Rudal Rusia Menghantam Mal, Ukraina Cari Korban di Tumpukan Puing

Reporter

Selasa, 28 Juni 2022 19:15 WIB

Reruntuhan Mal Retroville di Jalan Pravdy, Kyiv, Ukraina, yang hancur dihantam misil pada Sabtu, 9 April 2022. Ketika Tempo sampai di Stasiun Kyiv pada Sabtu subuh, 9 April lalu, suara dentuman menggelegar bertubi-tubi. TEMPO/Raymundus Rikang

TEMPO.CO, Jakarta - Petugas pemadam kebakaran dan tentara Ukraina pada Selasa, 28 Juni 2022 melakukan upaya pencarian korban yang tertimbun puing-puing sebuah mal di Kota Kremenchuk, yang remuk akibat serangan rudal Rusia. Dalam serangan itu, setidaknya 18 orang tewas.

Serangan di mal di Kremenchuk itu, menuai kecaman dari PBB dan negara-negara Barat. Gubernur Poltava, Dmytro Lunin, mengatakan setidaknya 18 orang tewas dan 25 orang di rawat di rumah sakit serta 36 orang dilaporkan hilang.

Kota Kremenchuk berlokasi sekitar 300 kilometer dari tenggara Ibu Kota Kyiv. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim lebih dari seribu orang berada dalam mal itu saat Rusia menghantamkan rudal ke mal itu.

Advertising
Advertising

Presiden Zelensky dalam sebuah rekaman pidato menyebut serangan pada mal tersebut disengaja dan diperhitungkan sehingga tepat mengenai pusat perbelanjaan itu. Rusia membantahnya.

Rusia mengatakan insiden itu disebabkan sebuah serangan untuk mengincar target militer. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan tentara Rusia telah membakkan sejumlah rudal ke sebuah depot penyimpanan senjata dari negara-negara Barat untuk Ukraina, yang ada di Kota Kremenchuk. Hantaman rudal telah mengenai mal tersebut yang posisinya berdekatan.

Jaksa Penuntut Umum Ukraina Iryna Venediktova mengatakan ada satu rudal meluncur ke sebuah pabrik didekat gudang senjata itu. Untungnya tidak meledak. Pabrik itu bukan sebuah target militer.

Menurut layanan darurat Ukraina, serangan di kota tenggara Kyiv ini, menewaskan sedikitnya 16 orang dan melukai 59 lainnya. Oleksandr Kovalenko, wakil direktur departemen bedah di rumah sakit umum Kremenchuk mengatakan Ini adalah keenam kalinya Kremenchug dibom sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari. Untungnya, serangan-serangan itu tidak pernah memukul begitu banyak orang.

Rumah sakit itu merawat 25 orang yang terluka dalam serangan di Kremenchug pada Senin kemarin. Enam di antaranya dalam kondisi kritis.

Sumber: Reuters

Baca juga :Ular Sanca 2,5 Meter Bersarang di Tumpukan Seng, Damkar Harus Jebol Tembok

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

12 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

1 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu Pastikan Tetap Ingin Serang Rafah

2 hari lalu

Benjamin Netanyahu Pastikan Tetap Ingin Serang Rafah

Benjamin Netanyahu memastikan akan melancarkan operasi militer melawan Hamas di Rafah, selatan Gaza, tak peduli apakah akan tercipta kesepakan

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

3 hari lalu

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

Israel sedang membangun 'jaringan kompleks' pos pemeriksaan untuk mencegah pria Palestina 'usia militer' melarikan diri dari serangan Rafah

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

3 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

4 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

4 hari lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

5 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya