Mengenang Tragedi Runtuhnya Mall Sampoong 1995 yang Menewaskan Ratusan Orang

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Rabu, 29 Juni 2022 20:00 WIB

Ilustrasi suasana sebuah mall

TEMPO.CO, Jakarta - Tepat hari ini, 27 tahun yang lalu, Sampoong Department Store, salah satu mall yang berdiri megah di kota Seoul, Korea Selatan, runtuh dan memakan ratusan korban jiwa. Peristiwa ini merupakan bencana terbesar di masa damai Korea Selatan. Ketidaksesuaian prosedur dalam pembangunan dan kelalaian pemeliharaan gedung dinyatakan sebagai biang keladi terjadinya tragedi ini.

Kontroversi Selama Proses Pembangunan

Pembangunan mall dimulai pada 1987 di atas sebidang tanah yang sebelumnya digunakan sebagai tempat pembuangan akhir. Mulanya, pembangunan itu ditujukan sebagai gedung apartemen hunian dengan tinggi empat lantai, yang akan dibangun oleh perusahaan Konstruksi Woosung. Namun, seiring berjalannya proses kontruksi, sang pemilik Lee Joon berubah pikiran. Ia menginginkan sebuah pusat perbelanjaan yang besar.

Para kontraktor keberatan dan menolak keras keputusannya. Lee pun akhirnya memecat mereka dan menggantinya dengan kontraktor yang lebih patuh. Lee memutuskan memotong sejumlah kolom pendukung untuk instalasi eskalator dan penambahan lantai lima.

Melansir dari The Guardian, mendirikan bangunan sebesar itu sebagai department store sejatinya bertentangan dengan peraturan zonasi di Seoul. Hal itu tidak diacuhkan Lee yang justru meminta penambahan karena skating di lantai lima yang awalnya tidak direncanakan. Ketika kontraktor bangunan pertama yang ia sewa menyarankan agar tidak melakukan modifikasi yang mengorbankan struktur seperti itu, ia langsung memecatnya.

Advertising
Advertising

Setelah menyewa kontraktor baru yang akan menggarap pembangunan lantai lima, Lee berubah pikiran sekali lagi. Ia mengisi lantai lima tersebut dengan banyak restoran. Keputusan itu semakin meningkatkan beban pada struktur bangunan.

Pembangunan akhirnya rampung pada 1989. Setelah dibuka pada Juli 1990, bangunan besar berwarna merah muda cerah itu dikalkulasi mampu menarik 40.000 pengunjung setiap harinya. Bangunan megah itu memiliki empat lantai bawah tanah dan empat lantai di atas tanah.

Detik-detik Runtuhnya Sampoong Department Store

Melansir Great Disaster, pada pagi 29 Juni 1995, ditemukan retakan pada struktur bangunan yang semakin parah seiring berjalannya hari. Pekerja mall pun meminta dua tindakan untuk segera dilakukan kepada pihak manajemen, yakni mematikan AC dan menutup lantai paling atas. Namun lagi-lagi, Lee menolak untuk mengevakuasi pengunjung yang jumlahnya sangat banyak dan menguntungkan saat itu. Praktis upaya Lee saat itu hanyalah memindahkan barang dagangan dan toko dari lantai paling atas ke ruang bawah tanah.

Sekitar lima jam sebelum keruntuhan, sebuah ledakan keras terdengar dari lantai atas. Selain itu, getaran pendingin ruangan menyebabkan retakan di pelat semakin melebar. Para pengunjung sudah bisa merasakan getaran dan pendingin ruangan pun dimatikan. Namun retakan di lantai sudah melebar hingga 10 sentimeter.

