Wilayah di Shanghai Lockdown Lagi, 24 Kasus Ditemukan di Akhir Pekan

Reporter

Daniel Ahmad

Senin, 6 Juni 2022 09:06 WIB

Warga antre di sebuah toko makanan setelah lockdown berakhir di Shanghai, Cina, 1 Juni 2022. Per 1 Juni 2022. Shanghai melonggarkan pembatasan aturan Covid-19. REUTERS/Aly Song

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa wilayah di Shanghai ditempatkan kembali di bawah penguncian atau lockdown hanya sehari setelah pembatasan seluruh kota dicabut pada Rabu, 1 Juni 2022. Hal ini disebabkan strategi ketat nol-Covid China yang terus menghantui kota yang menjadi pusat keuangan itu.

Komisi kesehatan kota, seperti dikutip Xinhua, mengatakan pada Ahad, bahwa Shanghai melaporkan 6 kasus COVID-19 yang ditularkan secara lokal yang dikonfirmasi. Selain itu ada juga 16 kasus tanpa gejala lokal pada Sabtu.

Shanghai mencabut lockdown setelah dua bulan. Langkah itu memungkinkan sebagian besar dari 25 juta penduduknya meninggalkan komunitas mereka. Namun, hampir 2 juta orang masih terkurung di rumah mereka, di daerah yang ditetapkan sebagai berisiko tinggi oleh pemerintah.

Sebelumnya, pada konferensi pers Kamis, pejabat Shanghai mengatakan sejumlah kasus COVID-19 baru terdeteksi di distrik Jing'an dan Pudong kota.

Kasus itu mengakibatkan empat lingkungan dengan cepat ditutup dan ditetapkan sebagai 'daerah berisiko sedang'. Itu artinya penduduk akan dikurung di rumah mereka selama 14 hari.

Pejabat setempat Shanghai, yang dikutip Saudi Gazette, mengatakan, 26 kontak dekat mereka dan 106 kontak sekunder telah ditempatkan di karantina pemerintah, dan lebih dari 470.000 orang telah diuji.

Kembali ke lockdown adalah pengingat terbaru bagi warga Shanghai, bahwa meskipun ada pelonggaran pembatasan, kebijakan nol-COVID, pemerintah akan terus mendominasi kehidupan sehari-hari. Kebijakan itu sendiri berupa pengujian massal, karantina ekstensif, dan penguncian cepat.

Adapun bisnis dan toko Shanghai diizinkan untuk dibuka kembali, serta layanan kereta bawah tanah dan bus dilanjutkan. Walau demikian, penduduk masih memerlukan tes negatif COVID-19 yang diambil dalam waktu 72 jam, untuk menggunakan transportasi umum dan memasuki ruang publik.

Antrean panjang terbentuk di lokasi pengujian di seluruh kota pada Rabu dan Kamis. Menurut video yang diungggah oleh netizen di media sosial, barisan sampai membentang ratusan meter di terik musim panas, dan yang lainnya bertahan hingga larut malam.

Sebuah situs pengujian memasang pemberitahuan yang memperingatkan warga bahwa menunggu bisa memakan waktu empat setengah jam.

Pejabat Shanghai pada Kamis mengakui dan meminta maaf atas penantian yang lama, dengan alasan kurangnya sumber daya dan fasilitas - meskipun pihak berwenang telah membangun lebih dari 10.000 lokasi pengujian dan melatih ribuan pekerja untuk menyeka tenggorokan.

Beberapa situs pengujian belum dioperasikan, sementara yang lain hanya dibuka untuk waktu yang singkat pada hari itu dan kekurangan staf. Para pejabat menambahkan, bahwa dia berjanji untuk memperbaiki situasi ini.

Banyak warga masih dihantui oleh ketakutan akan penguncian baru itu. Pada Kamis pagi misalnya, kerumunan seperti terekam video media sosial melarikan diri dari mal International Finance Center, distrik keuangan Lujiazui, karena orang bolak-balik di tempat pengecekan Covid-19.

Mal tersebut kemudian mengeluarkan pemberitahuan yang mengatakan telah dibuka kembali pada pukul 12.30 malam, setelah melakukan disinfeksi penuh, tanpa memastikan ada kasus positif COVID-19 di lokasi.

Penguncian Shanghai yang tidak dikelola dengan baik menyebabkan kekurangan pangan yang meluas dan kurangnya akses ke penanganan medis.

Pemimpin China Xi Jinping telah bersumpah untuk melanjutkan kebijakan nol-COVID, bahkan ketika seluruh dunia belajar untuk hidup dengan virus dan beralih dari pandemi.

Pada Kamis, People's Daily - corong Partai Komunis Cina - menyatakan di halaman depannya bahwa "pertempuran untuk melindungi Shanghai telah mencapai pencapaian bertahap besar" di bawah kepemimpinan Xi.

"Shanghai secara aktif mengeksplorasi mekanisme baru untuk pencegahan dan pengendalian yang dinormalisasi di kota besar itu, dan mempercepat kembalinya pembangunan ekonomi dan sosial ke jalur normal," katanya.

Advertising
Advertising

Baca juga: Shanghai Cabut Lockdown, Tempat Hiburan dan Transportasi Beroperasi Kembali

SUMBER: SAUDI GAZETTE | XINHUA

Berita terkait

Mengenang Banjir Yangtze 1931, Banjir Bandang di China yang Menewaskan 3,6 Juta Jiwa

2 hari lalu

Mengenang Banjir Yangtze 1931, Banjir Bandang di China yang Menewaskan 3,6 Juta Jiwa

Banjir bandang di Sungai Yangtze pada 1931 merupakan salah satu bencana alam terburuk dalam sejarah China, bahkan di dunia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

2 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

3 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

3 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

3 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

4 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Batal Angkat Kaki, Ini 5 Ponsel Meizu yang akan Rilis

5 hari lalu

Batal Angkat Kaki, Ini 5 Ponsel Meizu yang akan Rilis

Meizu melampaui ekspektasi dengan tidak hanya satu, tapi lima rencana peluncuran ponsel baru.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

8 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

8 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

9 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya