanka itu ditujukan untuk membantu anak-anak Palestina di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Operasi Hernia Benjamin Netanyahu Berjalan Sukses

34 hari lalu

Operasi Hernia Benjamin Netanyahu Berjalan Sukses

Tim dokter dan kantor Perdana Menteri Israel mengumumkan operasi hernia yang dijalani Benjamin Netanyahu berjalan sukses.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Arab Saudi dan Perdana Menteri Palestina Bahas Gencatan Senjata di Gaza

34 hari lalu

Menteri Luar Negeri Arab Saudi dan Perdana Menteri Palestina Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menteri Luar Negeri Arab Saudi memberi selamat kepada Mohammad Mustafa atas penunjukannya sebagai Perdana Menteri Palestina.

Baca Selengkapnya