Saat itu, telah disadari bahwa runtuhnya gedung tidak dapat dihindari dan rapat darurat diadakan. Para direktur menyarankan kepada Lee agar seluruh pengunjung harus dievakuasi. Namun Lee menolaknya karena takut kehilangan pendapatan. Lee sendiri akhirnya meninggalkan gedung sebelum keruntuhan terjadi. Dia bahkan tidak memberi tahu menantu perempuannya sendiri, salah satu karyawati di gedung itu, tentang bahaya yang akan segera terjadi. Ia terjebak di reruntuhan dan baru bisa diselamatkan beberapa hari kemudian.

Sekitar pukul 17.50, ketika langit-langit lantai lima mulai jatuh, pekerja gedung menutup akses. Ketika gedung mulai mengeluarkan suara retakan sekitar pukul 17.52, alarm berbunyi dan evakuasi mulai dilakukan. Namun semuanya sudah terlambat, atap mall ambruk dan unit pendingin ruangan menghantam lantai lima yang sudah kelebihan muatan. Kurang lebih 502 orang tewas dan lebih dari 1.000 orang terjebak di dalam reruntuhan. Bencana ini juga mengakibatkan kerusakan properti senilai 270 miliar Won.

Melansir Britannica, ratusan orang berhasil selamat ditarik dari reruntuhan berkat kerja keras tim penyelamat hingga 17 hari pasca kejadian. Meski awalnya sempat diperkirakan runtuhnya mall merupakan dampak dari kebocoran gas atau terorisme, namun penyelidikan lebih lanjut menemukan bahwa bangunan tersebut kelebihan beban secara besar dan dibangun dengan cacat prosedur. Lee Joon, pemilik Sampoong Group, akhirnya divonis 10,5 tahun penjara. Sementara anaknya Lee Han-Sang, Direktur Sampoong Departemen Store, dijatuhi 7 tahun penjara dengan tuduhan yang sama.

HATTA MUARABAGJA

Baca juga: Keluarga Korban Tragedi Mei 1998 Tabur Bunga di Mall Klender

Berita terkait

Dana Pembangunan Masjid di Cakung Diduga Dilarikan Kontraktor, Warga Pilih Diam Tak Mau Ikut Campur

9 jam lalu

Dana Pembangunan Masjid di Cakung Diduga Dilarikan Kontraktor, Warga Pilih Diam Tak Mau Ikut Campur

Dana pembangunan Masjid Al Barkah di Cakung diduga dilarikan oleh kontraktor. Warga geram sekaligus pasrah, tak mau campur tangan.

Baca Selengkapnya

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

9 jam lalu

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

Gregoria Mariska Tunjung terus merebut poin di Uber Cup 2024

Baca Selengkapnya

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

15 jam lalu

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

Tragedi Itaewon Hallowen 2022 merupakan tragedi kelam bagi Korea Selatan dan baru-baru ini parlemen meloloskan RUU untuk selidiki kasus tersebut

Baca Selengkapnya

Tergusur Proyek, Pembangunan Masjid Baru di Cakung Kini Mangkrak

18 jam lalu

Tergusur Proyek, Pembangunan Masjid Baru di Cakung Kini Mangkrak

Uang pembangunan Masjid Al Barkah di Cakung Jakarta Timur diduga dibawa kabur kontraktor sebesar Rp 9,75 miliar.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

1 hari lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

Anthony Sinisuka Ginting sukses menyudahi perlawanan sengit tunggal putra Korea Selatan Jeon Heyok Jin pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kontraktor Diduga Bawa Kabur Uang Rp 9,75 Miliar Dana Pembangunan Masjid di Cakung Jaktim

1 hari lalu

Kontraktor Diduga Bawa Kabur Uang Rp 9,75 Miliar Dana Pembangunan Masjid di Cakung Jaktim

Pembangunan Masjid Albarkah di Cakung, Jakarta Timur mangkrak setelah uang pembangunan diduga dibawa kabur kontraktor.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

2 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

2 hari lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

2 hari lalu

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

Dalam kontrak barunya di Red Sparks, Megawati Hangestri bakal mendapat kenaikan gaji menjadi US$ 150 ribu per musim.

Baca Selengkapnya