Myanmar Akan Adili Penasihat Ekonomi Aung San Suu Kyi Asal Australia

Reporter

Tempo.co

Jumat, 10 Juni 2022 19:05 WIB

Sean Turnell dan Aung San Suu Kyi .(LinkedIn: Sean Turnell/abc.net.au)

TEMPO.CO, Jakarta -Sebuah pengadilan di Myanmar akan mengadili seorang ekonom Australia yang juga penasihat Aung San Suu Kyi, pemimpin yang dijungkalkan kudeta militer pada tahun lalu.

Seperti dilansir Reuters, Jumat 10 Juni 2022, Sean Turnell pada Kamis didakwa melanggar undang-undang rahasia negara, sebuah sumber yang mengetahui proses tersebut mengatakan pada Jumat.

Dengan dakwaan itu, Turnell terancam hukuman maksimal 14 tahun penjara. Undang-undang era kolonial Myanmar itu mengkriminalisasi kepemilikan, pengumpulan, pencatatan, penerbitan, atau pembagian informasi negara yang "secara langsung, atau tidak langsung, berguna bagi musuh".

Rincian dugaan pelanggaran Turnell belum dipublikasikan. Kendati demikian, televisi pemerintah Myanmar yang mengutip pernyataan pemerintah mengatakan akademisi Australia itu memiliki akses ke "informasi keuangan rahasia negara" dan telah mencoba melarikan diri dari negara itu.

Turnell juga didakwa dengan undang-undang imigrasi. Ancaman hukumannya enam bulan hingga lima tahun penjara. Penuntutan di bawah undang-undang imigrasi adalah hal biasa bagi orang asing yang ditahan karena pelanggaran lain.

Advertising
Advertising

Sean Turnell telah ditahan sejak 6 Februari tahun lalu, beberapa hari setelah kudeta terhadap pemerintah terpilih Suu Kyi. Dia diperkirakan akan diadili bersama Suu Kyi, 76, dan beberapa anggota tim ekonominya didakwa atas pelanggaran yang sama.

Seorang juru bicara militer tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Menteri luar negeri Australia, Penny Wong, dalam sebuah pernyataan mengatakan Canberra menolak keputusan pengadilan."Kami akan terus mengadvokasi kepentingan dan kesejahteraan Profesor Turnell dan tidak akan berhenti sampai dia kembali dengan selamat bersama keluarganya," katanya.

Turnell, seorang profesor ekonomi di Universitas Macquarie Sydney, selama beberapa tahun terakhir menjadi penasihat peraih Nobel Perdamaian Suu Kyi. Tokoh perempuan Myanmar ini didakwa dengan setidaknya 20 pelanggaran yang sebagian besar terkait korupsi.

Selain Suu Kyi, ada ribuan warga Myanmar yang ditangkap di bawah junta, termasuk politisi, anggota parlemen, birokrat, mahasiswa dan jurnalis. Pengadilan telah bertindak keras dengan penentang militer, menjatuhkan hukuman penjara dan bahkan hukuman mati setelah apa yang dikatakan kelompok hak asasi sebagai pengadilan yang tidak adil.

Baca juga: Aung San Suu Kyi Divonis 5 Tahun, 18 Kasus dengan Hukuman 190 Tahun Menunggunya

SUMBER: REUTERS

Berita terkait

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

1 jam lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

4 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

4 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

6 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

6 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

6 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

6 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

7 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

7 hari lalu

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Baca Selengkapnya

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

7 hari lalu

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.

Baca Selengkapnya