Presiden Ukraina Minta Tindakan ke Rusia Lebih Keras Lagi

Reporter

Tempo.co

Jumat, 27 Mei 2022 17:30 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mendesak negara-negara Barat agar bersikap lebih tegas pada Rusia dan memberlakukan sanksi yang lebih keras agar Negeri Beruang Merah itu menghentikan perang di Ukraina, yang disebutnya tidak masuk akal. Zelenskiy menegaskan Ukraina akan tetap menjadi negara yang merdeka.

Dalam beberapa hari terakhir Zelenskiy memuntahkan kritikan pada negara-negara Barat. Dia menganggap negara-negara Uni Eropa bergerak lambat dalam menjatuhkan embargo minyak Rusia, padahal saat ini ada ribuan tentara Rusia yang mencoba memasuki kota Sievierodonetsk dan Lysychansk.
"Ukraina akan selalu menjadi sebuah negara merdeka dan kami tak akan bisa dipecah-belah. Satu-satunya pertanyaan adalah berapa harga yang harus rakyat kami bayar untuk kebebasan mereka dan harga yang harus Rusia bayar untuk perang tak masuk akal melawan kami," kata Zelenskiy, Kamis, 27 Mei 2022.
Militer Rusia mencari sisa-sisa ranjau wilayah pabrik baja Azovstal saat konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 22 Mei 2022. Operasi hari Minggu di Azovstal sejumlah ranjau diledakkan dalam ledakan terkendali dan puing-puing dibersihkan dari jalan pabrik baja menggunakan buldoser militer. REUTERS/Alexander Ermochenko
Dia mengatakan peristiwa bencana yang sedang berlangsung di negaranya bisa dihentikan jika dunia memberlakukan situasi di Ukraina sama seperti yang dihadapi masyarakat Ukraina sekarang. Negara-negara berkuasa sebaiknya jangan mengulur-ulur Rusia, namun benar-benar menekannya agar menghentikan perang.
Zelenskiy mengeluhkan adanya silang pendapat antara anggota Uni Eropa perihal sanksi-sanksi yang akan dijatuhkan pada Ukraina. Dia pun mempertanyakan mengapa ada beberapa negara yang menghalau rencana tersebut (menjatuhkan sanksi).
Invasi Rusia ke Ukraina sudah berlangsung selama tiga bulan. Rusia sudah menghentikan serangannya di Ibu Kota Kyiv, namun saat ini sedang mencoba mengendalikan kawasan industri di wilayah timur Donbas.
Analis militer dari Barat melihat pertempuran di Sievierodonetsk dan Lysychansk kemungkinan bisa menjadi titik balik dalam perang di Ukraina setelah pergantian momentum terhadap Rusia menyusul menyerahnya tentara Ukraina di wilayah Mariupol pada akhir pekan lalu.

Baca juga: Demo Tolak Sertifikat Vaksin Rusuh, Polisi Italia Tangkap Pejabat Partai

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

17 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

5 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

5 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

5 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

5 hari lalu

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

Pejabat Arab dan Muslim di Riyadh mendesak masyarakat internasional untuk menjatuhkan "sanksi efektif" terhadap Israel atas kejahatan perangnya.

Baca Selengkapnya