Top 3 Dunia: Kereta Cepat China Kecelakaan, Ukraina Ogah Berunding dengan Rusia
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Senin, 6 Juni 2022 06:00 WIB
![](https://statik.tempo.co/data/2022/06/04/id_1115133/1115133_720.jpg)
TEMPO.CO, Jakarta - Berita top 3 dunia kemarin dimulai dari kecelakaan kereta cepat China yang memakan korban jiwa. Masinis kereta cepat tewas dalam kecelakaan tersebut.
Top 3 dunia kedua adalah sebuah pesawat pribadi melintas di atas rumah peristirahatan Presiden AS Joe Biden. Ia dan istrinya pun harus diungsikan. Berita terakhir adalah Ukraina tak mau berunding dengan Rusia. Berikut berita selengkapnya:
1. Kereta Cepat China Kecelakaan, Masinis Tewas
Kecelakaan kereta cepat China di Provinsi Guizhou, wilayah barat daya, pada Sabtu siang, 4 Juni 2022, menewaskan masinisnya dan melukai delapan orang lainnya.
Televisi pemerintah CCTV melaporkan, kereta cepat jurusan Guangzhou itu menabrak gundukan tanah akibat longsor ketika hendak memasuki sebuah terowongan di provinsi Guizhou. Akibatnya, dua gerbong tergelincir.
Dari delapan orang yang terluka, tujuh di antaranya penumpang dan satu orang awak kereta. Semua 136 penumpang lainnya selamat.
Kereta yang tergelincir adalah layanan kereta kelas D yang bergerak dengan kecepatan 200-250 km perjam, lebih lambat daripada kereta berkecepatan tinggi kelas G yang mencapai 350 km perjam.
Kecelakaan pada Sabtu pagi itu terjadi pada akhir pekan panjang yang biasanya ditandai dengan arus penumpang yang lebih banyak karena orang-orang memanfaatkan hari libur umum untuk melakukan perjalanan antar-kota.
Jaringan kereta api China, dengan panjang rute operasi sekitar 150.000 km, adalah yang terbesar kedua di dunia.
<!--more-->
2. Pesawat Melintas di Atas Rumah Peristirahatan, Presiden Joe Biden Diungsikan
Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan istrinya, Jill Biden, segera diungsikan dari rumah peristirahatan mereka pada Sabtu waktu setempat, setelah sebuah pesawat pribadi secara tak sengaja memasuki ruang udara terbatas di Rehoboth Beach, Delaware, kata Gedung Putih.
Seperti dilansir Reuters Ahad 5 Juni 2022, pesawat kecil itu langsung dikawal ke luar kawasan tersebut, kata juru bicara Dinas Rahasia AS Anthony Guglielmi. Sang pilot, yang tidak disebutkan namanya, akan diinterogasi.
"Penyelidikan awal menunjukkan bahwa sang pilot tidak berada di frekuensi radio yang tepat, tidak mengikuti NOTAMS (Pemberitahuan kepada Pilot) yang telah disampaikan dan tidak menaati pedoman penerbangan yang berlaku," kata Guglielmi.
Seorang pejabat Dinas Rahasia mengatakan pihaknya mengambil langkah-langkah keamanan untuk pencegahan, tetapi tak ada ancaman yang serius terhadap presiden Joe Biden.
<!--more-->
3. Ukraina Ogah Berunding Kecuali setelah Paksa Mundur Rusia
Ukraina mengatakan bahwa tidak ada gunanya bernegosiasi dengan Rusia, kecuali jika pasukan Moskow sudah dipaksa mundur sejauh mungkin menuju perbatasan Ukraina.
Penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan hal itu ketika ditanya tentang tawaran dari Presiden Prancis Emmanuel Macron menjembatani pembicaraan antara Kyiv dan Moskow untuk mengakhiri perang di Ukraina yang melewati 100 hari pada hari Jumat.
"...Sampai kami menerima senjata dalam jumlah penuh, sampai kami memperkuat posisi kami, sampai kami mendorong mereka (pasukan Rusia) sejauh mungkin ke perbatasan Ukraina, tidak ada gunanya mengadakan negosiasi," kata Podolyak dalam acara televisi, Sabtu, 4 Juni 2022.
Ukraina, yang mengatakan bahwa Rusia telah menduduki sekitar 20% wilayahnya, sekarang menerima senjata yang lebih kuat dari Barat.
"Angkatan bersenjata kami siap untuk menggunakan (senjata baru) ... dan kemudian saya pikir kami dapat memulai babak baru pembicaraan dari posisi yang diperkuat," kata David Arakhamia, anggota parlemen Ukraina dan anggota tim negosiasi, mengatakan pada hari Jumat.
Pasokan senjata berat itu antara lain dari Amerika Serikat berupa sistem roket HIMARS yang memungkinkannya mencapai posisi Rusia dari jarak lebih jauh.
REUTERS