Amerika Serikat Aneksasi Hawaii pada Juli 1898, Berawal sebagai Pangkalan Militer
Reporter
Idris Boufakar
Editor
Dwi Arjanto
Jumat, 8 Juli 2022 09:36 WIB
TEMPO.CO, Honolulu -Gugusan kepulauan Hawaii di Samudera Pasifik punya riwayat panjang sebagai salah satu negara bagian Amerika Serikat.
Menurut buku Hawaii's Royal History ditulis Helen Wong dan Ann Rayson, Kapten Cook memperkirakan, kala itu jumlah penduduk pribumi kepulauan Hawaii mencapai 300 ribu.
Belakangan, menurut misionaris yang kemudian masuk ke Hawaii jumlah pribumi turun menjadi 140 ribu. King Kamehameha I yang terlahir pada tahun 1758, adalah raja besar yang pernah berkuasa atas kepulauan Hawaii sekitar tahun 1810.
Lalu pada 1853, berdasar sensus pemerintah jumlahnya hanya 70 ribu saja. Suku-suku di Hawaii disatukan dibawah Raja Kamehameha pada 1810.
Awalnya, gula menjadi komoditas yang memakmurkan Hawaii. Sebagai kerajaan, ia punya hubungan luar negeri dengan negara lain, diantaranya: Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Denmark, Hamburg, Swedia dan Norwegia, Tahiti, Bremen, Belgia dan Belanda, Italia dan Spanyol, Konfederasi Swiss, Rusia, Jepang, New South Wales, Portugal, Hong Kong, dan Samoa.
Orang-orang Amerika Serikat banyak masuk, mulai dari sebagai misonaris hingga pengusaha gula. Pelan-pelan kuasa raja-raja Hawaii setelah Kamehameha pun terpangkas oleh sistem monarki konstitusional yang begitu mesra dan menguntungkan pengusaha-pengusaha liberal pada 1887.
Melansir dari history.com, sebelum menjadi bagian dari AS seperti sekarang, Hawaii di masa lampau merupakan kepulauan yang dihuni oleh kerajaan-kerajaan kecil. Namun hal tersebut mulai berubah ketika pada tahun 1778, rombongan pelaut Eropa yang dipimpin oleh James Cook menjamah Kepulauan Hawaii.
Kehebatan teknologi yang dimiliki oleh bangsa Eropa, Kamehameha selaku satu dari sekian banyak raja yang berkuasa di Hawaii kemudian menjalin kontak lebih jauh dengan para pedagang Eropa supaya ia bisa membeli persenjataan milik orang Eropa.
Dengan bermodalkan persenjataan tersebut, Kamehameha dan para pengikutnya berhasil menaklukkan kerajaan-kerajaan sekitarnya.
Terhitung sejak tahun 1810, Kamehameha sudah berhasil menguasai 8 pulau utama yang menyusun gugus Kepulauan Hawaii, sehingga Kerajaan Hawaii yang dipimpinnya kini menjadi kerajaan paling dominan di kepulauan tersebut. Sementara itu di luar Hawaii, orang-orang Eropa dan AS berduyun-duyun pergi ke Hawaii untuk berbisnis karena kepulauan tersebut memiliki iklim yang tropis dan lokasi yang strategis di antara jalur transportasi Asia dan Amerika Utara.
Peran Vital Hawaii
Peran Hawaii bagi sektor industri orang-orang keturunan Eropa kian penting setelah sejak tahun 1820-an, para nelayan paus komersial yang beroperasi di Samudera Pasifik utara kerap menggunakan Hawaii sebagai tempat untuk berlabuh dan mengisi perbekalan. Kemudian sejak tahun 1837, orang-orang keturunan Eropa diperbolehkan membuka ladang tebu di Hawaii.
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak lahan tebu yang dibuka di Hawaii sehingga kepulauan tersebut dalam perkembangannya menjadi salah satu kawasan penghasil gula tebu terbanyak di dunia pada masanya.
Kian banyaknya lahan tebu yang dibuka di Hawaii...