Patung Liberty Hadiah dari Prancis, Diangkut dengan Kapal Laut dalam 350 Bagian

Reporter

Tempo.co

Minggu, 19 Juni 2022 12:45 WIB

Pada hari kemerdekaan Amerika Serikat, pada 4 Juli tahun ini seorang pengguna Instagram bernama elliotpierce memotret seorang gadis kecil berpose meniru Patung Liberty dengan komposisi yang sangat menarik. instagram/elliotpierce/dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Umumnya, setiap negara memiliki bangunan yang ikonik. Indonesia memiliki Monumen Nasional atau Monas, Prancis memiliki Menara Eiffel, dan Amerika Serikat memiliki Patung Liberty. Patung setinggi 46 meter ini terletak di Pelabuhan New York, Amerika Serikat.

Patung Liberty bukan merupakan buatan masyarakat Amerika Serikat sendiri, melainkan pemberian dari warga Prancis. Menggunakan kapal laut, Isere, pada 17 Juni 1885. Patung tersebut dibawa dari Prancis menuju Amerika Serikat melintasi Samudra Atlantik.

Melansir dari politico.com, Patung Liberty merupakan hadiah dari Prancis untuk memperingati seratus tahun revolusi. Patung tersebut dibuat dari lembaran tembaga, dirakit di atas kerangka penyangga baja. Sementara perakitannya diawasi oleh Eugene-Emmanuel Viollet-le-Duc dan Alexandre-Gustave Eiffel.

Untuk mengangkut patung ikonik setinggi 93 meter itu tentu tidak dalam kondisi utuh. Namun, kerangkanya dipecah menjadi 350 bagian terlebih dahulu. Awalnya, patung ini dikenal sebagai Liberty Enlightening the World dan dirancang oleh Frederic-Auguste Bartholdi, seorang pematung Perancis.

Patung Liberty berbentuk menyerupai sosok wanita berjubah yang mewakili Libertas, dewi kebebasan Romawi, dengan lengannya terangkat memegang obor. Sejak awal berdirinya, patung yang berlokasi di Pulau Liberty, muara Sungai Hudson ini digunakan sebagai simbol selamat datang bagi para pengunjung, imigran, maupun Amerika Serikat yang kembali ke negaranya.

Advertising
Advertising

Mengutip kanal History, peresmian patung raksasa ini dipimpin oleh Presiden Amerika Serikat saat itu yaitu Grover Cleveland pada 28 Oktober 1886. Berposisi menghadap timur, patung ini terkesan menyapa kapal-kapal yang datang, terutama dari arah Perancis.

Selama proses pengerjaannya, proyek pembuatan Patung Liberty sempat mengalammi kesulitan pendanaan. Akibatnya, pembuatan patung ini memerlukan waktu yang lebih lama dari prediksi awal. Akhirnya, patung ini selesai pada 1884 dengan menelan biaya total sekitar 250 ribu dollar.

Hingga saat ini, keberadaan Patung Liberty dianggap sebagai simbol kebebasan dan demokrasi. Awalnya, patung liberty berwarna tembaga, namun setelah mengalami proses perubahan warna atau patinasi, warnanya menjadi rona biru kehijauan seperti sekarang.

RISMA DAMAYANTI

Baca: Prancis Kirim Saudari Kembar Patung Liberty ke New York

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

5 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

9 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

10 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

11 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

13 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

14 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

14 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

15 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

15 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

19 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya