AS Tuding China Manipulasi Kunjungan Utusan PBB ke Xinjiang

Reporter

Tempo.co

Minggu, 29 Mei 2022 18:18 WIB

Kepala Badan HAM PBB, Michelle Bachelet. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta -Amerika Serikat telah menyatakan keprihatinannya atas upaya China untuk membatasi dan memanipulasi kunjungan kepala hak asasi manusia PBB ke wilayah Xinjiang. Di wilayah itu, Beijing dituduh menahan lebih dari satu juta warga Muslim Uighur di kamp-kamp indoktrinasi.

Dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Al Jazeera Ahad 29 Mei 2022, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia khawatir bahwa kondisi yang diberlakukan otoritas China dalam kunjungan Michelle Bachelet.

”Tidak memungkinkannya untuk melakukan penilaian yang lengkap dan independen terhadap lingkungan hak asasi manusia di [China], termasuk di Xinjiang, di mana genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan sedang berlangsung”.

Bachelet telah membela kunjungannya sebelumnya ketika masih di China. Mantan presiden Chile itu mengatakan bahwa kunjungan tersebut "bukan penyelidikan," tetapi meminta Beijing untuk menghindari "tindakan sewenang-wenang dan tidak pandang bulu" dalam tindakan kerasnya di Xinjiang.

Dia mengatakan perjalanan itu adalah kesempatan baginya untuk berbicara dengan "terus terang" kepada otoritas China serta kelompok masyarakat sipil dan akademisi.

Advertising
Advertising

Kunjungannya adalah yang pertama ke China oleh seorang komisaris tinggi PBB untuk HAM dalam 17 tahun terakhir. Dan, terjadi setelah negosiasi yang melelahkan mengenai syarat kunjungan tersebut.

Dia memulai perjalanannya pada Senin di kota selatan Guangzhou sebelum menuju ke Xinjiang.

Tetapi aksesnya terbatas karena pihak berwenang telah mengatur agar dia melakukan perjalanan dalam "lingkaran tertutup" - mengisolasi orang-orang dalam gelembung virtual untuk mencegah penyebaran COVID-19 - tanpa pers asing.

Blinken mengatakan AS juga terganggu oleh laporan bahwa penduduk Xinjiang diperingatkan untuk tidak mengeluh atau berbicara secara terbuka tentang kondisi di wilayah tersebut. Selain itu, tidak ada informasi yang diberikan tentang keberadaan ratusan warga Muslim Uighur yang hilang dan kondisi lebih dari satu juta orang yang ditahan.

“Komisaris Tinggi seharusnya diizinkan mengadakan pertemuan rahasia dengan anggota keluarga Uighur dan komunitas diaspora etnis minoritas lainnya di Xinjiang yang tidak berada dalam fasilitas penahanan tetapi dilarang bepergian ke luar wilayah tersebut.”

Perjalanan itu termasuk pertemuan virtual dengan Presiden Xi Jinping di mana media pemerintah menyarankan Bachelet mendukung visi hak asasi manusia China. Kantornya kemudian mengklarifikasi bahwa pernyataannya tidak mengandung dukungan langsung terhadap catatan HAM China.

Bachelet mengatakan dia menyampaikan kepada pemerintah China tentang kurangnya pengawasan yudisial yang independen atas pengoperasian pusat-pusat tersebut dan tuduhan penggunaan kekerasan, perlakuan buruk dan pembatasan ketat pada praktik keagamaan.

Pernyataan Bachelet juga dengan cepat dikritik oleh para aktivis dan LSM, yang menuduhnya memberikan kemenangan propaganda yang penting bagi Beijing.

Saksi dan kelompok hak asasi mengatakan lebih dari satu juta orang telah ditahan di kamp-kamp indoktrinasi di wilayah barat China. Tujuannya untuk menghancurkan budaya Islam Uighur dan secara paksa mengintegrasikan mereka ke dalam mayoritas Han China.

China awalnya membantah keberadaan kamp penahanan di Xinjiang, tetapi pada 2018 mengatakan telah mendirikan “pusat pelatihan kejuruan.” Ini diperlukan untuk mengekang apa yang dikatakannya sebagai terorisme, separatisme, dan radikalisme agama di wilayah tersebut.

Baca juga: Tiba di China, Komisioner Tinggi HAM PBB Tidak Boleh Didampingi Wartawan

SUMBER: AL JAZEERA

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

21 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya