Balas Embargo Minyak Uni Eropa, Rusia Hentikan Pasokan Gas
Reporter
Tempo.co
Editor
Yudono Yanuar
Rabu, 1 Juni 2022 09:04 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Rusia memperluas penghentian pasokan gas ke Eropa, terutama ke negara "tidak ramah" yang telah menolak untuk menerima skema pembayaran rubel-untuk-gas Moskow.
Langkah raksasa gas Rusia Gazprom itu merupakan pembalasan terbaru terhadap sanksi Barat yang dikenakan pada Moskow setelah invasi 24 Februari ke Ukraina.
Gazprom mengatakan pada Selasa, 31 Mei 2022, bahwa pihaknya telah sepenuhnya memutuskan pasokan gas ke perusahaan gas Belanda, GasTerra.
Selain itu, mulai hari ini Rabu, 1 Juni, aliran gas ke Orsted Denmark dan ke Shell Energy untuk kontrak pasokan gas ke Jerman, dihentikan setelah keduanya gagal melakukan pembayaran dalam rubel.
Pengumuman tersebut menyusul kesepakatan Senin oleh para pemimpin Uni Eropa untuk memotong impor minyak Rusia sebesar 90% pada akhir tahun, yang merupakan tanggapan terberat blok itu terhadap invasi ke Ukraina.
GasTerra, yang membeli dan memperdagangkan gas atas nama pemerintah Belanda, mengatakan telah mendapatkan gas dari perantara sebanyak 2 miliar meter kubik gas hingga Oktober.
"Ini belum dilihat sebagai ancaman terhadap pasokan," kata juru bicara Kementerian Perekonomian Pieter ten Bruggencate.
Orsted, yang juga mengatakan tidak ada risiko langsung untuk pasokan gas Denmark, karena mereka akan beralih ke pasar gas Eropa untuk mengisi kesenjangan.
"Gas untuk Denmark harus, sebagian besar, dibeli di pasar gas Eropa. Kami berharap ini bisa terjadi," kata Kepala Eksekutif Orsted Mads Nipper dalam sebuah pernyataan tak lama setelah pengumuman Gazprom.
Patokan kontrak gas bulan depan naik sekitar 5% pada Selasa sore menjadi sekitar 91,05 euro/MWh tetapi tetap jauh di bawah level tertinggi di atas 300 euro/MWh yang dicapai pada awal Maret.
Aliran gas Rusia ke Jerman melalui pipa Nord Stream turun pada hari Selasa yang menurut para analis kemungkinan karena terputusnya jaringan Belanda.
Moskow telah menghentikan pasokan gas alam ke Bulgaria, Polandia dan Finlandia dengan alasan penolakan mereka untuk membayar dalam rubel Rusia, permintaan yang dibuat sebagai tanggapan terhadap sanksi Barat yang telah mengisolasi Rusia.
Perusahaan Jerman, Italia dan Prancis, mengatakan mereka akan terlibat dengan skema Rubel untuk mempertahankan pasokan.
Pemotongan pasokan telah menaikkan harga gas yang sudah tinggi.
Eropa bersiap mengisi penyimpanan gas menjelang musim dingin, waspada terhadap pemotongan pasokan Rusia, yang biasanya menyediakan sekitar 40% gas Eropa.
Reuters