Oposisi di Tunisia Turun ke Jalan, Lawan Presiden yang akan Mengganti Konstitusi

Minggu, 5 Juni 2022 18:19 WIB

Kais Saied, Presiden Tunisia. Sumber : Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan pendukung oposisi turun ke jalan-jalan di Tunis, ibu kota Tunisia pada Sabtu, 4 Juni 2022, untuk memprotes dimulainya pembicaraan mengenai konstitusi baru. Dugaan adanya kasak-kusuk legislatif di Tunis itu, dinilai sebagai langkah Presiden Kais Saied untuk mencengkeram kekuasaan.

Pembicaraan mengenai penyusunan ini dimulai di Carthage. Tiga partai kecil, aktivis yang setia kepada presiden, beberapa ekonom, Persatuan Pengusaha UTICA, hingga Liga Hak Asasi Manusia berpartisipasi dalam sesi pertama pembicaraan tersebut.

Akan tetapi, Saied telah mengecualikan semua partai politik utama, termasuk Ennahda Islamis dan Partai Free Destourian, dua partai terbesar di negara itu. Serikat Persatuan Buruh Tunisia atau UGTT, telah menolak untuk berpartisipasi dalam pembicaraan tersebut.

Puluhan pendukung partai Ettakatol, Attayar, Buruh, dan Republik, turun ke jalan-jalan di Tunis. Menurut mereka, pembicaraan di Carthage itu tidak sah. Polisi memblokade mereka, termasuk beberapa pemimpin partai, untuk mencapai markas komisi pemilihan.

"Tunisia telah memasuki jalan memalsukan kehendak pemilih dan suasana di mana kebebasan tidak tersedia," kata pemimpin Partai Republik Issam Chebbi kepada wartawan, dikutip Reuters.

Partai Ennahda dan Free Destourian, dua partai saingan mengatakan, minggu ini mereka juga akan meningkatkan protes, sementara UGTT telah menyerukan pemogokan nasional pada 16 Juni setelah pemerintah menolak untuk menaikkan upah.

Saied tahun lalu membubarkan parlemen dan mulai memerintah dengan dekrit. Langkah itu dianggap lawan-lawannya sebagai kudeta. Dia sendiri mengatakan perlu untuk menyelamatkan Tunisia setelah "dekade kehancuran".

Seperti diwartakan Al Jazeera, Saied memecat 57 hakim pada Rabu, 1 Juni 2022, atas tuduhan korupsi dan melindungi "teroris" dalam pembersihan peradilan. Washington pekan ini menuduh Saied merusak institusi demokrasi Tunisia setelah dia memecat puluhan hakim.

Langkah Saied memecat para hakim diambil tepat setelah ia menunjuk tiga dari tujuh anggota komisi pemilihan Otoritas Tinggi Independen untuk Pemilihan atau ISIE, termasuk presiden. Pada bulan Mei, dia menunjuk mantan anggota ISIE Farouk Bouasker untuk menggantikan Nabil Baffoun, seorang kritikus perebutan kekuasaan Juli.

Rancangan konstitusi itu sendiri baru akan disampaikan kepada Saied pada 20 Juni. Presiden berjanji untuk mengadakan referendum pada 25 Juli untuk memilih konstitusi baru itu.

Baca: Parlemen Tunisia Dibubarkan

REUTERS | AL JAZEERA

Berita terkait

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

8 jam lalu

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

Koordinator Juru bicara PKS, Ahmad Mabruri, mengatakan sikap politik PKS jadi koalisi atau oposisi akan diumumkan jika sudah diputuskan Majelis Syuro.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Para Politikus PKS Ini Balas Partai Gelora soal Gabung Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Para Politikus PKS Ini Balas Partai Gelora soal Gabung Prabowo-Gibran

Partai Gelora menolak PKS jika bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran, karena dinilai selalu 'menyerang' saat masa kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

3 hari lalu

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

Keberadaan partai oposisi sangat penting untuk memberikan pengawasan dan mengontrol jalannya pemerintahan. Ini pendapat dosen filsafat UGM.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

3 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

4 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

Silang Pendapat Politikus PKS soal Peluang Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran

4 hari lalu

Silang Pendapat Politikus PKS soal Peluang Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran

Soal PKS berada di luar atau dalam pemerintahan Prabowo-Gibran mendapatkan respons berbeda dari internal PKS.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sarankan PKS Tak Gabung ke Kubu Prabowo

4 hari lalu

Pengamat Sarankan PKS Tak Gabung ke Kubu Prabowo

Pengamat sarankan PKS tidak bergabung dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

4 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

4 hari lalu

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan akan mundur setelah pengadilan meluncurkan penyelidikan korupsi terhadap istrinya.

Baca Selengkapnya