Sri Lanka Bangkrut, Pengemudi Truk Tewas Saat Antre BBM Selama 5 Hari

Reporter

Tempo.co

Jumat, 24 Juni 2022 13:40 WIB

Sejumlah warga berunjuk rasa di dekat kediaman Presiden Gotabaya Rajapaksa di Kolombo, Sri Lanka, 31 Maret 2022. Sri Lanka tengah dilanda krisis ekonomi terburuk sejak kemerdekaan 1948. REUTERS/Dinuka Liyanawatte

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pengemudi truk berusia 63 tahun meninggal di Sri Lanka setelah berdiri selama lima hari untuk mengantre bahan bakar di pompa bensin. Peristiwa nahas itu terjadi di SPBU Anguruwatota, di provinsi barat Sri Lanka.

Korban tewas itu adalah yang ke-10 yang dilaporkan terjadi di Sri Lanka. Pria itu ditemukan meninggal di dalam kendaraannya.

Seluruh korban tewas yang berjumlah 10 orang itu adalah laki-laki berusia 43-84 tahun. Sebagian besar kematian yang dilaporkan akibat antrean disebabkan oleh serangan jantung, menurut surat kabar Daily Mirror.

Seminggu yang lalu, seorang pria berusia 53 tahun meninggal saat menunggu dalam antrean selama beberapa jam di sebuah pompa bensin di Panadura di Kolombo. Pria itu dilaporkan meninggal karena serangan jantung saat menunggu dalam bajajnya.

Sri Lanka, rumah bagi sekitar 22 juta orang penduduk, sedang menghadapi krisis ekonomi terburuk selama lebih dari 70 tahun. Krisis menyebabkan Sri Lanka kekurangan bahan bakar yang ekstrem, harga pangan melonjak dan kekurangan obat-obatan.

Advertising
Advertising

Krisis diperparah oleh ketidakmampuan pemerintah melalui Bank of Ceylon milik negara membuka Letter of Credit untuk impor bahan bakar. Sebagai langkah untuk mengatasi kekurangan bahan bakar dan kesulitan transportasi, pegawai pemerintah diizinkan libur tiga hari sepekan mulai 17 Juni. Menurut kementerian administrasi publik dalam surat edarannya, libur tersebut akan berlaku selama tiga bulan ke depan.

Hari libur khusus diberikan pada Jumat untuk semua sekolah karena kesulitan transportasi. Operator bus milik swasta mengatakan mereka hanya melakukan 20 persen layanan karena kelangkaan bahan bakar. Pegawai pemerintah didorong untuk bercocok tanam selama hari libur Jumat sebagai langkah untuk mengurangi krisis pangan.

Akibat ketiadaan bahan bakar, rakyat Sri Lanka harus mengantre panjang saat mengisi bensin di SPBU. Sebabnya pemerintah kesulitan membiayai impor bahan bakar untuk mempertahankan cadangan minimal selama tiga bulan.

Dalam langkah yang tidak biasa, utusan Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa tiba di Sri Lanka pada hari Minggu. Mereka mendesak pasukan keamanan Sri Lanka untuk memahami rasa frustrasi warga yang menghabiskan berjam-jam dalam antrean panjang untuk komoditas penting. AS dan PBB juga menekankan perlunya untuk segera menyelidiki penggunaan kekuatan yang berlebihan terhadap publik yang frustasi akibat Sri Lanka bangkrut.

Baca: Cerita WNI di Sri Lanka, Beli Gas hingga Sembako Harus Antre Berjam-jam

NDTV

Berita terkait

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

5 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

5 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

7 hari lalu

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga Pastikan BBM dan Operasional Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

10 hari lalu

Pertamina Patra Niaga Pastikan BBM dan Operasional Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi memastikan sarana dan fasilitas pelayanan kepada konsumen pasca erupsi Gunung Ruang aman.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, ESDM Yakin Cadangan BBM RI Aman

11 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, ESDM Yakin Cadangan BBM RI Aman

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut cadangan bahan bakar minyak (BBM) nasional tidak terdampak konflik Iran dan Israel

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bagaimana Suplai Minyak Tanah dan BBM di Kepulauan Sitaro?

11 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bagaimana Suplai Minyak Tanah dan BBM di Kepulauan Sitaro?

Pertamina Patra Niaga tengah memantau sirkulasi BBM dan minyak tanah di area terdampak erupsi Gunung Agung.

Baca Selengkapnya

Tren Kenaikan Konsumsi Bensin di Jateng dan DIY saat Libur Lebaran 2024 Melebihi Prediksi

12 hari lalu

Tren Kenaikan Konsumsi Bensin di Jateng dan DIY saat Libur Lebaran 2024 Melebihi Prediksi

Konsumsi puncak konsumsi bensin terjadi di ruas tol Trans Jawa terjadi di H+4 Lebaran atau 14 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tahan Kenaikan Harga BBM di Tengah Konflik Timur Tengah

12 hari lalu

Pemerintah Tahan Kenaikan Harga BBM di Tengah Konflik Timur Tengah

Menteri ESDM Arifin Tasrif menegaskan pemerintah masih menahan kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM di tengah eskalasi konflik di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Pastikan Stok BBM Aman di Tengah Konflik Iran-Israel

12 hari lalu

Kementerian ESDM Pastikan Stok BBM Aman di Tengah Konflik Iran-Israel

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) aman di tengah konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Petugas Motor Distribusikan BBM Kemasan, Bantu Mobil Mogok di Contraflow

12 hari lalu

Petugas Motor Distribusikan BBM Kemasan, Bantu Mobil Mogok di Contraflow

Jasa Marga bekerja sama dengan PT Pertamina menyediakan bensin kemasan di lajur contraflow Tol Trans Jawa.

Baca Selengkapnya