Finlandia Tak Mau Masuk NATO Jika Tanpa Swedia

Reporter

Tempo.co

Senin, 13 Juni 2022 14:00 WIB

NATO atau North Atlantic Treaty Organization. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Finlandia Sauli Niinisto memastikan negaranya tidak mau bergabung dengan NATO tanpa Swedia, jika Swedia menemui jalan buntu dalam upayanya mendaftar NATO. NATO adalah sebuah organisasi pimpinan Amerika Serikat.

“Saya dapat katakan kasus Swedia juga kasus kami. Itu artinya kami akan saling bergandengan tangan,” kata Niinisto, dalam sebuah konferensi pers dengan Sekjen NATO, Jens Stoltenberg, Minggu, 12 Juni 2022.

NATO atau North Atlantic Treaty Organization. shutterstock.com

Advertising
Advertising

Sedangkan Stoltenberg memberikan sinyalemen kalau lembaga pimpinannya tidak memberikan deadline apapun dalam menerima permohonan keanggotaan NATO dari Finlandia dan Swedia. Hanya saja, NATO akan berusaha menghilangkan sesegera mungkin perbedaan antara Finlandia dan Swedia dengan Turki.

Stoltenberg berkeras NATO akan tetap menggelar KTT sesuai rencana, yakni akhir Juni 2022. Dia pun belum melihat batas waktu untuk menerima dua calon anggota tersebut (Finlandia dan Swedia).

“KTT di Madrid nanti bukanlah sebuah deadline. Saya akan melihat ini sebagai jalan untuk mencari solusi secepatnya. Untuk itu, kami akan bekerja keras bersama sekutu kami di NATO, Turki, juga bersama Finlandia dan Swedia guna menyelesaikan permasalahan, yang menjadi kekhawatiran Turki tersebut,” kata Stoltenberg.

Stoltenberg dalam ucapannya memberikan sinyalemen perubahan nyata dari sikap NATO dalam kerangka untuk menerima Finlandia dan Swedia. Sebelumnya pada awal pekan lalu, Wakil Sekjen NATO Camille Grand sudah menyampaikan harapan kalau silang pendapat antara Turki dan dua calon anggota NATO lainnya, bakal diselesaikan sebelum KTT NATO.

“Kami berharap segala perbedaan bisa diselesaikan tepat waktu sehingga KTT bisa diselenggarakan. Penting untuk mempertimbangkan apa yang menjadi kekhawatiran Turki,” kata Grand dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi asal Swiss, RTS.

Turki menentang permintaan Swedia dan Finlandia uuntuk bergabung dengan NATO. Alasannya negara-negara tersebut menampung orang-orang yang terkait dengan kelompok militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan lainnya yang dianggap teroris oleh Turki. Mereka juga menghentikan ekspor senjata ke Ankara pada 2019.

Swedia dan Finlandia mengatakan mereka mengutuk terorisme dan menyambut baik kemungkinan berkoordinasi dengan Ankara. "Upaya diplomatik sedang berlangsung. Kami menolak berkomentar lebih lanjut pada saat ini," kata Menteri Luar Negeri Swedia Ann Linde.

Sumber: RT.com

Baca juga: Senjata untuk Melawan Rusia: Ini Daftar Permintaan Terbaru dari Ukraina ke NATO

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

57 menit lalu

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

Robert Fico ditembak saat menghadiri pertemuan pemerintahannya di Handlova

Baca Selengkapnya

Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

4 jam lalu

Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

Lebih dari 20 orang yang diyakini anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) telah ditangkap polisi Malaysia.

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

4 jam lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Jens Stoltenberg Buka Suara soal Penembakan Perdana Menteri Slovakia

11 jam lalu

Ketua NATO Jens Stoltenberg Buka Suara soal Penembakan Perdana Menteri Slovakia

Jens Stoltenberg mengaku terkejut atas penembakan PM Slovakia Robert Fico. Keduanya pernah menjadi rekan kerja.

Baca Selengkapnya

Daftar 15 Anggota NATO yang Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, Siapa Saja?

11 jam lalu

Daftar 15 Anggota NATO yang Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, Siapa Saja?

Sebanyak 15 negara anggota NATO juga mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, siapa saja?

Baca Selengkapnya

Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

2 hari lalu

Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

Selain teknologi drone, mahasiswa STIK Polri juga mempelajari forensik untuk mencari barang bukti penyebab terjadinya pembunuhan.

Baca Selengkapnya

BNPT Ajukan 3 Upaya Penanganan Anak Korban Tindak Pidana Terorisme di CCPCJ

2 hari lalu

BNPT Ajukan 3 Upaya Penanganan Anak Korban Tindak Pidana Terorisme di CCPCJ

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI), mewakili Indonesia dalam Sidang ke-33 Komisi Pencegahan Kejahatan dan Peradilan Pidana (the Commission on Crime Prevention and Criminal Justice ( CCPCJ ).

Baca Selengkapnya

Percobaan Pembunuhan Paus Yohanes Paulus II 43 Tahun Lalu, Misteri Motif Mehmet Ali Agca

3 hari lalu

Percobaan Pembunuhan Paus Yohanes Paulus II 43 Tahun Lalu, Misteri Motif Mehmet Ali Agca

Pada 13 Mei 1981, Mehmet Ali Agca menembak Paus Yohanes Paulus II di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Kilas balik peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

5 hari lalu

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

Stasiun televisi Belgia VRT menghentikan siaran kontes lagu Eurovision untuk mengutuk pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Inspirasi Film 13 Bom di Jakarta dari Kisah Nyata, Mal Alam Sutera Jadi Saksi

8 hari lalu

Inspirasi Film 13 Bom di Jakarta dari Kisah Nyata, Mal Alam Sutera Jadi Saksi

Film 13 Bom di Jakarta tayang di Netflix. Cerita diinspirasi dari kisah nyata yang terjadi pada 2015, kejadin bom di Mal Alam Sutera.

Baca Selengkapnya