Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita WNI di Sri Lanka, Beli Gas hingga Sembako Harus Antre Berjam-jam

image-gnews
Warga mengatur tabung gas elpiji miliknya saat mengantre membeli gas elpiji di pusat distribusi, di tengah krisis ekonomi di Kolombo, Sri Lanka, 20 Mei 2022. Perusahaan energi Sri Lanka mengaku kehabisan stok gas elpiji (LPG). REUTERS/Adnan Abidi
Warga mengatur tabung gas elpiji miliknya saat mengantre membeli gas elpiji di pusat distribusi, di tengah krisis ekonomi di Kolombo, Sri Lanka, 20 Mei 2022. Perusahaan energi Sri Lanka mengaku kehabisan stok gas elpiji (LPG). REUTERS/Adnan Abidi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang warga negara Indonesia atau WNI di Sri Lanka, Maria M. Rahayu adalah salah satu yang terdampak krisis ekonomi di negara tersebut. Perempuan yang menikah dengan warga negara Sri Lanka itu harus antre hingga berjam-jam untuk mendapatkan aneka kebutuhan pokok. 

Ia tinggal di Matara, kota yang berjarak 177 kilometer dari Colombo, ibu kota Sri Lanka. Sama seperti wilayah lain, tak mudah mendapatkan gas serta aneka kebutuhan rumah tangga seperti beras, gula dan lain-lain di sana. 

Untuk mendapatkan persediaan gas, Maria mengantre mulai jam 6 pagi dan baru mendapatkan gas pukul 14.30 waktu setempat. Kadang berhasil, kadang juga gagal. Sebab banyak warga Matara yang sudah berbaris sejak pukul 2 pagi. "Belanja kebutuhan rumah tangga seperti beli beras, gula, minyak, mengantre. Jumlahnya juga dibatasi," kata Maria kepada Tempo, melalui sambungan telepon pada Kamis, 23 Juni 2022.

Anak-anak sekolah terganggu akibat krisis ini. Kegiatan belajar-mengajar terpaksa libur karena tidak ada bensin untuk kendaraan siswa. "Listrik juga sulit, dalam sehari bisa dua kali mati lampu hingga 13 jam," ujarnya. 

Selama 20 tahun tinggal di Sri Lanka, Maria tak pernah merasakan krisis ekonomi yang begitu dalam. Keamanan juga menjadi masalah saat ini. Banyak yang kesulitan makan sehingga pencurian marak karena kelaparan. "Tiga pekan lalu persediaan makanan kami dicuri mulai dari pohon kelapa, pisang, singkong, dicuri semua," kata Maria.

Maria mengaku paham situasi ini sungguh rumit bagi masyarakat Sri Lanka. Dia sendiri ingin meninggalkan Sri Lanka namun hal itu tak mudah. Adik dan kakaknya di Indonesia, hampir setiap hari menghubungi Maria lewat pesan WhatsApp. Mereka khawatir akan keselamatan Maria, 50 tahun, dan dua anaknya. Terlebih sejak 4 tahun lalu sang suami telah meninggal dunia. "Adik-adik agar saya pulang dan back to Indonesia. Tapi niat itu terbentur karena warga negara anak-anak saya adalah Sri Lanka," ujar Maria. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tak mudah pindah ke Indonesia, karena dua anaknya yang sudah dewasa adalah warga negara asing. Maria memilih untuk bertahan bersama keluarga kecil dan komunitas WNI lainnya. Menurut dia, Kedutaan Besar Indonesia atau KBRI Kolombo juga sangat suportif dan siap membantu jika WNI dalam kesulitan. "Saya percaya tidak ada yang mustahil jika Tuhan berkehendak. Pasti ada aja jalan menuju terang ke depannya," katanya.

Krisis ekonomi yang menghantam Sri Lanka adalah yang terparah. Pada 2009, setelah perang saudara di Sri Lanka berakhir, atau bencana tsunami yang menghancurkan pada 2004, ekonomi Sri Lanka tak pernah terpuruk begitu dalam.

Utang luar negeri Sri Lanka meroket hingga US$ 51 miliar atau sekitar Rp 757 triliun. Sri Lanka tidak bisa membayarnya. Tidak adanya uang untuk mengimpor barang-barang pokok. Protes di Sri Lanka telah meletus sejak April. Para demonstran menyalahkan Presiden Gotabaya Rajapaksa dan pemerintahnya atas kesalahan kebijakan yang melumpuhkan ekonomi dan menjerumuskan negara ke dalam kekacauan. Krisis ekonomi kian parah karena kentalnya nepotisme di negara ini. Sebagian besar pejabat Sri Lanka dikuasai oleh keluarga Rajapaksa.

Baca: Sri Lanka Bangkrut, PM Ranil: Ekonomi Benar-Benar Runtuh

DANIEL AHMAD

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Nahkoda Sempat Minta Bantuan sebelum Kapal Menabrak Jembatan Francis Scott Key

1 hari lalu

Kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key hingga runtuh, di Baltimore, Maryland, AS, 27 Maret 2024. REUTERS/Mike Segar
Nahkoda Sempat Minta Bantuan sebelum Kapal Menabrak Jembatan Francis Scott Key

Nahkoda yang menabrak Jembatan Francis Scott Key di Baltimore sempat meminta pengiriman kapal tunda sebelum tabrakan.


WNI Disebut Jadi Kapten Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Ini Penjelasan Kemlu

1 hari lalu

Pemandangan udara dari kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key, menyebabkannya runtuh di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Maryland National Guard/Handout via REUTERS
WNI Disebut Jadi Kapten Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Ini Penjelasan Kemlu

Kementerian Luar Negeri menjelaskan ihwal WNI yang disebut menjadi kapten kapal yang menabrak jembatan di Baltimore, Amerika Serikat.


Tak Ada Korban WNI dalam Musibah Ambruknya Jembatan di Baltimore

1 hari lalu

Pemandangan udara dari kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key, menyebabkannya runtuh di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Maryland National Guard/Handout via REUTERS
Tak Ada Korban WNI dalam Musibah Ambruknya Jembatan di Baltimore

Kementerian Luar Negeri RI memastikan tak ada WNI dalam daftar korban musibah ambruknya jembatan di Baltimore


Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

2 hari lalu

Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Jepang untuk Indonesia, Yasushi Masaki, di Jakarta, Selasa (19 Maret 2024). (ANTARA/HO-Kemnaker)
Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.


McDonald's Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka, Bagaimana Bisnis McD Pasca Dihujani Boikot?

3 hari lalu

Logo McDonald. REUTERS/Bazuki Muhammad
McDonald's Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka, Bagaimana Bisnis McD Pasca Dihujani Boikot?

McDonald's tutup seluruh gerainya di Sri Lanka. Bisnis McD di Timur Tengah pun terimbas akibat aksi boikot anti-israel.


McDonald's Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka Gara-gara Jorok

4 hari lalu

Logo restoran McDonald's terlihat di jendela dengan pantulan menara Kremlin di pusat kota Moskow, Rusia, 9 Maret 2022. REUTERS/Maxim Shemetov
McDonald's Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka Gara-gara Jorok

McDonald's di Sri Lanka mencabut kerja sama dengan mitra lokal dan memutuskan hengkang karena masalah kebersihan.


KBRI Austria Buka Puasa Bersama dengan WNI Muslim di Wina

4 hari lalu

Damos Dumoli Agusman, Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional. Sumber TEMPO/Suci Sekar
KBRI Austria Buka Puasa Bersama dengan WNI Muslim di Wina

Dubes RI untuk Austria mengadakan acara buka puasa bersama dengan organisasi-organisasi Islam dan 200 WNI di Wina.


Kemlu RI: Tidak Ada WNI Jadi Korban Penembakan di Gedung Konser Moskow

6 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran Rusia memadamkan api di tempat konser Balai Kota Crocus menyusul penembakan di Krasnogorsk, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. Sekelompok hingga lima pria bersenjata menyerang Balai Kota Crocus di wilayah Moskow, kata layanan darurat Rusia . Setidaknya 40 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan teroris itu, kata badan intelijen Rusia, FSB. EPA-EFE/MAXIM SHIPENKOV
Kemlu RI: Tidak Ada WNI Jadi Korban Penembakan di Gedung Konser Moskow

Kemlu RI memastikan bahwa hingga saat ini tidak ada WNI yang dilaporkan menjadi korban dalam penembakan di gedung konser Moskow, Rusia pada Jumat


Kapal Tanker Korea Selatan Tenggelam di Perairan Jepang, 6 WNI Dipastikan Tewas

6 hari lalu

Ilustrasi kapal tenggelam. Shutterstock
Kapal Tanker Korea Selatan Tenggelam di Perairan Jepang, 6 WNI Dipastikan Tewas

KBRI Tokyo melaporkan bahwa 6 WNI dipastikan tewas dalam peristiwa tenggelamnya kapal tanker Korea Selatan di perairan Jepang


9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

6 hari lalu

Sigiriya, Matale, Sri Lanka. Unsplash.com/Dating Scout
9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

Beberapa negara dikenal relatif aman dan mudah dijelajahi bagi perempuan yang mencari petualangan dengan solo traveling