Kerja Sama Militer Jepang, Amerika dan Korea Selatan Dikritik Korea Utara

Reporter

Tempo.co

Minggu, 3 Juli 2022 21:00 WIB

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri parade militer malam hari untuk menandai peringatan 90 tahun berdirinya Tentara Revolusioner Rakyat Korea di Pyongyang, Korea Utara, 26 April, 2022. KCNA via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara mengkritik Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang, yang baru-baru ini memperkuat kerja sama bidang militer. Lewat kerja sama itu, diharapkan bisa mewujudkan rencana Amerika Serikat untuk membangun sebuah aliansi militer seperti NATO di kawasan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara pada Minggu, 3 Juli 2022, mengatakan ada banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh kantor berita KCNA.

Advertising
Advertising

“Kenyataan jelas memperlihatkan bahwa tujuan sebenarnya Amerika Serikat adalah menyebarkan rumor soal ancaman dari Korea Utara untuk memberikan sebuah pengecualian agar bisa mencapai supremasi militer terhadap wilayah Asia-Pasifik,” kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbicara selama sidang hari keempat Rapat Pleno ke-3 Komite Sentral ke-8 Partai Buruh Korea di Pyongyang, Korea Utara pada 18 Juni 2021 dan saat konferensi sekretaris sel Partai Buruh yang berkuasa di Pyongyang, pada 9 April 2021. KCNA/via REUTERS

Kementerian Luar Negeri Korea Utara juga menyebut situasi yang terjadi saat ini, telah mendesak untuk membangun pertahanan negara agar bisa mengatasi kejengkelan dari kondisi keamanan yang berubah-ubah dengan cepat.

Para pemimpin Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang melakukan pertemuan di sela-sela KTT NATO pada akhir pekan lalu. Ketiga negara tersebut setuju untuk mengeksplorasi lebih jauh upaya mempertahankan diri dari serangan Korea Utara.

Sebelumnya, Laporan International Campaign to Abolish Nuclear Weapons (ICAN) pada Selasa 28 Juni 2022, menyatakan Korea Utara mungkin telah menghabiskan US$642 juta atau Rp9,4 triliun untuk program nuklirnya tahun lalu. ICAN adalah organisasi anti-nuklir, yang bermarkas di Jenewa, Swiss.

ICAN mengatakan, perkiraan ini didasarkan pada asumsi kalau Korea Utara akan terus menghabiskan sekitar sepertiga dari pendapatan nasional bruto mereka untuk militer. Sekitar 6 persen dari anggaran militer itu dialokasi untuk senjata nuklir.

Negara ini pun tampaknya siap untuk menguji senjata baru meskipun sedang berjuang melawan wabah Covid-19 dan krisis ekonomi.

Sumber: Reuters

Baca juga: Update Covid-19 Hari Ini Bertambah 1.614 Kasus, Sembuh 1.606 Orang

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara.

2 jam lalu

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara.

Retno Marsudi kunjungan kerja ke Turkiye pada Rabu, 1 Mei 2024, untuk mempererat hubungan kedua negara.

Baca Selengkapnya

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

3 jam lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

16 jam lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

19 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

PLN dan Huawei Bekerja Sama dalam Proyek JIC, Dukung Transformasi Energi

1 hari lalu

PLN dan Huawei Bekerja Sama dalam Proyek JIC, Dukung Transformasi Energi

PT PLN (Persero) dan PT Huawei Tech Investment berkolaborasi dalam Joint Innovation Center (JIC). Proyek itu untuk memperkuat transformasi digital.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

1 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

2 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

3 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

4 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

5 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya