TEMPO.CO, Jakarta - Makau melaporkan 89 kasus virus corona baru pada Selasa, 6 Juli 2022, sehingga total menjadi lebih dari 900 infeksi sejak pertengahan Juni. Pemerintah di pusat perjudian terbesar dunia itu sedang berjuang menahan wabah terbesar sejak pandemi dimulai.

Lebih dari 13.000 orang berada di bawah karantina di wilayah administrasi khusus China, yang telah ditutup secara efektif untuk membatasi penyebaran virus corona.

Lebih dari 600.000 penduduk kota itu menjalani tiga tes Covid-19 di seluruh kota minggu ini, dengan sejumlah orang juga diharuskan melakukan tes antigen cepat.

Bekas jajahan Portugis itu belum memberlakukan penguncian skala penuh seperti di Shanghai, sebagian besar fasilitas ditutup dan restoran hanya dapat menyediakan makanan untuk dibawa pulang.

Hanya kasino Makau yang diizinkan tetap buka. Pemerintah bergantung pada industri yang menyumbang lebih dari 80% pendapatan pajak Makau dengan sebagian besar penduduk dipekerjakan secara langsung atau tidak langsung oleh resor kasino.

Meski kasino secara fisik terbuka, hampir tidak ada penjudi di dalam dan sangat sedikit staf yang bekerja, dengan banyak karyawan diminta untuk tinggal di rumah, sesuai permintaan pemerintah.

Langkah-langkah ketat dilakukan setelah Makau sebagian besar bebas Covid sejak wabah pada Oktober 2021. Pulau ini masih memiliki perbatasan terbuka dengan Tiongkok daratan, dengan ekonominya sangat bergantung pada arus masuk pengunjung China.

Makau menganut kebijakan "nol-Covid" China yang bertujuan untuk memberantas wabah, dengan biaya berapa pun, bertentangan dengan tren global yang mencoba hidup berdampingan dengan virus.

Kasusnya masih jauh di bawah infeksi harian di tempat lain, termasuk negara tetangga Hong Kong di mana kasus melonjak menjadi lebih dari 2.000 per hari bulan ini.

Namun, Makau hanya memiliki satu rumah sakit umum, yang layanannya sudah diperpanjang setiap hari. Para pejabat telah mendirikan rumah sakit darurat untuk membantu mengatasi peningkatan kasus Covid-19.

Reuters