Top 3 Dunia: Thailand Larang Ganja di Sekolah, Krisis Sri Lanka Kian Parah

Reporter

Tempo.co

Minggu, 19 Juni 2022 06:00 WIB

Ganja terlihat saat turis mengantri untuk membeli ganja, setelah dihapus dari daftar narkotika yang dilegalkan, di Happy Bud, sebuah truk ganja di Khaosan Road, di Bangkok, Thailand, 13 Juni 2022 REUTERS/Athit Perawongmetha


3. Krisis Sri Lanka Memburuk, Kantor dan Sekolah Tutup karena Tak Ada BBM

Sri Lanka mengumumkan penutupan kantor pemerintah dan sekolah selama dua pekan. Alasannya transportasi umum hampir seluruhnya berhenti karena tidak ada uang untuk membayar impor bahan bakar minyak atau BBM.

Pada Jumat, 17 Juni 2022, Kementerian Administrasi Publik memerintahkan semua departemen, lembaga publik dan dewan lokal untuk mengurangi karyawan di kantor mulai Senin akibat kekurangan bensin dan solar. "Karena transportasi umum yang langka serta ketidakmampuan untuk mengatur kendaraan pribadi, diputuskan secara drastis mengurangi jumlah karyawan yang bekerja," kata kementerian seperti dilansir dari Channel News Asia, Sabtu, 18 Juni 2022.

Krisis Sri Lanka adalah yang terburuk sejak merdeka pada 1948. Negara ini tidak mampu membiayai impor kebutuhan seperti makanan, obat-obatan dan bahan bakar sejak akhir tahun lalu.

Negara ini juga menghadapi rekor inflasi tinggi dan pemadaman listrik yang berkepanjangan selama beberapa bulan terakhir. Rakyat Sri Lanka telah meminta Presiden Gotabaya Rajapaksa untuk mundur akibat krisis ekonomi parah di negara ini.

Awal pekan ini, pihak berwenang menyatakan Jumat sebagai hari libur yang merupakan upaya untuk menghemat BBM.

Namun masyarakat tetap mengatre membeli BBM di luar pompa bensin pada Jumat. Banyak pengendara mengatakan telah menunggu berhari-hari untuk mengisi tangki mereka.

Kementerian pendidikan mengatakan semua sekolah telah diminta untuk belajar di rumah selama dua pekan mendatang. Pemerintah meminta sistem pembelajaran akan digelar secara online jika siswa dan guru memiliki akses listrik.

Empat dari lima orang di Sri Lanka mulai kesulitan mendapatkan makanan karena mereka tidak mampu membelinya. PBB memperingatkan krisis kemanusiaan yang mengerikan. Jutaan orang di Sri Lanka membutuhkan bantuan.

Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan mulai membagikan kupon makanan kepada sekitar 2.000 wanita hamil di daerah-daerah yang kurang terlayani di Kolombo. Langkah ini adalah sebagai bagian dari bantuan penyelamatan jiwa. WFP sedang berusaha mengumpulkan US$ 60 juta untuk bantuan pangan Sri Lanka antara Juni hingga Desember.

Sri Lanka yang bangkrut, gagal membayar utang luar negerinya sebesar US$ 51 miliar pada April. Negara ini sedang dalam pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional untuk mendapatkan dana talangan.

BANGKOK POST | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Besaran Iuran BPJS Kesehatan setelah Diganti KRIS, Profil Grace Natalie hingga Lowongan Kerja di Kominfo

1 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Besaran Iuran BPJS Kesehatan setelah Diganti KRIS, Profil Grace Natalie hingga Lowongan Kerja di Kominfo

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Rabu, 15 Mei 2024 antara lain tentang besaran iuran BPJS Kesehatan setelah diganti sistem KRIS.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC Didesak Tangkap Netanyahu, Marak Aksi Blockout 2024

1 jam lalu

Top 3 Dunia: ICC Didesak Tangkap Netanyahu, Marak Aksi Blockout 2024

Top 3 dunia adalah ICC didesak tiga negara tangkap Netanyahu, Kemlu AS minta kongres evaluasi bantuan ke Israel hingga aksi blockout selebritas.

Baca Selengkapnya

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

9 jam lalu

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

Yustinus Prastowo mengatakan Kementerian sudah menyiapkan beberapa rencana untuk menangani masalah di Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

82 Tahun Jusuf Kalla, Melihat Kembali Jejak Politik JK Wakil Presiden di 2 Pemerintahan

10 jam lalu

82 Tahun Jusuf Kalla, Melihat Kembali Jejak Politik JK Wakil Presiden di 2 Pemerintahan

Rabu, 15 Mei 2024, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Jusuf Kalla genap berusia 82 tahun. Ini perjalanan politik JK.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

10 jam lalu

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

Jokowi memberi sinyal bahwa bansos beras akan dilanjutkan hingga akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

11 jam lalu

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.

Baca Selengkapnya

4 Permintaan Muhammadiyah ke Jokowi soal Pembentukan Pansel KPK

13 jam lalu

4 Permintaan Muhammadiyah ke Jokowi soal Pembentukan Pansel KPK

PP Muhammadiyah mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi mengenai pembentukan Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

14 jam lalu

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan kepada Presiden Jokowi terkait sorotan publik terhadap Direktorat Jenderal Bea dan Cukai belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

14 jam lalu

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

Sri Mulyani juga menyampaikan tantangan Bea Cukai di era pesatnya perkembangan teknologi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

15 jam lalu

Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Penugasan untuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro dari Jokowi berlaku per hari ini.

Baca Selengkapnya