Diprotes Netizen, Beijing Batalkan Wajib Vaksin untuk Masuk Area Publik
Reporter
Tempo.co
Editor
Yudono Yanuar
Jumat, 8 Juli 2022 18:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah kota Beijing membatalkan rencana hanya mengizinkan orang yang divaksinasi bisa masuk tempat-tempat ramai seperti perpustakaan, bioskop, dan pusat kebugaran mulai Senin, 11 Juli 2022, menyusul reaksi keras netizen di media sosial.
Persyaratan wajib vaksin akan menandai langkah langka di China, karena pemerintah pusat bersikeras pada vaksinasi sukarela dan menolak upaya lain oleh pejabat garis depan untuk mengeluarkan arahan vaksinasi wajib.
Kamis malam, 7 Juli 2022, sehari setelah Beijing mengatakan akan memperkenalkan persyaratan vaksinasi tanpa pengecualian medis, Beijing Daily yang didukung negara melaporkan bahwa pemerintah kota telah membatalkan rencana tersebut.
Mengutip seorang pejabat kota yang tidak disebutkan namanya, surat kabar itu mengatakan bahwa warga Beijing akan dapat memasuki tempat-tempat umum selama mereka memiliki bukti tes Covid negatif dalam waktu 72 jam setelah pemeriksaan suhu tubuh.
Sejumlah warga bereaksi keras di media sosial atas rencana Kota Beijing itu. Seorang pengacara yang tidak divaksinasi mengatakan dia merasa "haknya sebagai warga negara dirugikan" dan bahwa dia telah meminta otoritas kesehatan kota untuk pengungkapan publik tentang proses pengambilan keputusan internal.
"Aturan itu konyol," kata seorang penonton teater Beijing yang tidak divaksinasi, bermarga Zhang, kepada Reuters.
Meskipun pemerintah pusat tidak mewajibkan vaksinasi, pemerintah telah memperingatkan bahwa tingkat vaksinasi yang lebih rendah di antara orang tua adalah kelemahan dalam respons Covid-19 China.
Namun pemerintah mewajibkan karyawan tertentu untuk divaksinasi sebelum mereka dapat mengambil pekerjaan tertentu.
Banyak pemerintah daerah telah membagikan insentif seperti kupon belanja untuk warga di wilayah yang vaksinasinya rendah, dan juga menekan pejabat untuk mencapai target vaksinasi Covid-19.
Reuters