Warga Amerika Serikat Dilaporkan Hilang di Ukraina

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 18 Juni 2022 14:15 WIB

Fasilitas Pabrik Perbaikan Mobil Darnytsia yang rusak akibat serangan rudal Rusia di Kyiv, Ukraina 5 Juni 2022. Rusia kembali menyerang ibu kota Ukraina, Kyiv, dengan rudal pada Minggu pagi untuk pertama kalinya setelah sebulan lebih menarik diri dari menyerang Ukraina Tengah. REUTERS/Valentyn Ogirenko

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat pada Kamis, 16 Juni 2022 memastikan sudah tahu perihal laporan tiga warga Amerika yang hilang setelah melakukan perjalanan ke Ukraina. Dua dari tiga warga yang hilang tersebut dilaporkan ditahan setelah mencoba memerangi tentara Rusia.

"Sampai hari ini, kami masih belum menanyakan perihal ini ke Federasi Rusia. Kami belum melihat ada indikasi Rusia berperan dalam hal ini kalau dua orang berada dalam penahanan negara itu," kata Ned Price, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat.
Sistem HIMARS terdiri dari satu peluncur, dua kendaraan suplai ulang, dua trailer suplai ulang dan beban dasar sembilan pod (enam roket per pod) roket MFOR (Multiple Launch Rocket System Family of Munitions). HIMARS diprediksi akan meningkatkan kemampuan bertempur Ukraina dalam memerangi penjajah Rusia. Wikipedia/Korps Marinir AS Pusat Informasi Visual Pertahanan, Departemen Pertahanan Amerika Serikat Foto Korps Marinir AS - dirilis (ID DOD: DA-SD-07-43938, 070601-M-1391M-010)PenulisLCPL Seth Maggard, USMC
Alexander Drueke, 39 tahun, dan Andy Huynh, 27 tahun, yang sama-sama berasal dari Alabama, pergi ke Ukraina sebagai relawan untuk berperang melawan tentara Rusia. Keduanya sudah sepekan ini dilaporkan oleh anggota keluarganya, hilang kontak. Keduanya dikhawatirkan ditahan.
Angkatan Bersenjata Amerika menjelaskan Drueke dan Huynh pernah bertugas di militer Amerika Serikat. Hyunh bertugas sebagai anggota Marinir, sedangkan Druke bertugas di Army Reserves. Keberadaan keduanya masih misteri.
Militer Amerika Serikat berulangkali membantah anggota militernya ada yang terlibat di perang Ukraina. Militer Amerika juga menyebut pada para pensiunan bahwa ada cara yang lebih baik dalam menolong Ukraina ketimbang menjawab panggilan berperang dari Kyiv.
Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022 dengan mengatakan akan melakukan operasi militer khusus di Ukraina dan denazifikasi di sana. Sedangkan Ukraina dan sekutu-sekutunya menyebut Moskow telah meluncurkan sebuah perang tanpa provokasi hingga menewaskan ribuan orang.
Sumber : Reuters

Baca juga: Menhub Yakin Industri Penerbangan Nasional dan Global Pulih dalam Waktu Dekat

Advertising
Advertising

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

1 jam lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

2 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

3 jam lalu

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

5 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

15 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

17 jam lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

20 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

20 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

21 jam lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya