Korban Gempa Afghanistan Bertahan Tanpa Makanan dan Tempat Tinggal

Reporter

Daniel Ahmad

Jumat, 24 Juni 2022 19:00 WIB

Seorang pria Afghanistan membawa tas berisi roti yang diangkut oleh helikopter Taliban untuk dibagikan pada para korban gempa di Gayan, Afghanistan, 23 Juni 2022. REUTERS/Ali Khara

TEMPO.CO, Jakarta - Korban selamat dari gempa Afghanistan terpaksa harus bertahan di tengah hujan tanpa makanan, tempat tinggal, dan air. Sebagian besar dari korban menunggu bantuan ke desa-desa yang hancur pada Jumat, 24 Juni 2022, karena jalan yang sulit diakses akibat banjir.

"Tidak ada selimut, tenda, tidak ada tempat berteduh. Seluruh sistem distribusi air kami hancur. Tidak ada yang bisa dimakan," kata Zaitullah Ghurziwal, 21 tahun, warga Afghanistan, yang tiba di desanya di provinsi Paktika, seperti dilansir CNA.
Warga mencari barang-barang yang bisa diselamatkan di antara reruntuhan rumah yang hancur akibat gempa di Desa Akbar, Provinsi Paktika, Afghanistan, 23 Juni 2022. Ini merupakan gempat paling mematikan di Afghanistan dalam dua dekade. REUTERS
Sebelumnya, Pemerintah Taliban yang berkuasa di Afghanistan, berjuang untuk bisa menggapai daerah terpencil yang dilanda gempa Afghanistan. Upaya pengiriman bantuan ke wilayah itu menemui banyak rintangan karena ganjalan komunikasi dan akses infrastruktur yang buruk.


Seperti dilansir Reuters, Kamis, 23 Juni 2022, Juru Bicara Komandan Militer Taliban Provinsi Paktika Mohammad Ismail Muawiyah mengatakan, pihaknya kesulitan menjangkau jaringan di wilayah itu. Kendati begitu, pemerintah Afghanistan berusaha untuk memperbaikinya.
Gempa berkekuatan 6,1 skala richter mengguncang Afghanistan pada Rabu, 22 Juni 2022. Badan Survei Geologi Amerika Serikat atau USGS mengatakan, gempa itu terjadi sekitar 44 kilometer dari kota Khost, dekat perbatasan Pakistan. Paktia adalah daerah yang paling parah dilanda bencana. Lebih dari 3 ribu rumah di sana remuk.


Menurut USGS seperti diwartakan Dawn, gempa terjadi pada pukul 1:54 dini hari waktu setempat pada kedalaman 51 kilometer. Guncangan dirasakan lebih dari 500 kilometer dari pusat gempa oleh sekitar 119 juta warga di Pakistan, Afghanistan, sampai India.
Pihak berwenang pada Jumat telah mengakhiri pencarian korban setelah 48 jam pasca-gempa. Juru Bicara Kementerian Penanganan Bencana Afghanistan Mohammad Nassim Haqqani mengkonfirmasi penghentian ini, namun tidak menjelaskan alasannya. Sejauh ini, Muawiyah mengatakan, gempa itu tercatat menewaskan sekitar seribu orang dan melukai 1.500 lainnya.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Afghanistan, Sharafat Zaman, menyatakan, sebagian bantuan sudah sampai ke daerah dan terus berlanjut. Akan tetapi pihaknya masih membutuhkan lebih banyak lagi pertolongan.


Seperti diwartakan Al Jazeera, Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid juga mengkonfirmasi, delapan truk makanan dan kebutuhan lainnya dari Pakistan tiba di Paktika. Dia mengatakan dua pesawat bantuan kemanusiaan lain, yakni dari Iran dan Qatar juga telah tiba di negara itu.
Afghanistan saat ini tengah bergulat dengan krisis ekonomi akibat pengambil-alihan rezim Taliban pada tahun lalu. Banyak negara yang menjatuhkan sanksi pada sektor perbankan Afghanistan dan miliaran dolar bantuan pembangunan. Namun, bantuan kemanusiaan dari badan-badan internasional seperti PBB akan terus berlanjut. Seorang juru bicara kementerian luar negeri mengatakan Taliban akan menyambut bantuan internasional.
CHANNEL NEWS ASIA | REUTERS | AL JAZEERA | DAWN

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

5 jam lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

20 jam lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

20 jam lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

2 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

2 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

3 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

4 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

4 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya