Cerita WNI di Sri Lanka, Beli Gas hingga Sembako Harus Antre Berjam-jam

Jumat, 24 Juni 2022 10:29 WIB

Warga mengatur tabung gas elpiji miliknya saat mengantre membeli gas elpiji di pusat distribusi, di tengah krisis ekonomi di Kolombo, Sri Lanka, 20 Mei 2022. Perusahaan energi Sri Lanka mengaku kehabisan stok gas elpiji (LPG). REUTERS/Adnan Abidi

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang warga negara Indonesia atau WNI di Sri Lanka, Maria M. Rahayu adalah salah satu yang terdampak krisis ekonomi di negara tersebut. Perempuan yang menikah dengan warga negara Sri Lanka itu harus antre hingga berjam-jam untuk mendapatkan aneka kebutuhan pokok.

Ia tinggal di Matara, kota yang berjarak 177 kilometer dari Colombo, ibu kota Sri Lanka. Sama seperti wilayah lain, tak mudah mendapatkan gas serta aneka kebutuhan rumah tangga seperti beras, gula dan lain-lain di sana.

Untuk mendapatkan persediaan gas, Maria mengantre mulai jam 6 pagi dan baru mendapatkan gas pukul 14.30 waktu setempat. Kadang berhasil, kadang juga gagal. Sebab banyak warga Matara yang sudah berbaris sejak pukul 2 pagi. "Belanja kebutuhan rumah tangga seperti beli beras, gula, minyak, mengantre. Jumlahnya juga dibatasi," kata Maria kepada Tempo, melalui sambungan telepon pada Kamis, 23 Juni 2022.

Anak-anak sekolah terganggu akibat krisis ini. Kegiatan belajar-mengajar terpaksa libur karena tidak ada bensin untuk kendaraan siswa. "Listrik juga sulit, dalam sehari bisa dua kali mati lampu hingga 13 jam," ujarnya.

Selama 20 tahun tinggal di Sri Lanka, Maria tak pernah merasakan krisis ekonomi yang begitu dalam. Keamanan juga menjadi masalah saat ini. Banyak yang kesulitan makan sehingga pencurian marak karena kelaparan. "Tiga pekan lalu persediaan makanan kami dicuri mulai dari pohon kelapa, pisang, singkong, dicuri semua," kata Maria.

Advertising
Advertising

Maria mengaku paham situasi ini sungguh rumit bagi masyarakat Sri Lanka. Dia sendiri ingin meninggalkan Sri Lanka namun hal itu tak mudah. Adik dan kakaknya di Indonesia, hampir setiap hari menghubungi Maria lewat pesan WhatsApp. Mereka khawatir akan keselamatan Maria, 50 tahun, dan dua anaknya. Terlebih sejak 4 tahun lalu sang suami telah meninggal dunia. "Adik-adik agar saya pulang dan back to Indonesia. Tapi niat itu terbentur karena warga negara anak-anak saya adalah Sri Lanka," ujar Maria.

Tak mudah pindah ke Indonesia, karena dua anaknya yang sudah dewasa adalah warga negara asing. Maria memilih untuk bertahan bersama keluarga kecil dan komunitas WNI lainnya. Menurut dia, Kedutaan Besar Indonesia atau KBRI Kolombo juga sangat suportif dan siap membantu jika WNI dalam kesulitan. "Saya percaya tidak ada yang mustahil jika Tuhan berkehendak. Pasti ada aja jalan menuju terang ke depannya," katanya.

Krisis ekonomi yang menghantam Sri Lanka adalah yang terparah. Pada 2009, setelah perang saudara di Sri Lanka berakhir, atau bencana tsunami yang menghancurkan pada 2004, ekonomi Sri Lanka tak pernah terpuruk begitu dalam.

Utang luar negeri Sri Lanka meroket hingga US$ 51 miliar atau sekitar Rp 757 triliun. Sri Lanka tidak bisa membayarnya. Tidak adanya uang untuk mengimpor barang-barang pokok. Protes di Sri Lanka telah meletus sejak April. Para demonstran menyalahkan Presiden Gotabaya Rajapaksa dan pemerintahnya atas kesalahan kebijakan yang melumpuhkan ekonomi dan menjerumuskan negara ke dalam kekacauan. Krisis ekonomi kian parah karena kentalnya nepotisme di negara ini. Sebagian besar pejabat Sri Lanka dikuasai oleh keluarga Rajapaksa.

Baca: Sri Lanka Bangkrut, PM Ranil: Ekonomi Benar-Benar Runtuh

DANIEL AHMAD

Berita terkait

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

1 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

2 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

2 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

3 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

4 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

4 hari lalu

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa US$ 11,5 Miliar atau Rp 180 triliun per tahun. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Cara Pindah Kewarganegaraan WNA Menjadi WNI dan Persyaratannya

5 hari lalu

Cara Pindah Kewarganegaraan WNA Menjadi WNI dan Persyaratannya

Untuk berpindah status WNA menjadi WNI terdapat beberapa syarat dan proses yang perlu dilalui. Ini informasi lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

11 hari lalu

Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

Kementerian Luar Negeri mengimbau WNI di Dubai untuk waspada selama cuaca ekstrem dan banjir di beberapa titik kota tersebut.

Baca Selengkapnya

Banjir Dubai, Kementerian Luar Negeri Pastikan WNI dalam Keadaan Aman

11 hari lalu

Banjir Dubai, Kementerian Luar Negeri Pastikan WNI dalam Keadaan Aman

Tidak ada WNI yang menjadi korban atau membutuhkan bantuan ketika Dubai dilanda banjir akibat curah hujan deras.

Baca Selengkapnya

Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

12 hari lalu

Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

Kemenparekraf angkat bicara soal video viral perusakan pohon sakura oleh WNI.

Baca Selengkapnya