Sri Lanka Bangkrut, PM: Negosiasi dengan IMF Jadi Sulit

Reporter

Tempo.co

Rabu, 6 Juli 2022 12:31 WIB

Warga mengatur tabung gas elpiji miliknya saat mengantre membeli gas elpiji di pusat distribusi, di tengah krisis ekonomi di Kolombo, Sri Lanka, 20 Mei 2022. Perusahaan energi Sri Lanka mengaku kehabisan stok gas elpiji (LPG). REUTERS/Adnan Abidi

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe membawa kabar buruk dengan menyatakan bahwa Sri Lanka bangkrut. Negara itu menderita krisis keuangan terburuk dalam beberapa dekade, membuat jutaan orang berjuang untuk membeli makanan, obat-obatan dan bahan bakar.

Wickremesinghe mengatakan kepada anggota parlemen bahwa negosiasi dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk menghidupkan kembali ekonomi negara itu kian sulit. Sebabnya negara Asia Selatan berpenduduk 22 juta itu telah memasuki pembicaraan sebagai negara bangkrut, bukan negara berkembang.

"Kami sekarang bernegosiasi sebagai negara bangkrut. Oleh karena itu, kami harus menghadapi situasi yang lebih sulit dan rumit dari negosiasi sebelumnya," kata Wickremesinghe di parlemen, Selasa, 6 Juli 2022.

"Karena negara kita dalam keadaan bangkrut, harus mengajukan rencana keberlanjutan utang kita ke (IMF) secara terpisah," ujarnya. "Saat IMF puas dengan rencana itu, kami dapat mencapai kesepakatan di tingkat staf. Ini bukan proses yang mudah."

Sri Lanka bangkrut berada di tengah-tengah krisis keuangan terburuk dalam tujuh dekade. Cadangan devisa anjlok ke rekor terendah, dengan dolar hampir habis untuk membayar impor sejumlah komoditas penting termasuk makanan, obat-obatan dan bahan bakar.

Advertising
Advertising

Sekolah telah ditangguhkan dan bahan bakar telah dibatasi. Di beberapa kota besar, termasuk di ibukota Kolombo, ratusan orang mengantre berjam-jam untuk membeli bahan bakar. Kadang pengunjuk rasa bentrok dengan polisi dan militer saat sedang menunggu antrean.

Pada Minggu, Menteri Energi Sri Lanka, Kanchana Wijesekera, mengatakan negara itu memiliki bahan bakar yang tersisa kurang dari satu hari. "Dalam hal bahan bakar dan makanan, negara kita akan menghadapi krisis pada suatu saat. Bahan bakar langka dan harga pangan naik," katanya.

Ia menambahkan krisis internasional seperti perang Rusia di Ukraina telah memperburuk keadaan. “Akibat krisis global belakangan ini, situasi ini menjadi lebih akut dan kami yang berada di penggorengan jatuh ke dalam oven,” kata Wijesekera.

Pada Selasa, Perdana Menteri Wickremesinghe berharap bahwa laporan tentang restrukturisasi utang dan keberlanjutan akan diserahkan kepada IMF pada bulan Agustus. Setelah ada kesepakatan, program bantuan pinjaman komprehensif akan disiapkan untuk jangka waktu empat tahun.

Pidatonya di parlemen diinterupsi oleh anggota parlemen oposisi yang meneriakkan teriakan Harus pulang. Mereka merujuk pada Presiden Gotabaya Rajapaksa yang hadir dalam pertemuan itu.

Selama berbulan-bulan, sejumlah tokoh di Sri Lanka menyerukan agar Rajapaksa mengundurkan diri atas tuduhan salah urus ekonomi. Wickremesinghe mengatakan pada akhir tahun ini, inflasi akan naik menjadi 60 persen.

"Ini akan menjadi perjalanan yang sulit dan pahit," kata Wickremesinghe. "Tapi kita bisa mendapatkan kelegaan di akhir perjalanan ini. Kemajuan bisa dicapai."

Baca: Inflasi di Sri Lanka Diprediksi sampai 60 Persen

CNN

Berita terkait

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

2 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

3 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

3 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

3 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

4 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

5 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

5 hari lalu

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

7 hari lalu

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

Seorang menjadi korban KDRT karena tidak memberikan data KTP untuk pinjaman online.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

10 hari lalu

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

22 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya